"Ha..! Mimpi apalagi tadi," ucap Hazel dengan nafas yang masih tengap-engap.
"Bisa-bisanya aku tertidur disaat sekolah!" Ucap Hazel tersadarkan ketika bell masuk telah terdengar.
"Hazel, kau habis tidur?" Ucap Zeny ketika masuk ruang kelas dan melihat raut muka dan mata merah Hazel seperti habis bangun tidur.
"Sepertinya aku tertidur tadi setelah makan."
"Ha-ha...kau ini benar-benar, ya Hazel. Coba kau bercermin, sepertinya nyenyak sekali tidurmu ya, Ha-ha," ucap Zeny terbahak-bahak ketika melihat wajah Hazel seperti singa.
"Zeny!! Kau ini ya! Senang sekali kalau aku acak-acakan."
"Ngomong-ngomong besok jadi, kan?"
"Jadi apa?"
"Tuh, kan kamu lupa!" Ucap Zeny dengan sebal.
"Oh itu, iya-iya aku ingat."
Hazel mulai merasa tidak nyaman dengan apa yang sering terjadi akhir-akhir ini, mulai dari mimpi-mimpi aneh itu, kucing yang dapat berbicara dan sepucuk surat pertolongan. Apa yang sebaiknya ia lakukan untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah ini.
***
Keesokan hari setelah pulang sekolah, Hazel segera bersiap-siap untuk pergi ke toko buku bersama Zeny. Ketika di perjalanan Hazel merasa ada yang sedang membuntutinya tapi Hazel menepis perasaan itu."Zel aku bingung, buku mana yang harus ku beli. Ini, itu atau yang ini?" Ucap Zeny yang heboh ketika melihat tumpukan buku di hadapannya.
"Terserah kau sajalah Zen, kan kamu yang akan membacanya, kenapa malah tanya aku?"
"Bukan begitu, masalahnya semua buku di sini bagus, aku jadi bingung."
"Cari saja buku yang kamu perlukan. Aku keluar sebentar, ya." Ucap Hazel yang melirik ke arah balik kaca toko buku dan melihat kucing yang ia temui seminggu yang lalu, sepertinya kucing itu tidak melihatnya karena kaca toko buku ini tidak terlihat jika dari luar.
"Sepertinya kucing itu mencariku," batin Hazel.
"Kau mau kemana?" Ucap Zeny.
"Beli minum, sebentar."
"Cepat kembali."
"Iya."
Hazel segera mengejar kucing itu namun sayangnya kucing itu tidak terlihat lagi.
"Ah, sial. Aku kehilangannya." Ucap Hazel dan segera berbalik arah.
"Aaaaah!" Hazel terkejut ketika tiba-tiba saja kucing yang ia cari ada di belakangnya.
"Putri aku mencarimu." Ucapnya tanpa rasa bersalah.
"Hei, kau mengejutkanku!"
"Maaf Putri, tetapi aku harus segera membawamu ke negeri Greeland sekarang."
"Untuk apa?"
"Aku akan memberitahumu nanti jika kita sudah sampai di sana. Jadi, maukah kau ikut denganku?"
"hm..."
"Apa kau masih ragu? Jika Ayahmu masih ada dia tidak berfikir panjang untuk menolong negeri Greeland, dia pas-"
"Sudah pasti menolongnya, karena Ayah terlahir di sana dan Ayah adalah keturunan juga pemimpin Greeland. Tapi aku siapa? Apa aku bisa menghadapi semua yang sudah Ayahku hadapi juga?" Ucap Hazel menjelaskannya.
"Kau pasti bisa Putri karena kau adalah satu-satunya keturunan yang dapat menguasai kekuatan itu."
"Kekuatan? Kekuatan apa maksudmu? Ayah tidak pernah bercerita apapun tentang kekuatan."
"Kekuatan itu berada di dalam dirimu, Putri Hazel. Jadi, ayo cepat ikut aku."
"Baiklah, tapi tunggu sebentar aku meninggalkan temanku di sana aku akan kembali, tunggulah sebentar," Ucap Hazel dan berlari menghampiri Zeny, ia memberi alasan kepada Zeny agar mengerti dan kembali kepada kucing itu yaitu Board.
"Baiklah, kau siap?" Ucap Board.
"Ya!"
Dengan berpegangan tangan, Board langsung memasuki dimensi lain bersama Hazel.
***
"Waw! Di mana ini?" ucap Hazel dibuat menakjubkan dengan apa yang ia lihat sekarang ini.
"Inilah negeri Greeland dan selamat datang Putri Hazel."
"Tapi, mengapa tempat ini sepi sekali seperti tidak berpenghuni."
"Ya, di sinilah akar permasalahannya. Semua penduduk Greeland dibawa paksa ke negeri Ersland untuk dipekerjakan oleh Raja Carten yang bengis. Dia kembali entah bagaimana caranya setelah dimasukan oleh Ayahmu ke dalam Gua yang tanpa siapa pun yang tahu di mana tempatnya." Ucap Board memberi penjelasan tentang situasi di negeri Greeland.
"Jadi, apa yang harus aku lakukan selanjutnya?"
"Pertama yang harus kau lakukan adalah menguasai kekuatan yang ada dalam dirimu itu."
"Bagaimana aku bisa menguasainya, jika hanya aku yang mempunyai kekuatan itu?" ucap Hazel keheranan.
"Ada satu orang yang pernah mengawasi latihan Ayahmu, walau ia tidak dapat menguasainya tetapi dia membantu latihan Ayahmu."
"Siapa orang itu dan di mana ia sekarang?"
"Itulah permasalahannya, Beliau berada di-"

KAMU SEDANG MEMBACA
Greeland
General FictionKehidupan seorang anak perempuan yang semakin hari ia semakin murung sejak ayahnya meninggal dunia. Ia selalu kesepian dan menjaga jarak dengan ibunya di setiap hari-harinya sebelum bertemu kucing ajaib yang dapat berbicara. Hewan itu membuat ia se...