-happy reading-
"Hai."
Bagai di sapa hantu, Han terlonjak kaget begitu suara seorang cewek tepat di sampingnya ketika dia baru saja keluar dari kamar mandi.
Amora, cewek itu pelakunya, dia menatap Han sembari bersandar ke dinding pembatas antara kamar mandi wanita dan pria.
Matanya menyipit kala senyumnya terukir, dia terkekeh kecil melihat reaksi Han.
"Kaget banget." Ucapnya santai sambil mendekati cowok itu.
Sementara Han, dia terdiam, cowok itu masih menatap Amora sebelum berdehem dan memalingkan muka sebentar.
"Ngapain lu di sini?" Ucapnya lebih santai.
"Nunggu kamu lah."
Alis Han terangkat mendengar jawabnya, cowok itu memasukan tangannya ke dalam saku celana lalu menatap Amora.
"Nunggu gue ?"
"Masih nunggu gue ?"
Amora tertawa, cewek itu menyilangkan tangannya di depan dada dan tersenyum sinis.
"Gak lagi, capek."
"Terus ? Ngapain lu pindah ?"
"Karena gue mau ngejar lu."
"Anjay, siapa nih ?"
Han tak menjawab pertanyaan temannya, cowok itu memilih duduk di salah satu bangku kantin di mana teman-temannya berkumpul.
Sementara Amora, cewek itu masih mengikutinya. Sepertinya dia benar-benar serius dengan ucapannya saat di depan kamar mandi beberapa menit lalu.
Dia lebih melekat pada Han, bahkan mengikuti cowok itu duduk di gerombolan teman-temannya meskipun tidak ada satupun murid cewek di sana.
Ini bukan Mora, bukan seorang Amora yang Han temui dua tahun lalu.
Seakan merubah kepribadian, cewek pemalu yang lugu dan lucu kini berganti dengan sosok cewek ramah dengan aura lebih dewasa.
"Duduk neng."
Amora tersenyum, cewek itu beranjak duduk di salah satu bangku yang di ambilkan teman Han, Haechan nama tagnya.
"Makasih."
Cowok dengan kulit tan itu tersenyum dan memegangi dadanya.
"Duh sesak, manis banget senyumnya." Ucapnya dramatis buat si cowok berwajah asing di sampingnya menghela nafas jengah.
Felix, Amora sudah melihat dia sebelumnya, salah satu anak di kelasnya.
"So, neng cantik, namanya siapa? Umur berapa ? Nomor telponnya berapa ? Pulang bareng yuk ?"
Genit, itu hyunjin, cowok yang tengah meminum es teh itu menatap Amora dengan kedipan mata.
Sementara cewek itu, dia hanya tersenyum geli, memendam rasa jijik.
"Gue Amora, anak 12 ips B, teman sekelas Han."
"Duh cantik namannya, Kaya orangnya. Tapi lebih cantik di panggil adinda sih."
Satu lagi, rupanya ini tongkrongan memang penuh dengan buaya. Jaemin, cowok dengan rambut di semir biru-biru seperti anak ayam sepuluh ribuan dapat dua. Cowok itu menarik turunkan alisnya yang langsung di tabok oleh Haechan.
"Najis, kerdus."
"Berisik kantong kresek Indomaret."
"Elite dong, lu-"
"Berisik!" Ini dia yang paling kalem, cowok dengan kaca mata yang sedari tadi hanya diam, Seungmin.
Semuanya seketika senyap begitu cowok itu mengangkat suara, mereka kembali menikmati makanan, sesekali menanyakan hal-hal random pada Amora, meskipun ujung-ujungnya juga menggoda cewek itu.
"Kamu kenapa diam aja ?"
"Terus gue harus ngomong apa ?"
bibir Amora mengerucut mendengar balasan judes Han. "Galak banget sih, aku kan nanya baik-baik."
Han gak membalas, cowok itu hanya memutar matanya sembari menikmati makannya.
Jujur saja, dia risih dengan keberadaan cewek itu di sampingnya, entah kenapa.
"Ya udah kalau mau cuekin aku, gak ngaruh."
Han tetap gak menggubris buat cewek itu mengerut kesal, dia mengepalkan tangannya dan menjatuhkan sendok lalu pura-pura menunduk.
Cewek itu tersenyum nakal, tangannya diam-diam bergerak ke paha Han dan mulai meremasnya buat cowok itu membelalak.
Han menunduk, menatap Mora yang kini menatapnya licik, cewek itu menatap dia lekat dan berbisik.
"Apa yang aku mau, pasti aku dapat."
-TBC-
Vote-
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Revenge | Han jisung
FanficIntinya, jangan percaya percaya sama manusia, musyrik. (On going)