BAB- 2

730 74 2
                                        

Maaf kalo typo

Semua CHAPTER akan di update sekaligus, dan jarang ada yang aku cross check lagi. Jadi maafin aja yah.

 Jadi maafin aja yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________

Claude terbangun di sebuah taman yang sangat cantik. Seorang perempuan bergaun merah muda yang sedang memetik bunga itu tiba-tiba saja berbicara.

"Claude, aku yakin kamu sembuh." Tanpa menoleh kepadanya, perempuan itu masih berkutat dengan bunga cantik yang ia petik dan ditaruh pada keranjangnya.

"Maaf? Tapi anda siapa?" Tanya Claude heran.

"Kalau kamu bangun, kamu janji bakal lamar aku kan?"

Seketika semua menjadi gelap.

Claude membuka matanya dan terbangun dari tidurnya. Ia memegangi dadanya yang terasa sakit, nafas nya terengah-engah. Melihat sekitar ternyata ia masih berada di kamarnya.

Nafasnya mulai stabil kala melihat bingkai foto keluarga kecilnya terpajang. Itu semua hanya mimpi.

"Gila kali ya gua mimpiin cewe?" Claude menghela nafas kasar, turun dari kasurnya dan pergi keluar kamarnya. Bergegas turun kebawah.

Pemandangan pertama yang Claude lihat adalah Jonathan yang sedang menggendong Claudia.

"Celamat pagi papihh" Ucap Claudia heboh dalam gendongan sang Ayah.

"Selamat pagi, sayang. Tidur nya nyeyak?" Tanya Jonathan sambil tersenyum hangat.

"Ah iya, selamat pagi." Claude menggaruk tengkuknya, mengingat kembali mimpi tak mengenakan itu namun buru-buru ia tepis dan pergi menghampiri Jonathan. "Udah sarapan?"

"Udah dong, aku sama princess udah sarapan. Tinggal kamu." Jonathan mencium singkat pucuk kepala istrinya. "Udah aku panggang roti bakar pakai selai cokelat, di makan ya."

Claude mengangguk. "Kamu gak kerja?"

"Hari ini kan minggu, masa aku kerja?" Tanya Jonathan sambil menaikkan alisnya. "Atau kamu mau aku kerja aja?"

"Kalo kamu pergi kerja detik ini, aku bakar berkas-berkas kamu."

Jonathan tertawa pelan, "Kamu udah enakan belum?"

"Udah, kamu gak usah khawatir pokoknya aku udah sehat." Ucap Claude sambil menunjukkan dirinya bahwa ia sudah sehat.

"Iya, aku harap kamu selalu sehat." Sorot mata Jonathan berubah, entah kenapa Claude menyadari bahwa itu sedikit aneh.

"Aneh." Gumam Claude

"Sayang, makannya di sini aja ya!" Seru Jonathan dari sofa depan televisi.

"Iya, sebentar."

Mimpi hanya bunga tidur saja kan?

Mimpi hanya bunga tidur saja kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NO LONGER || jichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang