Hari ini tepat dimana ulang tahun orang tua Anya di laksanakan, Ana datang dengan taksi onlinenya. Saat turun Ana terkejut, karna suasananya sangat ramai. Bahkan sampai ke luar gedung.
"Buset dah, ini pesta ulang tahun pernikahan apa pernikahan. Curiga si Anya diem-diem nikah, " ujar Ana curiga.
Ana tidak terbiasa, di keluarga Mahardika setiap pesta di adakan intimate. Jadi hanya orang-orang terdekat yang bisa datang, kecuali pesta pernikahan dan pesta perayaan hari-hari besar.
Ana berjalan menuju pintu gerbang, namun ia di berhendikan oleh satpam yang berjaga.
"Maaf mba, bisaa minta undangannya? " tanya Satpam tersebut.
"Eh, undangan? Saya di undang langsung sama bu Veronica pak, ga ada undangannya. "
"Waduh kalo gitu mohon maaf mba, disini aturannya yang ga punya undangan dilarang masuk. "
"Oh begitu, oke deh pak. Biar saya kabari teman saya dahulu, " kata Ana.
"Mangga neng. "
Ana pun menjauh dari pintu masuk, agar tidak menghalangi jalan tamu-tamu yang akan masuk. Ia mengambil ponselnya di tas, lalu mendial nomor Anya. Namun setelah beberapa kali memanggil, tidak ada jawaban dari Anya.
"Duh ni bocah kemana sih, nyusahin deh. Kesel-keael cabut juga nih gue, " keluh Ana sambil masih terus mencoba menelpon Anya.
Tiba-tiba sebuah mobil putih berhenti tepat di hadapannya, memang kebetulan tempat dimanaa ia berdiri di hadapannya adalah parkiran mobil.
Jadi Ana tidak ambil pusing, ia membalikan badannya agar tidak melihat orang yang ada di mobil. Karna menurutnya itu tidak sopan, dan bisa menimbulkan kesalah pahaman.
"Eh buset bener-bener dah si Anya, wah cabut ajalah gue. "
Ana akhirnya mengambil keputusan, ia membuka aplikasi taksi online dan hendak memesannya. Namun tangannya di hentikan oleh seseorang yang datang menghampirinya.
"Apaan si-"
Belum sempat Anaa lanjut berbicara, Ana terkejut melihat saat ini Jay ada di hadapannya.
"Eh, pak bos? " Ana tersenyum politik, mengingat yang ada di hadapannya ini adalah bosnya.
"Kamu kok ga masuk? " tanya Jay.
"Iya nih, Anya di panggil ga keluar-keluar. Saya di undang ga pake undangan, jadi ga bisa masuk. Ini rencananya mau pesen taksi online buat pulang, " jelas Ana menjawab pertanyaan Jay.
'Anya bego, untung gue dateng cepet. Kalo ngga apa ga balik calon gue? ' keluh Jay dalam hatinya.
"Kalo gitu masuk bareng saya aja, kebetulan saya ada undangan. " Jay menawarkan bantuan, dan berharap di Terima.
"Tuh kan! Bapak ada yang keluarganya pake undangan, saya malah ga di kasih. Anya kayanya ga niat deh pak ngundang saya, saya pulang aja deh. "
Mendengar tawaran Jay rupanya tidak menjadi solusi untuk Ana, justru malah meenyulut emosinya. Jay yang mendengar itu sedikit panik dan terkejut, tidak menyangka dengan reaksi mendadak Ana.
"E-eh, mau pulang? " tanya Jay canggung.
"Iya Pak saya pulang aja, " jawab Ana cemberut sambil kembali membuka ponsel genggamnya.
Melihat pergerakan tangan Ana, Jay buru-buru memberhentikannya. "Eh, jangan pesen taksi. Sama saya aja, biar saya anter. "
Mendengar tawaran Jay membuat kedua alis Ana berkerut, ia berfikir tentang motif apa yang dimiliki oleh Jay.
"Kenapa saya harus samaa bapak? " tanya Ana curiga.
"Ya lumayan kan hemat ongkos? Itung-itung permintaan maaf dari keluarga Atmaja karna sudah lalai. " Jay menjawabnya dengan tenang, ternyata ia cukup pandai memberi alasan.
Mendengar jawaban Jay membuat Ana mempertimbangkan tawaran Jay, sebenarnya alasan yang Jay berikan masuk akal tapi kenapa rasanya kurang tepat. Namun dengan tawaran itu setidaknya, ia bisa menghemat sekitar 50 ribu untuk ongkos pulang.
"Tapi pak, apartemen saya jauh loh. Bapak bisa telat ke acaranya, " kata Ana.
"Gapapa, saya juga sebenarnya malas untuk masuk. Ayo saya antar, " kata Jay sambil menarik pelan lengan Ana, dan membawanya ke mobil. Ana hanya terdiam dan mengikuti apa yang Jay lakukan, toh sepertinya Jay bukan orang jahat.
Setelah keduanya masuk, mobil pitih itu pun menjauh pergi dari lingkungan gedung acara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Story
RomanceJay-seorang CEO muda yang bertemu kembali dengan cinta masa remajanya, gadis kuat dan tangguh bernama Ana. Jay sudah lama menyukai Ana, namun ia belum pernah sekalipun mengungkapkan perasaannya. Lantas setelah pertemuan kembali Jay dan Ana, akankah...