03. Seperti permen yang manis tapi juga asam

54 13 1
                                    

     Kelas berlangsung selama 45 menit. Setelah berjuang keras untuk melewatinya, Shi Xingye menghilang dalam sekejap mata sebelum bel berbunyi.

     Lin Xi menatap pintu belakang dengan tatapan kosong.

     Dia tidak benar-benar bodoh.

     Meskipun reaksinya agak lambat, emosi pihak lain tersampaikan dengan cukup jelas.

     Perasaan gelisah dan mudah tersinggung.

     Tidak sabar untuk melarikan diri.

     ---Jadi, apakah dia menyebalkan?

     Mungkin tidak semua orang mau duduk di meja yang sama dengan seorang troublemaker yang tidak bisa bicara.

     Lin Xi menundukkan mata untuk menyembunyikan rasa frustrasi di balik bulu matanya.

     "Lin Xi, Lin Xi~"

     Terdengar suara teman sekelas lainnya.

     Perasaan masam belum sepenuhnya hilang, tetapi saat mendongak, dia reflek memperlihatkan senyuman yang tidak ingin dikhawatirkan siapa pun.

     "Lin Xi, apa kau benar-benar tidak bisa bicara?"

      Beberapa gadis berkumpul di sekitarnya dengan rasa ingin tahu, menatapnya seolah-olah mereka sedang melihat binatang kecil yang rapuh dan langka.

     Lin Xi menggelengkan kepalanya.

     Bukannya tidak bisa untuk mengucapkannya, tetapi memang sulit. Dan berdasarkan pengalaman, tidak perlu menjelaskan lebih lanjut, jadi lebih baik menerimanya saja.

     "Tidak apa-apa, tetapi kau bisa mendengarku, kan? Kau bisa berkomunikasi dengan kami secara tertulis mulai sekarang."

     Mereka tidak mementingkan itu. Teman sekelas baru ini terlihat sangat imut dan polos, mereka akan memanjakannya!

     Gadis-gadis itu berbinar, dan tampak ada raut penuh kasih di mata mereka.

     "Tetapi Lin Xi, kau luar biasa."

     Orang yang berbicara saat ini adalah seorang gadis berambut panjang, yang juga merupakan pengawas kelas mereka, Xie Zhixue.

     Pengawas kelas adalah gadis yang sangat cantik.

     Dia tidak membutuhkan banyak hiasan. Dia biasanya hanya mengikat rambutnya dengan ikat rambut hitam dan membiarkannya terurai menjadi satu ekor kuda, memperlihatkan wajahnya yang cantik dan cerah. Terlebih lagi, dia dikenal sebagai Xiaohua -school beauty. Selama festival, banyak laki-laki dari kelas lain datang berkelompok dan diam-diam memasukkan cokelat dan karangan bunga kecil ke mejanya saat tidak ada orang di sekitar.

     Namun, cara Xie Zhixue memandang Lin Xi saat ini sangat mirip dengan ibunya.

     Lin Xi menulis di kertas dengan cemas, [ Kenapa kau mengatakan aku luar biasa? ]

     Beberapa gadis saling memandang dan berkata dengan suara rendah, "Kau tidak takut pada Shi Xingye."

     Ketika nama tertentu disebutkan, sekelompok orang ceria ini tampak menjadi sedikit kaku.

     Lin Xi tertegun sejenak dan melihat ke kursi kosong teman sebangkunya.

     Ternyata Xiongbaba itu bernama Shi Xingye.

     Dia diam-diam mengulang nama itu dua kali dalam benaknya, lalu menundukkan kepalanya dan menulis:

     [ Takut ┭┮﹏┭┮ ]

Did My Deskmate Talk Today?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang