***
""Lari!!"
"Nyonya arnoland? bagaimana dengan anda?"
"Bawa anakku pergi, tolong jaga dia untukku Astra..."
𝐌𝐀𝐒𝐔𝐊 ke pedalaman hutan tanpa adanya penerangan sedikit pun. Hanya dipenuhi dengan kegelisahan yang membuncah. Gadis dengan surai yang di kuncir kuda tersebut terus berlari tanpa melihat kebelakang. Dimana banyak prajurit Kerajaan Timur yang mengejar dirinya.
Berlari tanpa alas kaki dan hanya percaya dengan instingnya melalui jalan setapak menuju ke rumah nya. Bayi keturunan Arnoland setia di pelukan nya. "Ssst.. Kau sekarang aman sayang"
"Dari mana saja kak?"
Pertanyaan mendadak dari sang adik membuat Astra terhenyak. Nic dengan tatapan tajam nya menghunus jiwa Astra. "Kau hanya izin untuk memetik dedaunan teh di sekitar hutan—
—dan pulang dengan seorang bayi di pelukan mu" Sindirnya; memilih abai meninggalkan Astra yang senantiasa menunduk tanpa berniat menjawab sedikit pun pertanyaan Nic.
"Nic, aku bisa jelaskan kepada mu"
Langkahnya berhenti, Nic memutar badan nya menghadap sang kakak. Helaan nafas kasar ia hembuskan, Nic tak bisa marah terus menerus kepada Astra. "Masuklah, aku mendapatkan ikan ketika membantu para nelayan"
Nic duduk di kursi kayu dekat dirinya membakar ikan yang ia tangkap saat membantu nelayan.
"Dia.. Anaknya nyonya Arnoland—
Mengangkat satu alisnya, Nic rasa di sekitar Kerajaan Timur tidak ada bangsawan yang memiliki nama keluarga Arnoland. "Nyonya Vanya di tangkap oleh prajurit Kerajaan Timur"
"Karena suami nya telah berpartisipasi dalam pembunuhan tuan muda Charles" Tutur Astra satu persatu sembari menimang bayi laki laki di dekapan nya.
Nic mengangguk walaupun dirinya masih penasaran dengan nama keluarga Arnoland. "Kak, Siapa itu Arnoland?"
"Mereka salah satu bangsawan di Kerajaan Barat"
Bola mata Nic membesar mendengar penuturan sang kakak. "Siapa yang menyuruh mu sampai Kerajaan Barat?"
"Kakak tau kan, bisa berbahaya jika kakak tertangkap prajurit Kerajaan Barat?" Tekanan nada bicara Nic berbeda; dirinya kesal dengan Astra yang tidak pernah memberitahu dirinya bahwa ia sering pergi ke Kerajaan Barat.
Astra menggeleng pelan, dirinya menidurkan bayi mungil tersebut dikasurnya. Memilih mendekat ke Nic yang masih sibuk dengan ikan bakar nya.
"Aku akan selalu Berhati-hati Nic, kau jangan khawatir" Ucap nya berusaha meyakinkan sang adik.
Nic hanya mengangguk, tangan nya dengan sigap menghidangkan ikan bakar tersebut untuk mereka berdua.
"Setelah makan, tidurlah Nic. Kau telah bekerja keras hari ini".
***
Sementara itu di Kerajaan Barat, dirumah salah satu bangsawan Kerajaan telah berjaga beberapa prajurit Kerajaan Timur yang dipimpin oleh Jayden untuk membunuh satu persatu bangsawan yang ikut kedalam rapat Kerajaan Barat.
Walaupun banyak prajurit Kerajaan Barat yang berjaga di setiap kediaman bangsawan. Hal itu tidak membuat rencana Jayden gontai. "Habisin mereka satu persatu"
Prajurit nya mulai menyusup ke dalam salah satu bangsawan. Menghabisi satu persatu prajurit yang berjaga, yang hanya meninggalkan mayat berserakan di halaman rumah yang masih bersimbah darah segar menutupi rerumputan hijau.
KAMU SEDANG MEMBACA
DECIDE: Greed Make The Misery
Fanfiction희승. DECIDE: Greed Make The Misery [ @DECELIS-WORK & @Ssskyieevnn ] ❝Rasa gundah di lubuk hati membesar saat dirinya harus 𝐦𝐞𝐦𝐮𝐭𝐮𝐬𝐤𝐚𝐧 pilihan yang terbaik untuk masa depan nya. Dua opsi berat yang dapat mengubah hidupnya- 𝐑𝐚𝐣𝐚 𝐇𝐚𝐞𝐝�...