Pagi ini Haruto keluar menuju halaman depan villa. Di sana ia melihat papa dan ayah nya Jihan sedang duduk sembari menikmati kopi.
"Haruto," panggil ayah yang membuat Haruto tersenyum tipis dan menghampiri mereka.
"Duduk sini," ucap ayah lagi sembari menepuk kursi di sampingnya.
"Tidur nyenyak semalem?" Giliran papa yang bertanya sekarang.
"Iya, nyenyak pa." Jawab Haruto yang ditanggapi anggukan oleh papanya.
"Gimana hubungan kamu sama Jihan? Gak ada masalah, kan?" Tanya papa.
"Enggak, hubungan kita baik-baik aja." Ucap Haruto yang membuat senyum terbit di paras kedua orang tua itu.
"Jihan, gimana? Masih sering ikut lomba?" Tanya papa nya Haruto.
"Masih, setau Haruto terakhir Jihan ikut olimpiade matematika." Jawab Haruto dengan senyum tipisnya. Ia merasa ikut bangga dengan pencapaian gadisnya itu.
"Kalau kamu? Masih suka keluar malem?" Tanya papa yang membuat Haruto diam sejenak.
"Masih Haruto coba buat kurangin keluar malem." Jawab Haruto sekenanya, membuat papa menghela napas sejenak.
"Yah, namanya anak muda. Kamu harus tetep semangat untuk berubah jadi lebih baik." Ucap ayah dengan senyumnya sembari menepuk pundak Haruto.
"Makasih, ayah." Ucap Haruto.
"Papa gak pernah menyesal sedikitpun punya menantu kayak Jihan. Kamu harus jaga istri kamu sebaik mungkin, Haruto."pesan papa.
"Pasti, pa." Ucap Haruto dengan anggukannya yakin.
"Ayah bahagia dengan pernikahan kalian. Ayah selalu percaya kamu bisa jaga Jihan." Ucap ayah dengan senyumannya sembari menatap Haruto.
"Haruto akan selalu pastiin Jihan bahagia, karena Jihan udah jadi prioritas Haruto sekarang." Ucap Haruto dengan sungguh-sungguh.
"Haruto, laki-laki itu yang dipegang omongannya. Kamu harus punya prinsip yang kuat sama omongan kamu sendiri. Paham?" Ucap papa.
"Iya, Haruto paham pa." Ucap Haruto. Baik ayah maupun papa tersenyum bangga mendengarnya.
"That's my son."
》》《《
Kini Haruto dan Jihan sudah berada di sebuah tempat dimana air terjun dan pemandangan indah menyatu menjadi satu, memanjakan netra mereka.
"Bagus, kan?" Ucap Jihan dengan senyum bahagianya. Ia membawa Haruto ke arah belakang villa, sesuai janjinya kemarin.
"Nice view," puji Haruto sembari melihat pemandangan di depannya.
Jihan pun tertawa kecil lalu melangkah mendekat ke arah sungai. Ia duduk di sebuah batu besar yang ada di sana. Lalu memasukkan kakinya ke dalam air. Ia bergidik kedinginan merasakan suhu air itu. Namun, senyum seketika terbit di paras manisnya.
"Haruto, sini!" Panggil Jihan yang membuat Haruto menghampiri gadis itu. Haruto pun duduk tepat di sebelah Jihan.
"Kenapa?" Tanya Haruto.
"Mitosnya, kalau kita usap wajah kita pakai air disini bisa bikin awet muda sama panjang umur." Ucap Jihan yang langsung disambut kekehan dari Haruto.
"Takhayul," ejek Haruto.
"Ih, beneran gitu katanya." Ucap Jihan tidak mau kalah. Haruto hanya menggelengkan kepalanya tidak percaya.
"Sini coba," ucap Jihan sembari tiba-tiba mengusap wajah Haruto dengan air sungai itu. Gadis itu tertawa melihat raut terkejut Haruto.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Beside Me [Haruto Ver.] || END✨️
Novela Juvenil"No, even you can't handle me." ♧A bad boy loves me♧ ●Song playing: Butterfly by J.Una