Earnestness

849 69 36
                                    

_Flashback ON_

Setelah mandi, Haruto memilih untuk beristirahat dan tidur di kamarnya. Obat yang ia minum dari Jihan tadi, membuatnya merasa kembali mengantuk.

Satu jam setelah lelaki itu tidur, ia mendengar bell rumahnya berbunyi. Menandakan seseorang datang.

Dengan malas dan rasa pusingnya yang masih menyerang, Haruto beranjak dari kasurnya menuju pintu apartement.

Haruto berdecak malas melihat seseorang yang datang.

"Haruto, tunggu dulu." Cegah orang itu saat Haruto hendak menutup pintunya kembali.

"Lia, gue gak ada waktu-"

"Haruto please... aku mau jelasin semuanya. Tentang hubungan aku sama Daehoon. Tapi kamu jangan langsung tinggalin aku kayak gini. Aku mohon."

Haruto menghela napas beratnya mendengar permintaan Lia. "Gue gak peduli." Ucap Haruto acuh.

Tanpa persetujuan Haruto, gadis itu menerobos masuk ke dalam apartment.

"Lia! Ck," decak Haruto akan aksi gadis itu.

"Keluar!" Usir Haruto sembari menggenggam tangan gadis itu, bersiap untum menyeretnya keluar.

"Sayang, aku mohon dengerin aku dulu." Ucap Lia yang enggan pergi dari tempat itu.

"Lia-"

"Aku terpaksa jalin hubungan sama Daehoon!" Ucap Lia dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Aku lakuin itu buat karir aku, sayang. Aku gak punya pilihan. Mamanya Daehoon salah satu orang berpengaruh di dunia model. Cuma dia yang bisa bantu aku capai impian aku." Jelas Lia yang tidak diacuhkan sama sekali oleh Haruto.

"Just date him, then." Ucap Haruto cuek.

"Enggak! Aku cuma sayang samu kamu, Haruto. Aku gak mau kita putus." Ucap Lia dengan air mata yang sudah menetes di pipinya.

"I'm already married. I have a wife, tho. You clearly know it." Ucap Haruto dengan santainya. Sementara perasaan Lia merasa tergores mendengarnya.

"Jangan kayak gini sayang, please... kita udah sepakat buat bersama."

"Kita? Itu cuma fantasy lo." Ucap Haruto tanpa beban.

Ting!

Mendengar suara pintu terbuka, atensi mereka pun terpecah.

"Istri gue pulang dan dia gak akan suka liat lo ada di sini. Pergi," usir Haruto dengan kejamnya lalu berbalik hendak melangkah menuju pintu. Namun langkahnya terhenti saat Lia menarik tangannya.

Cup

Haruto yang terkesiap dengan pergerakan Lia yang tiba-tiba pun, hanya bisa terdiam.

Bruk

Mendengar sesuatu yang terjatuh, Haruto pun mendorong paksa tubuh Lia agar menjauh darinya. Saat berbalik dan melihat orang yang datang, rasanya nyawa Haruto seperti tercabut.

"Bunda," ucap Haruto lirih, karena keterkejutannya.

Ting!

Suara pintu kembali terbuka. Belum sempat Haruto melihat kehadiran Jihan, bunda sudah menampar keras pipinya.

PLAK

Keadaannya yang sedang tidak baik-baik saja, membuat pendengaran Haruto berdengung karena tamparan itu.

Bad Boy Beside Me [Haruto Ver.] || END✨️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang