!🕊️ happy readingBRUMM..
BRUMMM..suara geberan motor mulai terdengar, suara sorakan dan teriakan mulai memenuhi arena balapan
"Raf hati hati" akbar menepuk pundak Rafa yang sudah siap untuk menancap gas, Rafa tersenyum di balik helm nya lalu mengangguk
Rasya hanya menatap Rafa dari kejauhan, tetapi hati nya sibuk berdoa agar temannya ini di jauhkan dari marabahaya
Rafa menatap Rasya lalu mengangkat tangannya berniat untuk menyapa temannya ini
"ini gw mau balapan kok muka lu pada tegang banget jing, kek gw mau mati aja jing" Rafa menoyor wajah akbar yang sedaritadi mengeluarkan keringat dingin
Akbar mendekati Rafa lalu berbisik, Rafa mengerutkan dahinya mendengar bisikan Akbar dia menolak keras permintaan akbar
1! 2! 3! MULAI!
PRIIT!..
setelah bunyi priwit terdengar Rafa langsung menancap gas, begitu juga dengan Riyan
'mending lu ngalah aja Raf, Riyan orang nya licik' itulah yang dibisiki oleh Akbar
Akbar menghela nafas melihat Rafa yang menancap gas dengan sangat kencang yang membuat Riyan tertinggal jauh
"gas lah jing, finish bentar lagi" Rafa semakin menancap gas dengan kecepatan di atas rata rata
Rafa menyipitkan matanya, melihat ada batu besar di jalur balapannya, "wanjing"
untungnya dunia masih mengizinkan Rafa untuk menang dengan selamat, Rafa yang melihat batu itu pecah belah akibat tergeleng oleh motornya
Rafa menggaruk tengkuknya yang tak gatal, dia menatap dirinya yang sehat walafiat, seketika sorakan demi sorakan terdengar, banyak fans Rafa yang bersorak riang setelah melihat siapa yang memenangkan pertandingan
Akbar segera berlari ke arah Rafa, "kaga napa napa lu?" Rafa menggeleng lalu tersenyum bangga "kaga lah, yakali jing seorang Rafa di curangi dan dikalahkan oleh lawannya? mustahil bro!" Rafa menepuk dadanya
Akbar menghela nafas lega melihat tubuh Rafa yang tidak ada lecet sama sekali
Rasya berjalan ke arah dua temannya lalu menepuk bahu Rafa "selamat" Rafa mengangguk lalu merangkul kedua temanya "jangan lupa hadiah nya ya!" setelah mengatakan itu Rafa tertawa terbahak bahak melihat wajah akbar yang masam
Rasya menghela nafas lega, ternyata doa nya masih di kabulkan
seseorang mengerutkan keningnya, berusaha berpikir jernih, bagaimana Rafa bisa memenangkan pertandingannya? seharusnya rafa oleng setelah menggeleng batu besar itu
Rafa menarik kedua temanya "ayo buru traktir gw!" Akbar menghela nafas, dompetnya pasti akan menangis setelah mentraktir temannya yang rakus ini
sesampainya di tempat makan Rafa langsung memesan menu, "gak ngotak lu anjing mesen menu banyak banget sat!" Akbar melempar muka Rafa dengan jaketnya, Rafa memelas menatap Akbar "ayolah, kan lu anak tunggal kaya raya" Rafa tersenyum licik saat melihat akbar yang menatap nya malas
"kok lu bisa kaga oleng sih? harusnya lu oleng terus nabrak pembatas arena" Rafa menggeleng sembari mengunyah makanan yang sudah datang
"doa aca" Rafa menepuk pundak Rasya beberapa kali lalu kembali memakan makanannya
Akbar menatap Rasya yang kini sedang tersenyum manis, Akbar mengangguk anggukan kepalanya, "terus terus itu si Riyan napa bisa lambat banget jing motornya?"
Rafa tersedak mendengar itu, ia menelan makanan nya lalu tertawa terbahak bahak membuat dua temannya mengerutkan keningnya bingung
"jadi sebelum balapan, kan gw mau beli minum dulu, nah terus si riyan tuh lagi ngobrol sama temennya, gw juga ngedenger kalau si riyan bikin rencana bakal bikin gw oleng, gw gatau kalau rencana mereka tuh bakal naro batu di jalur balap, nah gara gara gw kesel yaudah gw otak atik motornya terus motor nya jadi lambat"
rafa melanjutkan makannya setelah menceritakan kronologi di arena, Akbar mengangguk anggukan kepalanya"kok lu kaga ketauan sih ngotak atik motornya?"
"kan sama si Rafa motornya di bawa dulu ke tukang warteg" kali ini bukan Rafa yang menjawab, melainkan Rasya
Akbar yang mendengar itu melotot tak percaya, "anjing berani banget si Rafa" Rafa hanya menunjukan gigi gingsulnya lalu kembali memakan makanannya
"udah yo kenyang" Akbar menatap Rafa yang menepuk nepuk perutnya, "ya iyalah kenyang orang udah abis!" Akbar pergi ke kasir untuk membayar makanan nya
"ca, hadiah gw mana?" Rafa menatap Rasya menggunakan senyumannya yang berharap, Rasya tersenyum "nanti siang gw kasih nya, ini udah malem kita balik dulu" Rafa mengangguk semangat
"Akbar buruan!" Akbar melotot lalu membekap mulut Rafa "jangan teriak teriak goblok! malu anjing!" Rafa mengerutkan keningnya "tapi lu juga teriak goblok!"
yah mereka seperti orang mabuk sekarang, Rasya menghela nafas lalu memilih untuk pergi, menunggu mereka berdua di luar
Rasya menyalakan sepuntung rokok lalu menghisap nya, ia mengotak atik ponselnya membuka aplikasi berjudul 'whatsApp'
Rasya melamun lalu memblokir kontak tersebut, ia mematikan ponselnya lalu memasukannya ke dalam saku
"Akbar, Rafa cepet"
merasa namanya terpanggil, duo sejoli itu pun segera mengambil barang barang nya lalu keluar mendekati Rasya
"ayo balik" Rasya pun mengangguk lalu mereka bertiga pun kembali ke markas kesayangannya
Rasya merebahkan tubuhnya ke kasur lalu menutup mata, begitu juga dengan akbar dan rafa
di tengah malam, rasya mengerutkan dahinya mendengar samar samar suara ketawa di pinggir nya
'anjing hantu kah?' jantung rasya berdebar kencang, dia membalikan tubuhnya memunggungi suara suara tersebut
rasya mulai membuka matanya perlahan lahan melihat keadaan sekitar, ia masih mendengar suara bisikan bisikan di belakangnya
rasya menghela nafas lalu mengambil jaket, dia berniat untuk membalikan badan nya melihat siapa yang berbisik
"Rafa Akbar tidur!"
yah, setelah rasya berbalik lalu membuka matanya perlahan, ternyata dia melihat duo sejoli yang sedang cekikikan menonton sesuatu di ponsel akbar
!🕊️ sekian, see you in chapter 3!
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO SENGKLEK!
Teen Fictionkisah tentang trio yang saling melindungi satu sama lain, melindungi dalam hal baik maupun hal buruk, 3 orang yang selalu bersama sama disaat apapun, kapanpun dan dimana pun trio yang sering di panggil trio sengklek mempunyai kesamaan satu sama lain...