!🕊️ happy reading
"akbar rafa bangun anjng! lu pada tuh siluman kebo ya anj!?" Rasya memukul memukulkan bantal ke 2 orang yang kini masih menjelajahi mimpinya
"BANGUN BANGSAT!" Rafa terkejut dengan teriakan jantan temannya, ia memegang kuping nya yang terasa nyut nyutan karena mendapatkan teriakan jantan yang menggelegar
"bar akbar, bangun bar itu si aca marah bar" rafa menggoyang goyangkan tubuh akbar kencang berharap sang empu bangun, tapi sayang Akbar malah merasa dirinya sedang di film action yang semua daratan berguncang hebat
"si akbar tolol ya, bar bangun goblok!" rafa menepak mata akbar yang membuat sang empu meringis "anjir santai napa co, mata gw sakit anjg"
"ya atuh lu dibangunin kaga bangun bangun anjg" Rafa memukul Akbar menggunakan bantal di samping nya
🕊️----->
"anjir lapar banget gw co" Rafa mengusap usapkan perutnya, "lagian lu sok sokan kaga makan anjir" Akbar menepuk kepala Rafa "ih anying, pala gw teh di geplak mulu bangsat, lu pikir pala gw samsak tinju apa" rafa menatap sinis akbar, akbar hanya menampilkan gigi rapi nya "biar pinter raf"
"pala lu sini gw goreng anjing, biar pinter" rafa berjalan menuju suatu tempat yang dimana banyak orang yang melepaskan rasa lapar dan hausnya
"ibu nasgor 3 yaa, aca yang bayar" rafa mendaratkan bokong nya di suatu bangku yang didepannya terdapat meja bulat yang besar untuk menopang semua makanan yang di pesan
rasya menghela nafas lalu mendudukan pantatnya di bangku sebelah Rafa "perasaan yang paling kaya di sini si akbar dah, napa gw terus yang bayar" rasya menopang dagunya menggunakan tangan kanan menatap netra indah rafa
"iya, dia yang paling kaya tapi dia yg paling pelit anjrit" akbar menepuk kepala rafa lalu ikut mendaratkan bokong nya di bangku sebelah rafa, "nih dengerin ya, kalau gw yang traktir si rafa pesen makanannya ga kira kira anjir langsung bikin dompet tipis co" akbar menggebrak meja yang memancing tatapan dari orang² di sekitar kantin
"lu pada tau ga"akbar mengambil sepiring nasgor yang sudah baru saja di letakan di atas meja
"kaga" rafa pun ikut mengambil satu piring nasgor dan mengambil segelas es teh manis "ini es nya siapa yg pesen?" rafa menatap kedua temannya, rasya mengangkat tangan lalu memakan nasi goreng yang masih di hiasi oleh asap yang keluar dari nasi yang sudah di goreng
"gw kan mau di jodohin anjing"
hening seketika suasana, rafa dan rasya masih mencerna perkataan akbar
"ANJING!, BENERAN LU?!" teriak mereka kompak, rafa yang semakin menambah suasana dengan menggebrak meja
meja itu telah mengundang tatapan dari orang orang di sekitarnya beberapa orang menatap 3 sejoli itu dengan tatapan aneh
akbar melototkan matanya, rafa dan rasya menggaruk tengkuknya yang tak gatal menatap sekitar yang masih mendapatkan tatapan dari orang orang, "iya, gw udah nolak keras tapi bokap gw marah²" akbar kembali menyuapkan sesuap nasi yang sudah dingin
"sama si tiara?" akbar mengangguk menjawab pertanyaan rasya
Tiara cahaya mutiara adalah gadis blasteran Inggris-Indonesia, memiliki rambut coklat tua bercampur dengan hitam, memiliki mata coklat muda dan berkulit putih, paras cantik yang membuat kaum adam akan terpaling saat melihat dia
"dia nanti pindah ke sekolah ini" akbar meleguk es teh sampai habis, rafa mengangguk anggukan kepala nya, rasya menatap akbar dengan tatapan khawatir
pasalnya, dibalik menawan nya paras Tiara, ternyata tiara adalah perempuan licik yang ganjen ke laki laki lain
"muka doang geulis anying" rafa meneguk esteh sampai habis lalu berdiri meninggalkan kedua temannya, "kemana lu?" "boker"
rafa pergi menuju halaman belakang sekolah lalu mengambil korek untuk menyalakan sepuntung rokok yang sudah ada di antara jari telunjuk dan jari tengahnya
"hufth" rafa menghembuskan asap nikotin yang ia hirup
"jangan ngerokok, ini area sekolah" terlihat tangan putih yang lentik mengambil sepuntung rokok tersebut dan membuangnya ke sembarang arah
"apa sih lu-"
'anjing cakep banget su'
ucapan rafa terhenti saat melihat gadis dengan paras yang cantik, menggunakan cardigan berwarna putih, rok sebawah lutut dan rambut cantik yang terurai
"ekhem" rafa berdeham untuk mengontrol dirinya sendiri agar tidak bengong seperti orang tolol
"lu udah tau kan di sekolah ga boleh ngerokok?"
rafa mengangguk, matanya tertuju pada lambang di seragam sekolah gadis itu yang menunjukan bahwa gadis itu adalah anggota osis di sekolah nya
'kok gw gapernah liat ya'
jantung rafa berdebar kencang saat netra nya bertemu dengan netra gadis itu
"jangan di ulangi lagi, kalau di ulangi lagi gw lapor ke bk"
rafa melihat gadis itu yang beranjak pergi meninggalkan dirinya, dia menghela nafas lega pasalnya sedari tadi jantung nya dua kali lipat berdebar lebih kencang
rafa berlari menuju keberadaan 2 sohib nya, dengan nafas yang memburu dan wajah yang memerah dia menepuk kedua temannya yang membuat kedua temannya bingung atas kelakuan si bungsu
"anjritt gw nemu cwe cakep banget su!" rafa terus terusan menepuk punggung akbar, yang membuat sang empu meringis
"cakep banget coo sumpaah!" rafa tersenyum melihatkan gigi gingsulnya
"anak mana?" rasya menaikan sebelah alis nya, menatap rafa yang masih menepuk nepuk punggung akbar "gatau co, tapi dia anggota osis ezz ga sih nyari info nya?" rasya mengangguk anggukan kepalanya
"diem anjing, punggung gw sakit bego" kini akbar membalas perbuatan rafa, rafa mengelus tangannya yang tepis kasar oleh akbar, "namanya siapa?" kini akbar mulai terbuai dnegan rasa penasaran
rafa menggeleng lalu duduk di bangku yang posisinya di tengah tengah "gw tadi ga sempet liat tabel namanya"
"tolol" akbar menampar pipi rafa, rafa meringis lalu membalas perbuatan akbar "lu juga kalau di posisi gw pasti ga sempet liat namanya lah co, bayangin lu lagi ngelamun sambil ngudud-"
"lah gw mah ga ngudud" rafa menatap akbar malas, "bayangin aja dulu napa jing, jangan komen dulu, nah lu kan lagi ngudud terus rokok lu tiba tiba di ambil terus di lempar, nah pas lu liat siapa pelaku nya ternyata cwe cantik yang ga tau dari mana asal nya, anjir kelepek kelepek gw coo"
kini bocah itu tantrum ia menendang nendang kursi akbar sampai terseret menjauh dari asalnya
akbar kembali membenarkan posisinya lalu menghela nafas menatap temannya yang masih membayangkan gadis cantik yang diceritakan
"nama nya diana, ini bukan orang nya" kini suara Rasya menjadi pusat perhatian rafa, rafa langsung menoleh melihat akun sosmed yang di perlihatkan oleh temannya
"nah iya anjir, cakep banget su" rafa merampas benda pipih itu lalu menscroll menjelajahi akun media sosial gadis tersebut
"rafa fall in love rafa" akbar menyenggol nyenggol temannya berniat untuk menggoda, seketika wajah rafa bersemu merah "diem anjing" Rafa mendorong akbar untuk menjauh dari dirinya
"thanks" rafa mengembalikan handphone rasya setelah menyalin nama pengguna yang ia jelajahi, rasya tersenyum lalu mengangguk "aman"
!🕊️ see u in chapter 4
🤧 aku ulangan ges, doa in nilai aku di atas 90 ke atas
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO SENGKLEK!
Teen Fictionkisah tentang trio yang saling melindungi satu sama lain, melindungi dalam hal baik maupun hal buruk, 3 orang yang selalu bersama sama disaat apapun, kapanpun dan dimana pun trio yang sering di panggil trio sengklek mempunyai kesamaan satu sama lain...