𝚓𝚘𝚊𝚑𝚊𝚖𝚗𝚒𝚍𝚊 || BinChan/ChrisBin/ChanChang

1. ̶d̶̶o̶̶n̶'̶t̶ ̶k̶̶n̶̶o̶̶w̶ ̶w̶̶h̶̶y̶

Christopher Chahn Bahng atau akrab dipanggil Bangchan berusia 31 tahun, seorang ceo perusahaan starup yang baru saja berjalan 2 tahun.

Bangchan mempunyai seorang kekasih, hubungan mereka sudah berjalan selama 3 tahun. Mereka pun bahkan memutuskan untuk menikah. Namun naas hubungan itu harus kandas ketika Bangchan mendapati kekasihnya selingkuh dengan orang lain yang bahkan dia sendiri pun tidak tahu orang itu siapa.

"oppa.. maafkan aku, tapi aku memilih dia" Sakit, dan kecewa bercampur aduk menjadi satu. Perih, Bangchan meremas dadanya, rasanya sangat sakit padahal pernikahan mereka akan dilaksanakan 2 bulan lagi. Tapi harus berakhir dengan rasa yang begitu pahit.

Bangchan tersenyum getir, dia tidak punya pilihan lain. Selain harus segera pergi. Tanpa mengucapkan sepatah katapun. Bangchan berlari, ditengah derasnya hujan yang jatuh membasahi bumi.

Langkah kakinya tak tentu arah, kemana dia harus melangkah melampiaskan amarah yang sejak tadi sudah dia pendam. Jika saja dia cukup berani mungkin kekasihnya tidak akan berkutik ketika Bangchan menghempaskan rasa amarahnya saat itu juga. Tapi itu semua harus dia tahan.
Bangchan cukup andal untuk meredakan egonya.

Dia jatuh terduduk ditengah jalan. Pakaian yang dia kenakan basah kuyup diterpa hujan.

"AAARRRGHHHHHH!!!"

Teriakkan itu terdengar memilukan. Siapapun akan tahu jika itu adalah teriakan keputusasaan.

"KENAPA KAU BEGITU JAHAT!!! APA AKU MASIH KURANG DIMATAMU, APAPUN YANG KAU INGINKAN AKAN KU BERIKAN. TAPI KAU MEMBALASKU DENGAN RASA SAKIT"

Bangchan mengeluarkan amarah yang sudah tidak bisa ditahan lagi, kata-kata yang terucap dari bibirnya begitu menyedihkan.

"INGATLAH HWANG EUNBI AKU AKAN MEMBALASMU!!! HAHAHAHAHA"

Bangchan kembali berdiri, lalu dia tertawa seperti orang gila. Dia tidak perduli kepada orang yang sedang berlalu lalang memperhatikan dirinya.
Mereka begitu keheranan, melihat tingkah Bangchan. Mungkin, orang-orang itu benar-benar berpikir kalau Bangchan beneran gila.

Bangchan tidak tahu kalau dia sejak tadi sedang diperhatikan oleh seseorang, orang itu terus saja tertawa melihat kelakuan Bangchan. Dia mendekat ke arah Bangchan dengan membawa payung berwarna biru langit di tangannya.

"apa kau sudah selesai?"

Orang itu sambil mengemut lollipop dimulutnya bertanya kepada Bangchan.

Bangchan tentu saja terkejut tiba-tiba disamperi orang tersebut. Dia begitu bingung dari mana asalnya orang yang tiba-tiba saja berdiri dihadapannya sambil membawa payung dan mengemut lollipop ini.

"apa kau mau?"

Dia menyodorkan lollipopnya dihadapan Bangchan.

"kenapa kau memberiku ini, yang bahkan itu dari mulutmu?"

"hhmmm anggap saja itu sebagai sebuah ciuman tanpa bersentuhan langsung"

Bangchan memandangnya dengan tanpang jijik, yang benar saja.

"kalau aku tidak mau gimana?"

"aku akan menciummu"

Cup

Gerakan yang tiba-tiba itu membuat Bangchan diam mematung. Rasanya manis. Saat bibir mereka bersentuhan. Mungkin saja itu rasa manis dari lollipop.

Bangchan tersadar ketika orang yang ada dihadapannya menjilat ujung bibirnya, lalu membisikkan sesuatu kepada Bangchan.

"datanglah ke club malam xxx nanti malam jika kau ingin melupakan amarahmu itu"

Lalu setelahnya orang yang berpayung biru langit itu pun pergi meninggalkan Bangchan, dia bahkan memberikan satu lollipop yang masih terbungkus ditangan Bangchan.