4. ̶w̶̶h̶̶o̶ ̶a̶̶r̶̶e̶ ̶y̶̶o̶̶u̶?

28 9 9
                                    

[‼️‼️‼️🔞🚫]

"kenapa pria itu selalu menatap ke arah Jisung"

Changbin sudah berapa malam memergoki seorang pria yang selalu melihat ke arah Jisung, seperti sebuah pengintaian.

Dia akan selalu pergi ketika Changbin akan mendekat kearahnya, Changbin cukup berani padahal dia sendiri tidak tau jika pria itu berbahaya atau tidak.

"Changbin hyung..."

Changbin segera mendatangi Seungmin yang sudah memanggilnya, Seungmin meminta bantuan Changbin untuk pergi ke ruang vip melayani para tamu.

Awalnya Changbin menolak karena dia harus melayani tamu yang lainnya, keadaan club cukup ramai. Mengingat itu adalah sabtu malam.

Tapi Seungmin memohon kepada Changbin, karena dia sendiri juga sama sibuknya mondar mandir naik turun antara ruang vip dan lantai dansa.

Changbin membawa bucket ice yang berisi beberapa minuman mahal, dia memasuki ruangan vip itu. Disaat dia sudah berada didalam sana. Seorang tamu vip itu menatap Changbin dari atas hingga bawah. Kemudian dia tersenyum kepada Changbin.

"Changbin.. bagaimana kabarmu?"

Changbin yang awalnya menunduk, menjadi menoleh ke arah orang tersebut. Dia sendiri cukup terkejut.

"Bangchan?"

Benar sekali orang itu adalah Bangchan, Bangchan yang sudah duduk disana menunggu Changbin melayaninya. Ternyata itu bukanlah suatu kebetulan, itu hanyalah tipuan yang di lakukan Bangchan yang bersekongkol bersama Seungmin.

Bangchan sudah berbulan-bulan lamanya tidak pernah mengunjungi club malam itu lagi, karena pekerjaan yang lumayan menumpuk. Dan kesempatan untuk pergi ke club malam itu hanyalah sedikit karena dia akan selalu lembur bekerja.

Dan inilah saatnya yang di tunggu-tunggu, saat memiliki waktu luang Bangchan akhirnya pergi untuk menemui Changbin, tanpa Changbin ketahui.

"kenapa?" Tanya Changbin, dia sendiri terkejut dengan kehadiran Bangchan, karena Bangchan tidak memberitahukan dirinya jika dia berada di club malam itu.

"kenapa kau bertanya 'kenapa'?" Balas Bangchan, dia berdiri kemudia memeluk Changbin "tentu saja aku merindukan dirimu".

"bu-bukan seperti itu maksudku..."

"lalu?"

"kenapa kau tidak memberitahuku jika kau datang kemari?" Changbin mendongak menatap Bangchan yang lebih tinggi darinya itu, pipinya pun bersemu merah.

"aku hanya ingin memberikan kejutan untukmu" Bangchan menghapus jarak diantara keduanya, dia menyapu bibir Changbin dengan lidahnya. Menelusupkan benda lunak itu kedalam mulut Changbin.

Mata Changbin terpejam saat lidah Bangchan menelusuri kedalam mulutnya. Kedua tangannya mencekram lengan baju Bangchan, dia menyalurkan sensasi ciuman itu disana.

"mmlhhpphh"

Lalu Changbin mengerang ketika kedua tangan Bangchan yang awalnya memeluk pinggangnya, kini sudah meremas kedua pantatnya.

Ciuman mereka terlepas dan menyisakan benang liur, tidak berhenti sampai disitu. Bangchan memasukkan tangan kirinya pada celana bagian belakang Changbin.

Tanpa permisi, dia memasukkan jarinya ke dalam diri Changbin. Changbin menatap Bangchan dengan tatapan sayunya. Dan Bangchan tersenyum melihat ekspresi yang ditunjukkan Changbin. "kau sungguh menggoda diriku Changbin...", lalu Bangchan mencium leher Changbin sambil menggerakkan jarinya didalam sana.

𝚓𝚘𝚊𝚑𝚊𝚖𝚗𝚒𝚍𝚊 || BinChan/ChrisBin/ChanChangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang