Setelah berhasil mendapatkan Keris Arjuna, Rama dan kelompoknya kembali ke markas Laskar Mistik dengan semangat baru. Mereka telah berhasil menaklukkan penjaga candi dan menguasai salah satu artefak sakti yang mereka yakini akan membawa mereka lebih dekat pada jalan keluar dari Nusantara Online. Namun, tantangan yang mereka hadapi masih jauh dari selesai. Jaya, pemimpin Laskar Mistik, tahu bahwa mereka perlu memecahkan lebih banyak teka-teki untuk memahami kekuatan yang ada di dunia ini.
Keris Arjuna yang mereka bawa memancarkan aura misterius. Cahaya kebiruan dari bilahnya tampak menyala lembut, seolah berdenyut seiring dengan detak jantung para pemegangnya. Rama dan yang lainnya berkumpul di sekitar Jaya, yang mengamati keris itu dengan seksama.
"Keris ini bukan sekadar senjata," kata Jaya akhirnya. "Aku yakin benda ini menyimpan petunjuk untuk membuka rahasia lain di dalam permainan ini."
Sari, yang juga penasaran, bertanya, "Apakah ada tanda atau simbol yang bisa kita pahami dari keris ini?"
Jaya menunjuk bagian ukiran pada keris yang terlihat seperti huruf-huruf kuno. "Ini adalah aksara dari bahasa kuno Nusantara. Aku tidak sepenuhnya mengerti artinya, tapi kita bisa mencari seseorang yang ahli dalam bahasa kuno ini."
Rama berpikir sejenak. Ia pernah mendengar bahwa di Nusantara Online, ada banyak karakter non-pemain atau NPC yang memiliki pengetahuan unik tentang berbagai aspek permainan. "Mungkin ada NPC di desa terdekat yang bisa membantu menerjemahkan aksara ini," usul Rama.
Kelompok mereka sepakat untuk mencoba mencari bantuan di desa lain. Pagi berikutnya, mereka memulai perjalanan menuju Desa Wulung, desa yang terkenal dengan para tetua dan sesepuh yang menyimpan banyak pengetahuan tradisional. Perjalanan menuju desa itu memakan waktu beberapa jam dan penuh dengan tantangan; hutan yang harus mereka lewati kali ini dipenuhi oleh makhluk-makhluk mistis yang lebih kuat.
Saat mereka melintasi hutan itu, mereka tiba-tiba dihentikan oleh sekelompok Penunggu Hutan makhluk setengah manusia, setengah hewan, dengan tubuh bersisik dan mata bersinar hijau. Pemimpin kelompok Penunggu Hutan itu maju ke depan dan berbicara dengan suara berat, "Jika kalian ingin melewati wilayah kami, kalian harus membuktikan diri."
Jaya, yang sudah terbiasa menghadapi tantangan seperti ini, memberikan isyarat kepada Rama dan yang lainnya untuk bersiap. Pertempuran singkat pun terjadi. Kali ini, Rama mencoba memanfaatkan kekuatan dari Keris Arjuna. Saat ia menyerang dengan keris itu, ia merasakan energi yang kuat mengalir melalui tubuhnya, memberi setiap serangannya dampak yang jauh lebih kuat.
Pertempuran itu berakhir dengan kemenangan mereka, meskipun mereka lelah. Para Penunggu Hutan akhirnya membiarkan mereka lewat setelah mengakui keberanian dan kekuatan mereka. Kelompok Rama melanjutkan perjalanan dengan perasaan lega.
Ketika mereka sampai di Desa Wulung, mereka segera mencari informasi tentang orang yang mungkin bisa membaca aksara kuno pada Keris Arjuna. Penduduk desa mengarahkan mereka kepada seorang tetua bernama Ki Lontar, yang dikenal memiliki pengetahuan luas tentang sejarah dan tulisan kuno Nusantara. Ki Lontar tinggal di sebuah gubuk kecil di pinggir desa, dikelilingi oleh pepohonan dan kebun kecil.
Ki Lontar menyambut mereka dengan ramah, meski sorot matanya menyimpan ketajaman dan kebijaksanaan yang dalam. Setelah Rama dan Jaya menjelaskan tujuan mereka, Ki Lontar mengangguk pelan sambil mengamati keris itu dengan seksama. "Ah, Keris Arjuna," gumamnya. "Sudah lama aku mendengar legenda tentang keris ini. Katanya, keris ini tidak hanya menyimpan kekuatan, tetapi juga petunjuk menuju rahasia besar dunia ini."
Ki Lontar mengambil selembar kain kuno dan mulai membaca aksara di keris itu dengan seksama. "Tulisan ini berbunyi... 'Jejak Kuno Terkunci di Empat Pilar'. Pilar-pilar ini adalah empat tempat suci yang tersebar di seluruh Nusantara. Hanya dengan membuka keempatnya, kalian akan mendapatkan jalan menuju kekuatan sejati dan mungkin... cara untuk keluar dari dunia ini."
Rama tertegun. Petunjuk itu memberi mereka harapan, tetapi juga berarti tantangan yang jauh lebih besar daripada yang mereka bayangkan. Ia bertanya, "Di mana kami bisa menemukan keempat pilar itu?"
Ki Lontar tersenyum samar. "Pilar-pilar ini tersembunyi di empat penjuru: di utara, selatan, timur, dan barat. Setiap pilar dijaga oleh makhluk mistis yang lebih kuat dari apa pun yang pernah kalian hadapi. Pilar pertama, yang berada di utara, dikenal sebagai 'Pilar Angin'. Ia tersembunyi di puncak Gunung Megamendung, dan dijaga oleh Rajawali Emas, makhluk mitos yang terkenal kuat dan cepat."
Mendengar ini, Jaya tampak mantap. "Kita harus memulai dari Pilar Angin, kalau begitu. Semakin cepat kita menyelesaikan pencarian ini, semakin cepat kita bisa memahami rahasia permainan ini."
Setelah Ki Lontar memberi mereka petunjuk tentang jalur yang harus ditempuh, Rama dan kelompoknya berterima kasih dan bersiap untuk berangkat menuju Gunung Megamendung. Mereka sadar bahwa perjalanan ini akan penuh dengan tantangan dan bahaya yang lebih besar, tetapi mereka tidak gentar. Dengan persiapan yang matang dan keyakinan yang teguh, mereka meninggalkan Desa Wulung menuju utara.
Perjalanan menuju Gunung Megamendung tidak mudah. Sepanjang jalan, Rama dan yang lain terus berlatih mengendalikan kekuatan dari Keris Arjuna. Mereka menyadari bahwa semakin mereka memahami kekuatan ini, semakin kuat pula kemampuan bertarung mereka. Namun, mereka juga merasakan bahwa kekuatan keris ini tampak memiliki batas, dan penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati.
Di sepanjang perjalanan, Rama juga mulai merasakan kehadiran misterius di sekitarnya. Seolah ada sosok tak terlihat yang mengawasi setiap langkah mereka. Sari juga merasakan hal yang sama dan mulai merasa waspada. Ia mengatakan pada Rama, "Mungkin ada pemain atau makhluk lain yang tahu tentang Keris Arjuna dan sedang membuntuti kita. Kita harus berhati-hati."
Setelah beberapa hari perjalanan, mereka akhirnya tiba di kaki Gunung Megamendung. Dari bawah, mereka bisa melihat puncak gunung yang dikelilingi kabut tebal. Di puncak itulah, menurut Ki Lontar, Pilar Angin berada. Namun, mereka tahu bahwa untuk mencapai puncak, mereka harus berhadapan dengan Rajawali Emas, penjaga sakti yang akan menjadi tantangan terbesar mereka sejauh ini.
Rama merasa berdebar-debar. Di satu sisi, ia merasa takut, tapi di sisi lain, rasa penasaran dan tekadnya untuk menemukan jawaban semakin membara. Dengan penuh keberanian, mereka mulai menapaki jalan menuju puncak Gunung Megamendung, mempersiapkan diri untuk pertempuran yang mungkin akan menguji batas kekuatan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nusantara Online
ФэнтезиSeorang pemuda bernama Rama bersama pemain lainnya terjebak dalam permainan virtual bernama Nusantara Online, sebuah dunia maya yang terinspirasi dari budaya dan mitos Indonesia. Dalam upaya untuk keluar, para pemain dihadapkan pada tantangan bertar...