Bab 56 Keputusan

17 2 1
                                    

Nathan memutar bola matanya,
ia menahan emosi saat Keanu
menemuinya di apartemen. Dia
ingin mengusir tetapi masih
mempunyai rasa persaudaraan
pada lelaki di hadapannya.

"Mau apa bang kamu kesini?"
tanya Nathan tidak ingin terlalu
lama bicara karena waktu sudah
telat untuk berangkat ke sekolah.

"Kita bicara empat mata tapi
bukan disini," balas Keanu
mengajak Nathan untuk
membicarakan sesuatu
padanya.

"Gue gak punya waktu untuk
ngomong yang tidak penting.
Gue mau ke sekolah dulu. Jam
udah telat. Sorry, kapan-kapan
saja deh ngobrolnya. Bye!" ucap
Nathan pergi tanpa menghiraukan
sikap Keanu yang mungkin akan
marah.

"Gue tunggu Lo di cafe. Setelah
pulang sekolah kita bicara!" teriak
Keanu.

Nathan menoleh tetapi bisa dia
dengar arah pembicaraannya
Keanu yang ingin mengajak
berbicara seusai pulang sekolah.
Kedua lelaki itu, beraktivitas
seperti biasanya. Nathan sebagai
pelajar dan Keanu seorang
Mahasiswa.

*****
Di sekolah Nathan berpapasan
dengan Nadira yang setiap waktu
gak pernah berhenti untuk terus
mengejarnya.

Pandangan Nathan menghunus
tajam, tidak terlihat ada sedikitpun
rasa suka terhadap gadis licik itu.
Aura dingin Nathan terlihat
mengintimidasi wajahnya
Nadira saat keduanya saling
bertatapan.

Nathan masih ingat betul dengan
isi rekaman itu. Membuatnya
murka dan rasanya ingin membalas
semua yang telah dilakukan gadis
di hadapannya itu. Hanya dia tahan
dan sedikit bermain-main mengikuti
alur cerita permainan liciknya Nadira.

"Sayang, kita main yuk!" bisik
Nadira menggodanya. Gadis itu
sepertinya sudah putus urat
malunya. Kata-Katanya sungguh
menjijikan di telinga ketos tampan
itu.

"Cih! Geli gue denger omongan
Lo. Dasar cewek jal*ng. Mendingan
Lo one night stand atau kasih tuh
service Lo sama sugar dady pasti
tarifnya cukup buat memenuhi
permainan yang Lo inginkan.
Pergi Lo dari sini!" decih Nathan
sambil mengusir halus gadis itu.

"Pelakor mendingan sana
pergi ke hotel cari target.
Barangkali servicenya kurang.
Gabut ya Lo, beraninya godain
cowok orang," cibir Lilyana
tepat berada di belakangnya.

"Nih uang tambahan buat Lo, Nad.
Sepertinya Lo lagi kekurangan
belaian laki-laki," ejek Gio sembari
memberikan uang beberapa
lembar untuknya.

"Kak Gio, kenapa sih? Lo selalu
aja gak pernah nganggap gue. Gue
itu adik Lo, kak. Tega banget sih
Lo ngerendahin gue. Seharusnya,
Lo itu ngebelain gue, bukannya
malah ikutan ngehina gue sama
kayak mereka." Nadira merasa
harga dirinya direndahkan dan
Gio tidak pernah menganggapnya
sebagai adik.

"Karena Lo, bukan adik kandung
gue, Nad. Lo itu cuma adik angkat
di keluarga gue. Gue punya alasan tersendiri. Kenapa selama ini gue
selalu tidak pernah menganggap
Lo sebagai adik gue? Lo itu cuma
penghancur di keluarga gue, Nad!"
batinnya Gio.

"Ada apa ini ribut-ribut?" tanya
Leon, yang baru saja datang
sambil membawa setumpuk
berkas dokumen di tangannya.

"Itu Lo, yon. Ada ulet bulu butuh
uang," kata Lilyana yang membalas
pertanyaannya

"Lo ngehina gue curut. Lo
nganggap gue jal*ng berarti
Lo sama kayak gue. Lo cewek
Lonte ... Lonte...." Geram Nadira.

Plak

Plak

Dia ingin menampar wajah
Lilyana tetapi Nathan sigap
menampar balik gadis itu
hingga kebas.

Istri Antagonis Milik Ketos || [Update Versi Season terbaru||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang