Jam istirahat siang itu, aku duduk di gazebo sekolah sambil menunggu Iva yang sedang membeli makanan di kantin. Angin sejuk yang berhembus membuatku merasa nyaman, dan aku bersenandung kecil sambil menikmati suasana. Tiba-tiba, Rami menghampiriku dengan dua potong sandwich keju di tangannya.
"Lumi!" sapa Rami, sedikit mengejutkanku. Aku yang sedang asyik dengan lamunanku pun terkejut setengah mati.
"Kok sendirian?" tanya Rami sambil terkekeh melihat reaksiku yang menurutnya lucu.
"Itu... lagi nunggu, nunggu Iva... iya, Iva," jawabku, sedikit gugup karena kehadirannya. Aku bahkan kesulitan untuk menatapnya langsung karena grogi, akhirnya mataku beralih ke sandwich keju di tangannya.
Rami terus berbicara tentang banyak hal, termasuk proyek yang kemungkinan besar akan kami lakukan bersama. Sejujurnya, aku tidak mendengarkannya dengan baik. Entah mengapa, Rami tampak begitu berkarisma ketika membahas sesuatu yang menarik bagiku. Atau mungkin... aku memang terpesona padanya? Gerakan bibirnya yang lembut dan cara dia berbicara membuat jantungku berdebar. Aku terus-terusan mengalihkan pandanganku dari wajahnya ke sandwich keju yang ada di tangannya.
"Lum... kenapa sih?" tanya Rami, menyadari sikapku yang aneh.
"H-hah?" jawabku, terkejut seperti baru tersadar dari lamunan.
"Kamu mau ini?" tanya Rami sambil menyerahkan satu potong sandwich keju ke tangan kananku. "Dari tadi kamu ngeliatin terus."
"Hah?" Aku menatapnya dengan wajah bingung, masih belum bisa memproses apa yang sedang terjadi.
"Udah deh... kita bahas proyeknya nanti lagi" kata Rami sambil pergi meninggalkanku, memakan sepotong sandwich yang dia bawa. Ia terkekeh, sepertinya masih mengingat kebingunganku tadi.
Aku masih kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi. Tak lama, Iva menghampiriku dengan tampang heran, melihatku yang tampak melamun. Ia langsung menepuk pundakku.
"Heh, Lum! Jangan ngelamun siang bolong gini, lah" kata Iva sambil menatap sandwich keju di tangan kananku.
"LUMI!" Iva terkejut, "Aku ngantri di kantin, sumpek-sumpekan buat beliin sandwich keju titipan kamu, dan kamu udah beli sendiri?!"
"Hah?" Aku menatap sandwich keju di tanganku, kemudian menoleh ke kantong plastik di tangan Iva yang juga berisi sandwich keju.
"Vaa, aku bisa jelasin—" jawabku dengan kelabakan, berusaha memberikan penjelasan kepada Iva.
🥪🥪🥪
Kalo kalian jadi Iva kalian kesel ga? kalo kata Lumi sih... kapan lagi kan dapet traktiran sandwich dari crush? xixixi
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret of the Blue Umbrella
RomansaTentang perasaan berdebar Lumi ketika seorang laki-laki berhasil menarik perhatiannya. Sebuah cerita romansa anak remaja dibawah rintik hujan yang menenangkan.