"Sayang~ laper" rengek Zee yang baru saja masuk ke dalam rumah. Merasa tidak ada balasan, Zee segera meneriaki nama sang kekasih. "Marsha!! Kamu di mana?"
"Dapur!!" segera Zee berlari kecil ke arah dapur dan melihat sang kekasih sedang memasak. "Tumben pulang jam segini"
"Aku laper trus ngantuk banget. Ga kuat aku" jawab Zee sembari berdiri di belakang Marsha lalu mengecup pipi sang kekasih dan dilanjut dengan memeluk erat tubuh Marsha dari belakang. "Kamu masak apa?"
"Tadi siang, setelah pemotretan, aku coba resep baru. Jadinya aku bikin gohyong dari rumah. Ini lagi aku goreng"
"Ummm... enak baunya. Aku jadi laper. Habis makan, aku langsung tidur ya"
"Engga mandi dulu"
"Engga mau sayang. Aku capek"
"Mandi ih. 8 jam lebih di luar, kotor semua itu badan mu"
"Aku terlalu capek buat mandi" rengek Zee supaya Marsha luluh dengan bujukannya.
"Mandi bareng"
"Okey deal" jawab cepat Zee sembari melepas pelukannya pada Marsha dan bergerak untuk duduk di meja makan.
"Marsha bodoh" gumam Marsha yang merutuki ucapannya.
.Setelah selesai makan, Marsha cepat-cepat membawa piring kotor ke tempat cuci piring dan mencucinya. Ia memperlambat gerakannya agar bisa mengulur waktu.
Zee yang tak mau kalah pun mendekati Marsha.
"Sini aku bantuin" ucap Zee sembari membilas piring yang sudah Marsha beri sabun.
"Eng-engga usah. Aku aja" cegah Marsha seraya merebut piring dari tangan Zee. "Ka-kamu mandi aja dulu. Aku masih lama"
"Engga mau" tolak mentah Zee lalu menyandarkan badannya ke kulkas yang berada dekat tempat mencuci piring. "Aku bakal nungguin kamu sampai selesai"
Marsha memilih untuk tidak menjawab. Berselang 5 menit, Marsha masih belum menyelesaikan cuciannya dan membuat Zee kehabisan kesabaran.
"Kamu kok lama banget sih?" gerutu Zee lalu berdiri di belakang Marsha. Marsha merasakan hawa mencekam dari belakang punggungnya.
Perlahan sepasang tangan melingkar di pinggang ramping Marsha. Zee mematikan air dan langsung menarik tubuh Marsha agar mendekat ke arahnya.
"Katanya mau mandi bareng? Aku menagih janji mu sayang" bisik pelan Zee di telinga Marsha membuat pipi sang kekasih memerah padam.
"Hu-huh? Aku tidak pernah menjanjikan hal itu" elak Marsha dan berusaha memalingkan wajahnya dari hembusan nafas dari Zee.
"Yakin hm? Okay, aku akan ikut dalam permainan mu" perlahan Zee mendekatkan wajahnya ke leher Marsha dan mengecup pelan leher jenjang sang kekasih.
"Sto-stop it, Zee. Aku harus selesaikan ini dulu" ucap Marsha berusaha mencegah tindakan Zee.
"Aku akan selesai setelah kamu mengakui ucapan mu tadi" balas Zee dan lanjut mengecupi leher Marsha.
"A-aku eung~ engga ada bi-bilang gi-AKH okay okay. A-ayo mandi bareng" Zee menghentikan kegiatannya dan tersenyum penuh kemenangan.
"Kalo gitu, ayo sekarang" ucap Zee lalu langsung menggendong tubuh Marsha dan berjalan cepat menuju kamar keduanya.
"Marsha bodoh" batin Marsha yang masih menyesali ucapannya tadi.
.Marsha menyandarkan tubuhnya dengan nyaman di dada Zee. Sembari menikmati hangatnya air di dalam bathub.
"Mau berapa lama berendam?" tanya Zee seraya mengambil sebuah timer yang sengaja ia taruh di situ agar tidak berlama-lama saat berendam.
"20 menit" jawab Marsha hang mendapat anggukan mengerti dari Zee. Setelah mengatur timer, Zee kembali fokus pada sang kekasih.
"Gimana pemotretan hari ini?" tanya Zee sembari melingkarkan tangannya ke pinggang Marsha.
"Eum... seperti biasa. Hanya aja hari ini client nya nyebelin banget asli. Tiba-tiba merubah tema yang udah ditentukan. Nyebelin kan" omel Marsha membuat Zee terkekeh pelan.
"Akhirnya kamu gimana?"
"Manager aku lapor ke boss kan. Akhirnya boss bilang suruh pulang aja dan batalin kerjasama. Boss ku ga mau ribet"
"Huh... kasiannya sayang ku" ucap Zee sembari mengecupi rambut. "Rambut mu wangi"
"Yaiyalah. Tadi sebelum masak aku udah mandi. Tau gini aku tadi engga usah mandi duluan" Zee menyangga dagunya ke atas kepala Marsha dan mengangguk pelan. "Ekhem. Tangannya please?"
"Tangan ku kenapa?"
"Bisa ga tangannya jauhin dari dada ku"
"Engga bisa. Nyaman soalnya"
Yang rikues yak dek : https://saweria.co/12gar