"Gaes, ada yang ke greenhouse ndak? Katanya kunci greenhouse ada di Shani" ucap salah satu teman Gracia, Ashel. Gracia berhenti menulis catatan dan teringat mengenai tugas tanaman miliknya.
"Ayo. Aku belum menyiram tanaman ku" ucap Gracia yang diangguki oleh teman-temannya yang lain.
Segeralah Gracia dan teman-temannya berbondong-bondong naik menuju greenhouse yang ada di lantai paling atas sekolah mereka.
Angin sejuk segera menerpa mereka setelah melewati pintu. Tanaman hijau yang ada di greenhouse memberikan kesejukan tersendiri di mata mereka.
"Ayo mulai nyiram tanaman" ajak Ashel. Mereka pun menyiram tanaman secara bergantian. Di greenhouse itu sendiri, terdapat beberapa anak kelas mereka yang juga menyiram tanaman.
Setelah memastik sang tanaman hidup, Gracia memilih melipir ke arah pagar pembatas dengan pemandangan yang mengarah pada kelas-kelas adik kelasnya.
"Gre, turun ga?" tawar temannya.
"Aku nanti dulu"
"Oke. Kita duluan ya" Gracia pun ditinggal sendirian di greenhouse yang mulai sepi.
Tak terasa 10 menit berlalu. Lamunan Gracia pecah saat sebuah suara halus masuk ke indra pendengarannya.
"Kamu... engga turun Ge?" Gracia menoleh dan melihat seorang gadis yang memakai kacamata bulat.
"Masih nanti mungkin, Shan. Kalau mau turun, turun aja dulu. Kuncinya kasih ke aku"
Bukannya menjawab, Shani malah bergerak mendekati Gracia.
"Mau sampai kapan kamu marah sama aku, hm? Kita udah kelas 12. Bentar lagi lulus. Aku ga mau terus-terusan kamu marah sama aku" ucap Shani tiba-tiba yang membuat Gracia menghela nafas pelan.
"Aku masih butuh waktu, Shan. Aku belum bisa mengendalikan rasa cemburuku saat lihat kamu di deketin sama Michael itu. Aku capek backstreet selama 1 tahun ini"
"Kamu mau kita go public? Aku mau aja, sayang"
"Ga segampang itu, Shan. Terlalu banyak risi-mph?!" Shani memutus ucapan Gracia dengan sebuah kecupan tepat di bibir Gracia.
"I'm yours. Aku hanya jatuh cinta pada mu. Jangan pikirkan orang lain. Just us"
Gracia menatap lekat mata Shani. Perlahan ia menangkup pipi Shani dan melepas kacamata bulat Shani.
"I love you so bad" ucap Gracia lalu mencium bibir Shani.
Shani tersenyum tipis lalu melingkarkan kedua tangannya ke pinggang Gracia dan memperat jarak keduanya.
"Oh shit' umpat seseorang dari belakang Shani. "A-aku ga liat apapun. Bye Gre"
Gracia menoleh sedikit ke arah belakang Shani dan melihat Ashel yang hendak pergi.
"Waduh. Shel!! Aku bisa jelasin" ucap Gracia mengejar temannya.
Shani yang ditinggal pun terkekeh pelan. Ia segera menyusul Gracia untuk meminta kembali kacamatanya.
.
"GUYS GRACIA DATING DENGAN SHANI!!" lapor Ashel sembari menggebrak meja. Untung kelas hanya tersisa circle-nya.
"HAH?!"
Yang rikues rikues
https://saweria.co/12gar