Part 3

93 16 5
                                    

Mimpi adalah manifestasi dari kenangan yang terlupakan di masa lalu.
.
.

Tidurnya begitu lelap. Jes bergumam dalam hati. Duduk di tepi ranjang dan mengamati Bible. Dan dia tampak begitu polos, seperti anak kecil. Lelaki itu lalu mengangkat alisnya dan mengalihkan pandangannya ke bagian bawah tubuhnya dengan kesal. Kalau memang dia menganggap Bible seperti anak kecil, Kenapa dia bisa terangsang seperti ini?

Jes menatap Bible lagi, menggeram kesal. Kesal pada dirinya sendiri. Terlalu berbahaya berada di sini. Dia takut lupa diri dan menyerang Bible dalam tidurnya. Lalu menyesalinya. Dengan hati-hati dilepaskannya pegangan jemari Bible yang dijemarinya dan berdiri dari ranjang. Dia lalu membungkuk untuk menyelimuti Bible. Wajah Bible begitu dekat dengannya, nafasnya berhembus ringan dan teratur. Dan Jes tidak dapat menahan diri. Dikecupnya bibir Bible lembut. Sebelum kemudian melangkah pergi, meninggalkan kamar itu, meninggalkan Bible yang masih tertidur pulas.
_______

Pagi harinya Bible terbangun dengan kepala pening. Hujan sudah reda, tetapi masih menyisakan rintikanya yang membuat pagi hari ini gelap dan berkabut. Setidaknya sudah tidak ada guntur.... Bible terduduk dan menyadari selimutnya melorot ke pinggang. Dia meraih selimut itu dan menaikkannya lagi ke dadanya karena hawa dingin langsung menyengatnya. Selimut itu tadinya terpasang rapi di tubuhnya. Siapa yang telah menyelimutinya ketika tidur. Ingatan Bible berputar, dan kemudian pipinya langsung terasa panas ketika mengingat kejadian kemarin malam, ketika dia menghambur ke dalam pelukan Jes tanpa malu.

Oh ya ampun! Dengan begitu saja dia memeluk Jes yang sangat angkuh dan terkenal galak itu - meski sekarang Jes tidak pernah bersikap buruk kepadanya, tetap saja image itu melekat pada pembawanya - Dan anehnya Jes tidak menolaknya. Dia sangat ingat bahwa Jes membalas pelukannya, menenangkannya, membawanya kembali ke ranjang dengan lembut dan menemaninya sampai dia tertidur. Kenapa Jes begitu baik kepadanya?
_______

"Kau takut dengan petir?" Bella menatap Bible sambil tersenyum geli, dia lalu menyesap cangkir coklatnya berusaha menyembunyikan tawanya,

"Bible, hanya anak kecil yang takut dengan petir."

"Yah, aku sebenarnya malu dengan ketakutan tidak wajarku itu." Bible tersenyum sambil menatap perempuan cantik di depannya. Oh astaga, Bella memang benar-benar cantik. Kulitnya memang agak pucat, tetapi Bella bercerita bahwa dia menderita sakit yang lama sehingga harus terus-menerus di dalam rumah, "Sepertinya aku punya trauma masa lalu di waktu kecil."

"Trauma apa?" Bella menyipitkan matanya dan meletakkan cangkirnya di meja. Mereka berdua sedang duduk di Green Panda Cafe pagi itu, kebetulan dosen mengundurkan waktu kuliah agak siang karena ada acara wisuda, jadi sambil menunggu jam kuliah, Bible mengajak Bella ke Green Panda Cafe yang biasa dia kunjungi setiap pagi, Bella ternyata penggemar kopi, katanya kopi bisa membuatnya lebih segar menghadapi hari.

"Entahlah." Bible berusaha mengingat-ingat,

"Aku dulu sering bermimpi. Hujan, badai, petir, dan teriakan-teriakan keras. Aku bersembunyi di lemari ketakutan." Bible menarik nafas karena usahanya mengingat itu membuat kepalanya sakit.

"Aku tidak tahu apakah itu mimpi atau kenyataan. Yang pasti aku selalu mengasosiasikan hujan petir dengan rasa takut yang amat sangat."

"Mungkin kau harus mencoba hipnotis untuk mengembalikan ingatanmu."

"Apa?"

Bella terkekeh. "Aku pernah melihatnya di film, ada seseorang yang begitu takut akan darah, dia lupa kenapa, sesuatu terjadi di masa kecilnya, Tetapi dia tidak bisa mengingatnya, seolah-olah otaknya membentengi ingatan Itu dan hanya menyisakan trauma. Dia datang ke ahli hipnotis dan alam bawah sadarnya dibimbing untuk mengingat semuanya, dan hasilnya mengejutkan." Bella tersenyum misterius.

Sweet Enemy || JesBibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang