Part 5

71 17 2
                                    

'Pelukan adalah hadiah dari Tuhan bagi manusia yang mampu menyayangi sesamanya.'
.
.
"Tak kusangka seorang Jespipat bisa sakit juga." Mile tersenyum sambil melipat tangannya dia menatap Jes dan tersenyum lucu,

"Kupikir kau bukan manusia. Ternyata kau manusia biasa."

"Kau datang ke sini hanya untuk mengejekku?" Jes menatap tajam, dan batuk-batuk sebentar.

Mile terkekeh dan mengangsurkan segelas air kepada Jes untuk meredakan batuknya,

"Wah, aku datang untuk menjagamu, kebetulan tadi siang aku mampir dan begitu masuk, Bible datang dengan cemas mengatakan kalau kau sakit."

"Bible mencemaskanku?" Jes bergumam, membayangkan Bible.

Tatapan lembut Jes itu tidak lepas dari pengamatan Mile yang tajam.

"Yah, siapapun juga akan cemas kalau mendengar suara batukmu yang keras dan kering itu."

"Aku tertular salah satu stafku mungkin." Jes mengerang,

"Sial, mungkin aku lelah dan daya tahan ku turun."

"Yang penting kau sudah minum obatmu. sakitmu akan sembuh kalau kau banyak istirahat."
_____

"Aku memasak sup." Bible mengintip di pintu, sambil membawa nampan.

Jes melirik Bible dan mendengus, "Aku tidak mau sup-mu, rasanya pasti tidak enak."

Bible berdiri mematung sambil membawa nampan dengan bingung. Lelaki itu memang sangat ketus, tetapi ketika dia sakit, sikap ketusnya berubah menjadi menjengkelkan,

Bible menghela nafas panjang, dia harus sabar menghadapi Jes, lelaki ini sedang sakit. Bible memasak sup jagung, sosis dan ayam. Kuah kaldunya mengeluarkan aroma harum ke seluruh penjuru ruangan, membuat Jes merasakan perutnya keroncongan, tetapi dia memalingkan mukanya, berpura-pura bersikap dingin.

Mike yang melihat pemandangan itu tersenyum geli, dia berdiri dari kursinya dan menghampiri Bible, mengambil nampan itu darinya.

"Tidak apa-apa Bible, aroma sup-mu sangat harum, aku jadi lapar."

Bible menatap Mile dengan menyesal, "Eh... tapi aku hanya membuat satu mangkuk." Dia membuat sup itu khusus untuk Jes. Dia tidak berpikiran kalau Mile juga ingin karena di ruang makan, koki telah menyiapkan makan malam untuk Mile. Oh astaga dia sungguh tidak sopan kepada Mile.

Mile terkekeh melihat penyesalan di mata Bible, dia meletakkan nampan itu di meja,

"Tidak apa-apa. Toh Jes tidak menginginkannya, jadi aku pasti boleh mencicipinya. Benarkan Jes?" Mile melirik ke arah Jes yang tetap diam.

Dengan gaya mencicipi makanan, Mile menghirup aroma sup itu,

"Hmm harum sekali, rasanya pasti seenak aromanya." diraihnya sendok hendak mencicipinya,

"Jangan!" Jes berseru tiba-tiba, membuat gerakan Mile terhenti.

"Ada apa Jes?" Mile terlihat geli, Bible bisa melihat itu di matanya.

"Aku harus minum obat, jadi ku pikir aku akan memakan sup itu."

Kali ini Mile benar-benar tampak menahan tawa,

"Kau mau disuapi siapa? Aku atau Bible?"

Jes memandang Bible dan Mile berganti-gantian, lalu mendengus

"Tidak. Aku bisa makan sendiri."

Bible berusaha menyembunyikan senyum gelinya ketika bertanya,

"Apakah kau ingin dibuatkan susu vanila hangat Jes? Itu bisa membuat badanmu lebih enak. Aku bisa mencampurkan remahan oreo di dalamnya seperti dulu."

Sweet Enemy || JesBibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang