Part 4

27 9 0
                                    

'Tidak ada yang lebih berbahaya daripada seorang musuh yang berpura-pura manis didepanmu.'
.
.

"Pulang sendirian lagi?" Bible menoleh mendengar sapaan yang akrab itu. Dia mendapati Mile sedang bersandar pada mobil hitam legamnya, tersenyum menatapnya. Senyumnya lebar dan ramah, sama sekali tidak tampak kalau dia adalah penghancur hati orang yang seperti dikatakan oleh Jes.

Kalaupun dia memang seorang penghancur wanita dan laki-laki, sepertinya sah-sah saja, Bible membatin, mengamati ketampanan Mile yang halus. Lelaki itu bisa dibilang sangat tampan sampai mendekati cantik. Matanya sendu tapi bening, seolah menarik siapapun yang tergoda untuk tenggelam bersamanya.

"Iya." Bible menjawab dan mengerutkan keningnya, Apa yang dilakukan Mile sore-sore begini di depan kampusnya?

"Kau harus membiarkan sopir pribadi menjemput, sudah kubilang. Berbahaya kalau seorang mahasiswa di kampus ini berjalan-jalan sendirian malam-malam, apalagi kampusmu terkenal sebagai kampus anak-anak kaya. Siapa tahu ada yang mengawasi dan mencari kesempatan, lalu melihatmu sedang jalan sendirian? kau akan diculik."

Mile mengulangi lagi peringatannya, sama seperti kemarin ketika berpapasan dengan Bible di jalan. Lelaki itu begitu serius dengan kata-katanya sehingga Bible merasa ngeri. Tetapi perkataan lelaki itu memang benar adanya.

"Kau sendiri apa yang kau lakukan disini?"

Mile mengangkat bahu dan tertawa,

"Mungkin aku sedang mengawasi kampus ini, mencari kesempatan kalau-kalau ada anak orang kaya yang berjalan sendirian yang bisa kuculik."

Lelaki itu membuka pintu mobilnya, "Mau masuk?"

Sejenak Bible ragu. Tetapi Mile tampak begitu tulus. Dan dia kan sahabat Jes, meskipun Jes sudah memperingatkannya tentang kebencian Mile kepada lelaki dan perempuan. Bible yakin dia bukan termasuk salah satu tipe yang Jes incar untuk dibuat patah hati.

______

"Jes bercerita kalau kau selalu mendapatkan nilai-nilai tinggi di sekolah, begitu itulah cara mama Jes menemukanmu, dengan penyaringan anak-anak cemerlang untuk mendapatkan beasiswa." Mile memulai percakapan, sambil menyetir mobilnya dengan tenang.

Bible menganggukkan kepalanya, "Ya, waktu itu perwakilan Yayasan Nyonya Garn menemuiku dan menawarkan beasiswa, waktunya tepat sekali karena kondisi keuangan kami sedang sulit."

Bible menatap Mile sambil tersenyum,

"Ayahku seorang tukang bangunan dan meskipun dia mengupayakan segala cara untuk menyekolahkanku, membiayai kuliahku akan terlalu berat untuknya."

Mile menoleh sebentar dan menatap Bible dengan tatapannya yang bening.

"Lalu ayahmu meninggal ya? Aku turut berduka, Bible." Suara itu benar-benar tulus sehingga Bible melemparkan senyum lembut kepada Mile.

"Ya, Ayah mengalami kecelakaan di tempat bekerja. Setelah ayah meninggal Nyonya Garn menawariku beasiswa sepenuhnya dan aku boleh tinggal di rumahnya, jadi di sinilah aku sekarang."

"Kau tidak pernah curiga kenapa Nyonya Garn begitu baik kepadamu? Banyak anak lain yang juga cemerlang dan hidup dalam kemiskinan. Tetapi kenapa kau? Kenapa kau yang dipilih?" tatapan Mile yang memandang jauh ke depan terlihat kelam dan misterius.

Bible mengangkat bahunya, "Yah... mungkin karena aku ada di saat yang tepat dan di tempat yang tepat. Kebetulan seperti itu akan selalu ada kan?"

Mile tersenyum muram,

"Tidak ada yang namanya kebetulan, Bible. Semua hal terjadi pasti ada alasannya."

Dia lalu menghentikan mobilnya. Mereka ternyata sudah sampai di ujung jalan dekat mansion keluarga Paterson.

Sweet Enemy || JesBibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang