Typo tolong di tandai🙏🏻
•••
" Larangan adalah perintah. Tapi akses menuju kematian adalah jika kau berani melanggar peraturannya."
🍀
Canny sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Hari ini dirinya akan ke kelas bersama dengan Arumi dan Alorra.
"Mari kita lihat apa yang belum rapi di sini?" Gumamnya sambil menatap tubuhnya yang terbalut seragam.
"Cah, selesai!" Serunya.
"CANNY AYO SERAPAN!" Arumi berteriak di depan pintu kamarnya.
"Iya!"
Canny bergegas mengambil ransel yang sudah di isi alat sekolahnya dan melangkah keluar dari kamarnya.
Setelahnya, Arumi dan Canny berjalan bersama ke arah meja makan yang memiliki tujuh bangku.
Semuanya berkumpul kecuali Prilly dan Ayuni. Untuk itu mereka menunggu beberapa saat lagi.
"Dimana kak Prilly?" Tanya Arumi.
"Ah, tadi dia pamit sebentar memanggil Ayuni." Jawab Lucca.
Kemudian mereka hanya mengobrol ringan hingga, dua orang yang mereka tunggu memasuki area meja makan. Prilly datang bersama Ayuni yang berdiri dibelakang dengan seragam yang tertutup oleh jaket kulit hitam miliknya.
"Kenapa lama?" Tanya Eysha.
"Tidak apa-apa." balas Prilly seadanya.
Lagipula dirinya memang tidak melakukan apapun dengan Ayuni, dirinya hanya menunggu gadis dingin itu bersiap, karena memang Ayuni terlambat bangun hari ini. Prilly cukup maklum dengan keterlambatan Ayuni, bayangkan saja, hari-hari tanpa adanya istirahat yang cukup, di lalui dengan banyaknya dorongan yang menyulitkannya untuk beristirahat walau hanya sebentar.
"Baiklah, Serapan dimulai!" Lucca memulainya dengan mengambil sereal yang sudah tersedia. Di asrama ini Lucca-lah yang menjadi pemimpin.
Acara sarapan berjalan dengan lancar. Hanya dua diantara tujuh gadis itu yang sudah menyelesaikan acara makannya, Ayuni dan Eysha."Aku pergi dan pulang malam. Hari ini kelasku akan melakukan kuis dan ulangan sekaligus praktek bermain alat musik." Ayuni pergi meninggalkan mereka tanpa menunggu balasan.
"Wah, kelasnya selalu sibuk! Aku heran kenapa murid di sana melakukan pembelajaran yang berat?" Eysha menatap sereal Ayuni yang masih tersisa banyak, bahkan gadis dingin itu hanya memakan tiga suapan saja.
"Apa kelas Seni berbeda dengan kelas lainnya?" Tanya Canny.
"Tentu berbeda. Kelas itu hanya di isi oleh anak yang memang memiliki kecerdasan yang tinggi. Ayuni sebagai cucu pemilik sekolah bisa dengan mudah masuk ke kelas seni karena dia memang pintar." Jelas Aysha.
" Ah, jika ingin masuk ke sana kita harus melewati tes dulu?" Tanya Canny lagi.
"Kalau di jelaskan sampai akarnya akan susah di pahami, intinya tes ini berbeda dan sangat sulit, dan cara masuk ke sana tidak jauh beda seperti anak yang menerima beasiswa. Tentang tes, jelas level tes ini berada jauh diatas, banyak pertanyaan yang tak masuk akal." kali ini yang menjawab bukan Aysha, melainkan Lucca.

KAMU SEDANG MEMBACA
ATROPOS:CCT(On Going)
De TodoTujuh gadis yang terperangkap dengan hubungan persahabatan erat hingga tanpa sadar mereka terlihat seperti saudara. Namun, persahabatan itu malah menjadi kesempatan bagi 'dia' untuk membalas dendam dengan beberapa kunci kehancuran yang ada di gengga...