Sorry baru bisa upload
Kalau ada saran seperti biasa komen aja
Semoga kalian enjoy dan happy baca cerita ini*Happy reading*
Saat mengejar Indira, Freyan tanpa sengaja menabrak seorang gadis yang sedang membawa tumpukan kertas. Untungnya tumpukan kertas yang dibawa gadis itu tidak jatuh.
"Sorry, gw nggak sengaja" ucap Freyan. Tanpa mendengarkan Freyan, gadis itu langsung pergi meninggalkannya.
"Napa tu cewe maen pergi pergi aja. Padahal kan gw cuma mau minta maaf" monolog Freyan. Tidak mau kepikiran dengan gadis itu, Freyan kembali mencari keberadaan Indira karena dia kehilangan jejaknya karena kejadian tadi. Freyan terus mencari Indira sampai akhirnya dia menemukannya di tempat dia pertama bertemu dengan Indira.
"Ternyata lu di sini" ucap Freyan menghampiri Indira
"Ngapain nyari gw" ucap Indira
"Gw cuma mau minta maaf soal tadi" ucap Freyan duduk disamping Indira
"Napa lu yang minta maaf" ucap Indira menoleh ke rah Freyan
"Bener juga" ucap Freyan cengengesan Susana hening beberapa saat, hingga Indira membuka obrolan
"Fre" panggil Indira
"Hemm" dehem Freyan menoleh ke arah Indira
"Kenapa saat lu ngobrol sama gw, lu nggak pernah ngebahas tentang Yuna" tanya Indira
"Ya gw menghargai wanita yang sedang ngobrol sama gw. Hal itu gw dapat ketika pacaran saat smp dulu" jawab Freyan
"Lu pernah punya pacar" kaget Indira
"Ya bisa di sebut pacar bisa tidak" jawabnya Sambil menyenderkan tubuhnya di bangku. Indira mengangguk, dia tidak melanjutkan pertanyaannya karena dia tahu itu privasi.
"Gw tau ini privasi lu, gw cuma penasaran kenapa lu bisa putus"ucap Freyan pelan
"Dia cantik, lucu. Kata itu selalu muncul ketika dia bersama gw. Walaupun gw tahu dia tidak akan tertarik dengan gadis lain, tapi gw merasa risih dan cemburu hingga gw putusin dia. Gw ingin dia ngerasain apa yang gw rasain, makanya gw deketin lu" ucapnya panjang lebar dan menjelaskan kenapa dia mendekati Freyan. Freyan mengangguk paham dan keheningan kembali melanda
"Gw dulu pernah deketin cewe sebelum Marsha" ucapnya memecah kesunyian dan membuat Indira tersentak karena kaget
"Lu itu nggak pantes deketin gw. Ibarat lu itu bumi sedangkan gw langit, lu nggak selevel sama gw. Itu kata yang gw denger dari cewe itu. Bukan hanya itu gw sering di bully dari batin hingga fisik, bahkan gw sempet ditendang pacarnya hingga gw kepental ke pelukan Marsha alhasil gw dapet tamparan dari Marsha" lanjut Freyan dan tersenyum bangga di bagian akhir. Indira mengerutkan keningnya
"Tapi ketika gw menceritakan semuanya, dia ngebantu gw buat ngehajar cewe dan pacarnya itu, dari situlah gw tertarik sama dia" lanjutnya
"Beneran" ucap Indira ucap Indira semangat
"Ya jelas enggak, itu hanya cerita karangan gw aja" ucap Freyan membuat Indira merasa kecewa
"Tapi, memang gw tertarik sama marsha saat pertama kali dia mengulurkan tangannya buat bantu gw" lanjutnya dan mengenang masa itu, Indira hanya menyimak karena tidak mau memotong cerita Freyan
"Dari situlah gw terus mendukung dan ngidolain Marsha sampai sekarang" ucap Freyan dengan mata yang berbinar binar
"Bukannya lu mencintai dan terobsesi pada Yuna" tanya Indira penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Impian
RomanceIni cerita ke dua author. Intinya cerita ini menceritakan kisah cinta seorang pria. Ini hanya cerita fiktif belaka. Jangan dibawa di RL