5

103 31 4
                                    

Permainannya adalah memutar botol berwarna hijau itu. Pada siapapun bibir botol itu mengarah, mereka harus menuruti perintah orang-orang untuk melakukan apa yang diperintahkan. Tidak boleh menolak dan sama sekali tidak boleh ada minuman sebagai penggantinya.

Itu membuat Chloe menipiskan bibirnya. Dia duduk lebih depan sementara Yohan bersandar di sofa. Menatap ke arah gadis itu dengan senyuman tipis.

Semua orang sudah ada di sana. Mereka semua memberikan pandangan tertarik mereka. Bibir botol sudah diputar. Bibirnya mengarah ke Leon. Mereka meminta meminum dua gelas wine yang membuatnya berteriak seperti orang gila.

Bibir botol kembali diputar. Mengarah ke seorang perempuan yang diberikan perintah untuk memberikan satu mawar pada satu pria yang ada di ruangan ini. Dia memberikannya pada Yohan.

"Yohan, untukmu."

Semua orang bertepuk tangan dengan meriah. Gadis itu sendiri adalah Georgina. Dia adalah adik tiri dari Chloe. Ayahnya menikah lagi begitu ibunya baru meninggal. Bahkan kuburan ibunya belum kering. Dan pernikahan itu menghasilkan Georgina yang seumuran dengan Chloe. Ayahnya berselingkuh dari ibunya dan kemudian ayahnya tidak lagi mempedulikan Chloe.

Saat Dean tahu hal itu, dia menjemput Chloe dan membawanya pulang ke rumah. Menangis semalaman mengatakan kalau dia mau mengadopsi Chloe sebagai adiknya.

Ibunya yang sangat menyayangi Dean mau tahu menerima kemauan putra tunggalnya itu. Mereka akhirnya membesarkan Chloe menjadi bagian dari anggota keluarga mereka. Dan ayah Chloe sama sekali tidak masalah. Karena dia tidak menginginkan Chloe juga. Dan Chloe memutuskan hubungan dari ayah dan kakeknya.

Georgina bisa menghadiri ulang tahun Dean karena dia teman Wanda. Itu yang didengar Chloe. Karena selama ini Dean memang tidak pernah terhubung dengan keluarga Roach tersebut. Dia tidak menyukai mereka dan tidak ada alasan untuk membuat mereka bisa berada di satu tempat. Dean hanya mendengarkan permohonan Wanda yang membuat dia tidak dapat menolak kehadiran Georgina.

Georgina sudah berdiri menyerahkan mawar merahnya.

Yohan menatap ke arah perempuan itu dan bunganya, tampak dingin dengan mata menyiratkan kalau Gerogina sudah menguji batas sabarnya.

Mendapatkan tatapan seperti itu, Gerogina menelan ludahnya. Dia tersenyum dengan masam dan menyerahkan mawarnya ke tangan Travis yang ada di dekatnya tadi. Semua orang mengolok Georgina yang berpikir bisa menyentuh Yohan hanya dengan sebatang mawar.

Travis sendiri adalah cucu dari kakek terkaya di kota ini. Dia bisa dibilang cukup berpengaruh. Tapi pria itu pemain dan juga penjahat kelamin.

Botol kembali di putar, mengarah ke Wanda yang membuat semua orang bersiul.

"Cium Dean untuk kami," celetuk salah satu orang yang ada di sana.

Semua orang segera bertepuk tangan dengan riang. Menyambut apa yang akan menjadi tontonan paling menarik di tempat ini.

Sementara Chloe menatap dengan dingin saat Wanda mendekat dan mencium bibir Dean. Menempelkan bibirnya dengan lembut di sana dan membuat semua orang segera berteriak kegirangan.

Chloe menatap ke depan, menahan sesak dan airmatanya yang seperti siap tumpah. Dia berusaha menegarkan wajahnya. Ternyata tidak mudah melepaskan cinta yang sudah lama tumbuh dan mengakar. Lima tahun bukan waktu yang lama bagi perasaan untuk berubah.

Setelah ciuman itu selesai, Dean melirik ke arah Chloe. Melihat senyuman adiknya yang dipaksakan. Dean sudah akan bicara tapi tidak tahu apa yang hendak dikatakan.

Botol juga sudah kembali diputar, tidak ada waktu untuk mereka membagi pikiran.

Dan bibir botol mengarah ke Chloe. Yang membuat gadis itu terkejut.

"Kau bisa meminta salah satu pria di ruangan ini menciummu," perintah Georgina langsung. Telak dan tanpa bantahan.

Beberapa orang segera terdiam menunggu. Mereka semua tahu kalau Chloe akan memilih kakaknya. Tidak ada yang cukup dikenalnya di ruangan ini untuk meminta menciumnya. Hanya kakaknya. Tapi apakah Chloe akan mengambil kesempatan itu untuk dirinya sendiri dan mengabaikan perasaan Wanda?

Cinta itu buta dan egois, tidak ada yang meragukan pilihan Chloe. Bahkan Yohan juga berpikir Chloe akan menunjuk Dean. Setidaknya cinta putus asa akan membawamu pada segala tentangnya. Dan Chloe jelas sedang putus asa. Dia harus bertaruh dengan takdir. Apakah ciuman itu bisa terjadi.

Chloe menatap semua orang, mengedarkan pandangannya. Dia tidak tahu siapa korban yang akan dipilihnya, tapi kakaknya tidak berada dalam jangkau pikirannya. Dia tidak mau melakukan kesalahan yang sama. Dia kemudian menemukan satu orang, yang paling cocok dan paling dikenalnya tentu saja.

"Yohan, maukah kau menciumku?" tanya Chloe dengan sangat sopan dan penuh kelembutan. Itu jelas membujuk. Karena akan sangat memalukan saat kau meminta pada orang yang salah.

Chloe menelan ludah saat pria itu tidak juga beranjak. Malah duduk diam dengan segelas minuman di tangannya. Dia tampak menikmati bagaimana Chloe membacanya dan mulai khawatir dengan keputusannya.

"Kau benar-benar berani, Chloe. Meminta Yohan menciummu? Itu tidak masuk akal," tegur Georgina yang tidak pernah menghilangkan kesempatan untuk menjatuhkan harga diri gadis tersebut.

"Aku tahu kau tidak memiliki banyak piliha, Chloe. Tapi Yohan bukan pria yang dapat memberikan apa yang kau mau. Dia tidak tersentuh perempuan. Dia sepertinya malah anti perempuan," tegas Leon.

Dean mendesah. "Sebaiknya hentikan permainan ini. Sudah saatnya bubar."

Chloe yang mendengarnya menelan kenyataan. Dia mempermalukan dirinya lagi. Gadis itu sudah berdiri hendak berlari pergi. Dia tidak akan pernah memiliki wajah lagi untuk menatap mereka semua. Tapi suara Yohan segera menghentikannya. Tidak hanya Chloe melainkan semua orang.

"Boleh," ucap Yohan meletakkan gelasnya dan berdiri.

Yohan meraih pinggang ramping terbungkus gaun putih itu, dia melihat Chloe yang terdiam dan tercekat. Menunduk kemudian dan meraup bibir mungil itu. Menciumnya dan tidak sekedar menempel. Yohan seperti memakan bibir itu sampai habis. Lipstik nya pun jangan ditanyakan, sudah dijilat habis oleh lidah hangat yang dengan kurang ajar meraba bibirnya.

Kalau saja Chloe tidak akan kehilangan nafasnya, mungkin Yohan akan terus menjelajah kehangatan yang sudah lama dia bayangkan itu. Tapi Chloe benar-benar buruk dalam berciuman. Dan Yohan tahu, ini ciuman pertama gadis itu. Jadi pantas dia kaku.

Yohan mengusap bibir basah itu. Menatap Chloe yang masih tegang dan jelas tangan Yohan yang ada di pinggangnya lah yang menahan gadis itu tidak terjatuh dengan mengerikan.

"Lain kali, bernafaslah kalau kau sedang berciuman. Menghentikan nafasmu hanya akan membunuhmu."

Chloe mengerjap. Dan saat Yohan melepaskannya, dia jatuh ke sofa. Duduk dengan wajah memerah terbakar. Sementara pria itu juga kembali duduk menenggak habis wine nya.

Semua orang yang melihat kejadian itu hanya menatap dengan penuh terpana. Beberapa saat tidak ada yang bersuara dalam bayangan ciuman panas yang baru saja terjadi. Mereka tidak pernah menyangka.

***

Ready Ebook di playstore
Tamat di karyakarsa ya
Bisa beli pdf di aku

Sampai jumpa mingdep 😘

My Beloved Baby (MIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang