Biru baru saja menyelesaikan kelas pertamanya, sebenarnya hari ini Biru merasa begitu lemas, namun dirinya memaksakan untuk tetap kuliah karena tak ingin tertinggal materi, Savian sempat mempertanyakan apakah Biru baik-baik saja atau tidak waktu dikelas tadi, namun Biru mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.Sambil menunggu kelas kedua yang akan dimulai setengah jam lagi, Biru memilih untuk pergi ke perpustakaan kampus, sekedar mengisi waktu luang sambil membaca buku.
Awalnya hingga 15 menit Biru berada disana membaca buku, dirinya masih merasa kuat dan memutuskan untuk tetap melanjutkan membaca buku, namun beberapa saat kemudian buku yang sedang ia baca itu terjatuh karena tangannya yang terasa lemas dan kepalanya mulai pusing.
Biru memijat pelan kepalanya, mungkin ini semua efek dirinya yang beberapa hari ini selalu memikirkan sosok abangnya yang datang waktu itu, Biru terus memikirkan kemungkinan-kemungkinan besar yang akan mengubah hidupnya apa bila lelaki itu datang lagi dan kembali memintanya pulang, Biru sendiri akan menjadi orang yang tidak enak makan atau bahkan tidak enak tidur jika terlalu banyak pikiran, makanya mungkin sekarang ini badannya drop dan dirinya jatuh sakit.
Biru terus memijat kepalanya, mengambil botol air pada tas miliknya lalu meminumnya beberapa teguk, dirinya mengambil buku yang terjatuh tadi dan berdiri untuk mengembalikan buku itu pada rak, karena ia berfikir untuk tidak meneruskan membaca buku dan akan beristirahat di ruang kesehatan kampus.
Saat dirinya hendak bangun, Biru merasa tubuhnya oleng dan akan segera terjatuh, namun tiba-tiba tubuhnya terasa ditangkap oleh seseorang, namun kedua matanya sudah tak sanggup terbuka dan akhirnya Biru tak sadarkan diri.
Disisi lain, Savian kini sedang berada ditoilet sebelum nanti dirinya pergi ke kantin kampus, Savian rapihkan rambut serta jaket nya yang sedikit berantakan itu.
Tak lama kemudian seseorang datang menghampirinya dengan nafas yang memburu seperti sehabis lari, Savian menatap temannya yang bernama Seno itu kebingungan.
"lo ngapain lari-lari anjir?" tanya Savian yang melihat Seno ngos-ngosan.
"gue lihat pacar lo digendong sama Saga, pacar lo keliatannya pingsan, cepetan ke unit kesehatan bego" ujar Seno dengan nafas tersendatnya.
"kok bisa sih anjir, gue kesana dulu" Savian menepuk bahu Seno lalu pergi dari toilet.
Savian berlari kesetanan, dan Seno hanya mengikutinya dari belakang, mereka berlari kearah unit kesehatan untuk melihat apakah benar Biru ada disana atau tidak.
Kini Savian dan Seno sudah sampai di unit kesehatan, Savian mendadak panik saat melihat kekasihnya yang sedang diperiksa oleh petugas kesehatan, Savian menatap Saga yang sedang duduk disebuah kursi lalu menarik baju Saga kasar untuk dibawa keluar dari ruangan itu.
"lo apain pacar gue anjing?" ucap Savian marah.
"weits santai dong bro, minimal tanya dulu ada apa, jangan main nuduh kaya gini" jawab Saga tak terima.
"cepet jawab gue, kenapa pacar gue bisa pingsan dan digendong sama lo?" tanya Savian lagi sambil memasang wajah kesalnya.
"gue kebetulan lihat kak Biru diperpustakaan, dia udah mau pingsan pas gue mau bantuin, makanya gue bawa dia ke sini" ujar Saga menjelaskan.
"awas kalo sampe gue tau lo yang macem-macem sama pacar gue, abis lo sama gue" ancam Savian dengan wajah datarnya.
Savian menabrak bahu Saga sedikit keras lalu kembali masuk kedalam ruangan kesehatan, Biru terlihat sudah sadar dan sedang diberi minum oleh petugas kesehatan.
Savian duduk disisi ranjang lalu mengusap pipi dan rambut Biru sayang, Savian menatap kekasihnya khawatir, Biru terlihat sangat pucat dan lemas, Savian sampai tak tega.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATMAJAYA'S (Haechan Harem) Season 2
FanfictionCerita tentang si cantik Biru dan kelima pacar gantengnya 🤭❤