Pagi hari tenang di kediaman keluarga Anna. Kedua gadis sama cantik terlihat masih memejamkan mata indah mereka dengan tubuh yang saling merengkuh hangat di balut selimut tebal yang terasa sangat nyaman. Namun kenyamanan itu tak bertahan lebih lama, Anna si pemilik kamar terusik karena ringisan kecil dan suhu panas yang menyengat kulitnya, gadis itu membuka mata perlahan dan menurunkan pandangan melihat Haram yang bergerak-gerak kecil dengan tak nyaman.
"Haram-aa, gwaenchana? Mengapa tubuhmu panas sekali?" Tanyanya dengan nada cemas, Anna hendak melerai pelukan namun Haram malah mengeratkannya
"Haram-aa lepaskan dulu, aku harus memberimu obat atau kita ke rumah sakit, nde?"
"Shireo, aku hanya ingin tidur, Anna" Lirih Haram
"Kau bisa tidur sepuasmu tapi setelah makan dan minum obat, aku ingin kau sembuh"
"Anna, ku mohon" Anna menatap lekat kedua mata bengkak Haram yang semakin sayu gadis itu menghela nafas dan menganggukkan kepala
"Geurae, tidurlah. Aku tidak akan mengganggumu"
Haram tersenyum tipis dan kembali menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Anna namun kini sedikit melonggarkan pelukannya. Tangan kanan Anna kembali mengusap kepala belakang Haram dengan lembut seraya menatap lamat langit-langit kamarnya.
Semalaman kedua gadis itu menangis, Haram yang menularkan tangisan dan rasa sakitnya pada Anna yang memang begitu perasa dan juga menyayangi sahabatnya.Hari ini adalah hari senin, namun keduanya sepakat untuk membolos sekolah. Belum lagi suhu tubuh Haram yang memang meninggi membuat alibi mereka semakin kuat saja.
Anna yang tengah sibuk dengan isi pikirannya di kejutkan oleh Haram yang tiba-tiba saja melerai pelukan dan bangkit terduduk membuatnya ikut bangkit."Ada apa?"
"P-ponselku?" Anna membalikkan tubuh dan meraih ponsel si gadis yang berada di atas nakas di sebelah kiri tubuhnya dan memberikannya pada Haram
"Kemarin, Rora berulang tahun" Gumam Haram seraya menyalakan ponsel yang seharian dimatikan. Anna memperhatikannya dengan lamat kemudian mengernyit saat mendengar helaan nafas berat dari sahabatnya
"Mereka tak mencariku"
"Aku akan mengantarmu pulang jika kau mau" Ujar Anna, Haram menoleh dan tersenyum tipis
"Ada yang harus aku ambil, aku memesan kado untuk Rora dan harusnya kemarin aku mengambilnya"
"Ka~ pokoknya aku harus mengantarmu kemanapun. Kau sedang sakit, aku tidak ingin terjadi apapun padamu di perjalanan"
Grep!
Anna menatap lengannya yang di genggam erat, Haram mengusap lembut punggung tangan si gadis dengan senyuman yang masih setia di bibirnya.
"Maafkan aku yang terus merepotkanmu, Anna dan terimakasih kau menepati janji untuk selalu memelukku"
"Hey, sudahku bilang jika aku tidak keberatan. Aku menyayangimu Haram-aa, kau bisa membagi apapun bersamaku" Ucap Anna dengan senyuman manisnya, Haram menganggukkan kepala juga dengan senyuman manisnya.
"Kalau begitu aku akan mandi dulu"
"Tunggu, aku akan mengisi air hangat"
"Gwaenchana, aku akan melakukannya sendiri" Tahan Haram saat Anna hendak bangkit dari ranjang, gadis itu menggeser tubuhnya ke tepi ranjang kemudian bangkit dan berjalan cepat kearah kamar mandi setelah berhasil mencuri kecupan di pipi Anna.
Anna masih tertegun di tempatnya, gadis itu menyentuh pipinya dengan kedua mata sedikit melebar menatap pintu kamar mandi yang tertutup kemudian tersenyum dengan wajah memerah. Itu kecupan yang pertama kali ia dapatkan dari Haram dan membuatnya berdebar juga salah tingkah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Babymonster Rami || So Far Away [END]
FanficCeritaku hanya sampai disitu, tak ada kelanjutannya kalian menutup paksa buku yang masih berusaha ku tulis dengan tinta kalian menghentikan cerita yang baru akan ku mulai dengan aksara penuh makna semakin ku berusaha kembali meng-eja-nya, semakin ka...