BLUE TOPAZ

Misteri Uang Besar

03. Misteri Uang Besar

Kasus Anton, Sariman dan Jono di tetapkan sebagai kasus penjarahan dan pencurian benda bersejarah cagar budaya oleh kepolisian. Walau orang yang terlibat dinyatakan meninggal karena serangan Ngengat Ratu yang aneh, tetapi polisi masih mengembangkan kasus itu dengan ditemukannya kwitansi jual beli yang mencurigakan yang diduga dilakukan oleh almarhum Jono.

Hermanto dan Wage pagi itu menuju kerumah Jono untuk mengikuti upacara pemakaman korban kecelakaan di Jalan Lingkar Selatan. Tak lupa mereka membawa Andreas yang dekat dengan mendiang Jono semasa hidupnya untuk melayat dan menghadiri upacara pemakamannya. Jono adalah bujangan yang hidup sendiri tanpa beban. Tinggal bersama ayahnya yang belum terlalu tua dan seorang adik laki laki yang masih duduk di bangku Madrasah Aliyah milik sebuah yayasan. Sejak semalam rumah Jono penuh dengan polisi dan pelayat dari warga sekitar dan para teman juga kenalan. Kamar pribadi Jono di pasang garis polisi dimana keluarga sekalipun tidak boleh memasuki kamar itu.

Dari penyelidikan semalam ketika Jono ditemukan meninggal oleh polisi karena kecelakaan tunggal dan sebab lain, polisi menemukan uang tunai senilai tiga ratus juta rupiah di dalam lemari yang terkunci rapat dikamarnya. Untuk sementara uang itu dipinjam untuk penyelidikan polisi tentang kasus hilangnya barang antik yang ditemukan Anton dan Sariman yang duluan meninggalkan dunia karena serangan Ngengat Ratu.

Sungguh mengenaskan nasib akhir menjelang kematiannya. Sebenarnya Andreas sendiri merasa berdosa karena telah meminta bantuan Jono untuk mengantar anak istrinya mengungsi ke Ambarawa. Dia tak sadar bahwa Jono sebenarnya terlibat dalam urusan harta karun Sariman dan Anton entah bagaimana caranya. Beruntung kejadian itu terjadi setelah Jono mengantar anak istri Andreas. Makelar antik itu tak bisa membayangkan bila kejadiannya terjadi disaat anak istrinya sedang semobil dengan Jono. Tentu dia akan kehilangan seluruh keluarganya menjadi korban Ngengat Ratu.

Menurut saksi mata yang hampir ditabrak olehnya, diperkuat banyak saksi yang kebetulan berada ditempat kejadian, Jono begitu histeris di serang Ngengat Ratu. Ratusan bahkan ribuan Ngengat besar terbang berkelompok mengejar avanza hitam yang dikendarai olehnya.

Mobil Jono yang waktu itu terbuka sedikit kaca depannya menjadi tak terkendali ketika sang pengemudi sibuk menghalau serangga serangga yang sempat masuk dan menggigit beberapa bagian tubuhnya. Karena lumayan banyak Ngengat yang mengerubuti diawal, dia menjadi tak memperhatikan kemudi. Bahkan sempat oleng kesana kemari dengan kecepatan tinggi.

Jono kemudian menancapkan gas semakin kencang untuk menghindari kejaran ribuan Ngengat yang siap menyerang dibelakangnya. Untuk sesaat dia berhasil memperpanjang jarak dengan serangga pemangsa yang mengincarnya. Tetapi serangga serangga itu seperti tak mau melepaskan buruannya. Dan sepertinya semakin bertambah banyak menurut beberapa orang yang melihat. Karena panik, Jono menjadi lengah. Didepannya ada pemotor yang sudah menepi dan berjalan pelan.

Terkejut dengan pemotor yang berjalan pelan di depannya, dia segera banting setir ke kanan. Akhirnya melewati pembatas jalan sampai terus menyeberang jalan hingga menabrak tebing tanah berpasir. Depan mobil remuk dan Jono terhujani pecahan kaca depan yang hancur sehingga mukanya berdarah darah. Tak lama kemudian Ngengat Ngengat itu menyerbu mengerubutinya.

Dia berteriak histeris tetapi tak mampu berlari keluar mobil karena terjepit setir mobilnya. Beberapa saat kemudian, akhirnya jeritannya terhenti. Tak lama setelah jeritan Jono terhenti, ribuan Ngengat kemudian terbang menjauh.

Saat itulah para saksi mata yang menyaksikan kejadian, mendekati mobil untuk melihat apa yang sebenarnya telah terjadi kepada pengemudi avanza hitam yang terhenti menabrak tebing. Bahkan lek Min yang tak jauh dari tempat itu karena sedang mengantar pelanggan ke desa Gamol pun menyempatkan diri menonton sambil mengambil rekaman video lewat Hp nya.