Sementara itu sebuah taman, Christian dan Johannah berdua. "Baiklah, Christian Cantu sayang. Aku tidak percaya ini terjadi" kata Johannah berkaca-kaca. "Baiklah, Johannah Alvarez. Kenapa kau terkejut?" tanya Christian sambil mencium. "Baiklah, Christian Cantu sayang. Kita akan memiliki cucu" jawab Johannah sambil mencium bibir. "Benar sekali, Johannah Alvarez. Kita akan memiliki cucu" kata Christian sambil memeluk erat. "Benar, Christian Cantu sayang. Sepasang cucu yang imut" kata Johannah sambil berkaca-kaca. Seketika itu juga, mereka diam.
Sementara itu di gerbang taman, Carlos dan Daniela berdua. "Baiklah, Carlos Cantu sayang. Rasanya aku tidak percaya" kata Daniela sambil berkaca-kaca. "Baiklah, Daniela Andrade. Kenapa kau terkejut?" tanya Carlos sambil mencium. "Baiklah, Carlos Cantu sayang. Akhirnya kita memiliki anak" jawab Daniela merasa senang. "Benar sekali, Daniela Andrade. Kita akan memiliki anak" kata Carlos sambil terus tersenyum. "Benar, Carlos Cantu sayang. Seorang anak yang imut" kata Daniela sambil berkaca-kaca. "Benar sekali, Daniela Andrade. Seorang anak yang imut" kata Carlos sambil berkaca-kaca. Seketika itu juga, mereka diam.
Sementara itu sebelah kirinya, Leonardo dan Maria berdua. "Baiklah, Leonardo Cantu. Rasanya aku tidak percaya" kata Maria sambil berkaca-kaca. "Baiklah, Maria Fernandez. Kenapa kau terkejut?" tanya Leonardo sambil mencium. "Baiklah, Leonardo Cantu. Akhirnya kita akan memiliki anak" jawab Maria senang. "Benar sekali, Maria Fernandez. Kita akan memiliki anak" kata Leonardo sambil tersenyum. "Benar, Leonardo Cantu sayang. Seorang anak yang imut" kata Maria sambil berkaca-kaca. "Benar sekali, Maria Fernandez. Seorang anak yang imut" kata Leonardo sambil berkaca-kaca. Seketika itu juga, mereka diam.
Sementara itu di tempat lainnya, Daniel dan Adeline senang. "Baiklah, Daniel Sturridge. Rasa-rasanya aku tidak percaya" kata Adeline berkaca-kaca. "Baiklah, Adeline Castillo cantik. Kenapa kau terkejut?" tanya Daniel sambil mencium. "Baiklah, Daniel Sturridge. Akhirnya kita memiliki anak" jawab Adeline merasa senang. "Benar sekali, Adeline Castillo. Kita akan memiliki cucu" kata Daniel sambil tersenyum. "Benar, Daniel Sturridge. Seorang cucu yang imut" kata Adeline sambil berkaca-kaca. "Benar sekali, Adeline Castillo. Seorang cucu yang imut" kata sambil semakin berkaca-kaca. Seketika itu juga, mereka diam.
Sementara itu di sebuah mobil, Jeronimo dan Adriana berdua. "Baiklah, Jeronimo Sturridge. Rasanya aku tidak percaya" kata Adriana sambil berkaca-kaca. "Baiklah, Andriana Montalban. Kenapa kau terkejut?" tanya Jeronimo sambil mencium. "Baiklah, Jeronimo Sturridge. Akhirnya kita memiliki anak" jawab Adriana merasa senang. "Benar, Adriana Montalban. Akhirnya kita memiliki anak" kata Jeronimo sambil tersenyum. "Benar, Jeronimo Sturridge. Seorang anak yang imut" kata Adriana sambil berkaca-kaca. "Benar, Adriana Montalban. Seorang anak yang imut" kata Carlos sambil berkaca-kaca. Seketika itu juga, mereka diam.
Sementara itu sebuah taman, Christian dan Johannah berdua. "Baiklah, Christian Cantu sayang. Aku tidak percaya ini terjadi" kata Johannah berkaca-kaca. "Baiklah, Johannah Alvarez. Kenapa kau terkejut?" tanya Christian sambil mencium. "Baiklah, Christian Cantu sayang. Kita akan memiliki cucu" jawab Johannah sambil mencium bibir. "Benar sekali, Johannah Alvarez. Kita akan memiliki cucu" kata Christian sambil memeluk erat. "Benar, Christian Cantu sayang. Sepasang cucu yang imut" kata Johannah sambil berkaca-kaca. Seketika itu juga, mereka diam.
Sementara itu di gerbang taman, Carlos dan Daniela berdua. "Baiklah, Carlos Cantu sayang. Rasanya aku tidak percaya" kata Daniela sambil berkaca-kaca. "Baiklah, Daniela Andrade. Kenapa kau terkejut?" tanya Carlos sambil mencium. "Baiklah, Carlos Cantu sayang. Akhirnya kita memiliki anak" jawab Daniela merasa senang. "Benar sekali, Daniela Andrade. Kita akan memiliki anak" kata Carlos sambil terus tersenyum. "Benar, Carlos Cantu sayang. Seorang anak yang imut" kata Daniela sambil berkaca-kaca. "Benar sekali, Daniela Andrade. Seorang anak yang imut" kata Carlos sambil berkaca-kaca. Seketika itu juga, mereka diam.
Sementara itu sebelah kirinya, Leonardo dan Maria berdua. "Baiklah, Leonardo Cantu. Rasanya aku tidak percaya" kata Maria sambil berkaca-kaca. "Baiklah, Maria Fernandez. Kenapa kau terkejut?" tanya Leonardo sambil mencium. "Baiklah, Leonardo Cantu. Akhirnya kita akan memiliki anak" jawab Maria senang. "Benar sekali, Maria Fernandez. Kita akan memiliki anak" kata Leonardo sambil tersenyum. "Benar, Leonardo Cantu sayang. Seorang anak yang imut" kata Maria sambil berkaca-kaca. "Benar sekali, Maria Fernandez. Seorang anak yang imut" kata Leonardo sambil berkaca-kaca. Seketika itu juga, mereka diam.
Sementara itu di tempat lainnya, Daniel dan Adeline senang. "Baiklah, Daniel Sturridge. Rasa-rasanya aku tidak percaya" kata Adeline berkaca-kaca. "Baiklah, Adeline Castillo cantik. Kenapa kau terkejut?" tanya Daniel sambil mencium. "Baiklah, Daniel Sturridge. Akhirnya kita memiliki anak" jawab Adeline merasa senang. "Benar sekali, Adeline Castillo. Kita akan memiliki cucu" kata Daniel sambil tersenyum. "Benar, Daniel Sturridge. Seorang cucu yang imut" kata Adeline sambil berkaca-kaca. "Benar sekali, Adeline Castillo. Seorang cucu yang imut" kata sambil semakin berkaca-kaca. Seketika itu juga, mereka diam.
Sementara itu di sebuah mobil, Jeronimo dan Adriana berdua. "Baiklah, Jeronimo Sturridge. Rasanya aku tidak percaya" kata Adriana sambil berkaca-kaca. "Baiklah, Andriana Montalban. Kenapa kau terkejut?" tanya Jeronimo sambil mencium. "Baiklah, Jeronimo Sturridge. Akhirnya kita memiliki anak" jawab Adriana merasa senang. "Benar, Adriana Montalban. Akhirnya kita memiliki anak" kata Jeronimo sambil tersenyum. "Benar, Jeronimo Sturridge. Seorang anak yang imut" kata Adriana sambil berkaca-kaca. "Benar, Adriana Montalban. Seorang anak yang imut" kata Carlos sambil berkaca-kaca. Seketika itu juga, mereka diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
El Mexicano hombre
FanfictionSebuah cerita imajinasi bertema fanfiction. Penuh gairah dan hawa nafsu yang membara