Proses persalinan

1 1 0
                                    

Beberapa bulan kemudian, Johannah sedang merasa gelisah. "Astaga, Christian Cantu sayang. Semoga mereka selamat" kata Johannah sambil cemberut. "Tenang saja, Johannah Alvarez. Pasti para menantu kita selamat" kata Christian sambil mencium. "Baiklah, Christian Cantu. Semoga doa kita terkabul" kata Johannah sambil memeluk erat. Seketika itu juga, mereka duduk.

Sementara itu di dalam ruangan, Daniela sedang merasa sakit. "Baiklah, Daniela Andrade. Teruslah berusaha" kata Carlos. "Tidak mungkin, Carlos Cantu. Rasanya sakit sekali" kata Victoria sambil meronta-ronta. "Jangan, Daniela Andrade. Teruslah berusaha" kata Carlos. "Tetapi, Carlos Cantu sayang. Perutku sudah tidak tahan" kata Daniela sambil menangis. "Ayolah, Daniela Andrade. Badannya hampir terlihat" kata Carlos sambil memeluk erat. Seketika itu juga, bayi perempuan mereka dilahirkan.

Sementara itu di ruangan lain, Maria sedang merasa sakit. "Baiklah, Maria Fernandez. Teruslah berusaha" kata Leonardo sambil berseru-seru. "Tidak, Leonardo Cantu sayang. Rasanya sakit sekali" kata Maria sambil terus meronta-ronta. "Janganlah, Maria Fernandez. Teruslah berusaha" kata Carlos. "Tetapi, Leonardo Cantu sayang. Perutku sudah tidak tahan" kata Maria sambil terus menangis. "Ayolah, Maria Fernandez. Badannya hampir terlihat" kata Leonardo sambil memeluk erat. Seketika itu juga, bayi perempuan mereka dilahirkan.

Sementara itu di tempat lainnya, Adeline sedang merasa gelisah. "Astaga, Daniel Sturridge sayang. Semoga mereka selamat" kata Adeline sambil cemberut. "Tenang saja, Adeline Castillo. Pasti menantu kita bisa selamat" kata Daniel sambil mencium. "Baiklah, Daniel Sturridge. Semoga doa kita terkabul" kata Adeline sambil memeluk erat. Seketika itu juga, mereka duduk.

Sementara itu di dalam ruangan, Adriana sedang merasa sakit. "Baiklah, Adriana Montalban. Terus berusaha" kata Jeronimo. "Tidak kuat, Jeronimo Sturridge. Rasanya sakit sekali" kata Adriana sambil meronta-ronta. "Jangan, Adriana Montalban. Terus berusaha" kata Jeronimo. "Tetapi, Jeronimo Sturridge. Perutku sudah tidak tahan" kata Adriana sambil menangis. "Ayolah, Adriana Montalban. Badannya hampir terlihat" kata Jeronimo sambil memeluk erat. Seketika itu juga, bayi lahir.

Sementara itu di rumah sakit, Christian melihat cucu mereka. "Astaga, Christian Cantu sayang. Carlos memberi cucu perempuan" kata Christina sambil tersenyum dengan lebar. "Benar, Johannah Alvarez. Leonardo memberikan seorang cucu laki-laki" kata Christian. "Astaga, Johannah Alvarez. Tuhan sungguh adil" kata Christian sambil tersenyum. "Benar sekali, Christian Cantu. Tuhan sungguh adil" kata Johannah sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka terharu melihat cucunya.

Sementara itu di sebuah kamar, Carlos sedang telanjang bulat. "Baiklah, Daniela Andrade. Saatnya kita bercinta" kata Carlos sambil tersenyum lebar. "Jangan, Carlos Cantu. Sepertinya tunggu dulu" kata Daniela sambil tersenyum lebar. "Ayolah, Daniela Andrade. Saatnya kita bercinta" kata Carlos sambil tersenyum lebar. "Jangan, Carlos Cantu. Sepertinya tunggu dulu" kata Daniela sambil menolak. "Baiklah, Daniela Andrade. Beberapa bulan lagi?" tanya Carlos sambil tersenyum lebar. "Baiklah, Carlos Cantu. Sebaiknya tahun depan" jawab Daniela sambil tersenyum. "Baiklah, Daniela Andrade. Sepertinya aku setuju" kata Carlos sambil memakai celana. Seketika itu juga, mereka tidur.

Sementara itu di ruangan lain, Leonardo sedang telanjang. "Baiklah, Maria Fernandez. Saatnya kita bercinta" kata Leonardo sambil tersenyum. "Jangan, Leonardo Cantu. Sepertinya tunggu dulu" kata Maria sambil tersenyum lebar. "Ayolah, Maria Fernandez. Saatnya kita bercinta" kata Leonardo sambil tersenyum. "Jangan, Leonardo Cantu. Sepertinya tunggu dulu" kata Maria sambil menolak halus. "Baiklah, Maria Fernandez. Beberapa bulan lagi?" tanya Leonardo sambil tersenyum . "Baiklah, Leonardo Cantu. Sebaiknya tahun depan" jawab Maria sambil tersenyum. "Baiklah, Maria Fernandez. Sepertinya aku setuju" kata Leonardo memakai celana. Seketika itu juga, mereka tidur.

Sementara itu di tempat lainnya, Daniel melihat cucu mereka. "Astaga, Daniel Sturridge sayang. Jeronimo memberi cucu cantik" kata Adeline sambil tersenyum. "Benar, Adeline Castillo. Jeronimo memiliki peran" kata Adeline sambil menggendong. "Baiklah, Adeline Castillo. Apakah yang kau maksud?" tanya Daniel sambil tersenyum. "Baiklah, Daniel Sturridge. Sebaiknya kau lihat ini" jawab Adeline sambil tersenyum lebar. "Baiklah, Adeline Castillo. Sekarang aku tahu" kata Daniel. Seketika itu juga, mereka terharu melihat cucunya.

Sementara itu di sebuah kamar, Jeronimo sedang telanjang bulat. "Baiklah, Adriana Montalban. Saatnya kita bercinta" kata Jeronimo sambil tersenyum. "Jangan, Jeronimo Sturridge. Sepertinya tunggu dulu" kata Adriana sambil tersenyum lebar. "Ayolah, Adriana Montalban. Saatnya kita bercinta" kata Jeronimo sambil tersenyum. "Jangan, Jeronimo Sturridge. Sepertinya tunggu dulu" kata Adriana sambil menolak. "Baiklah, Adriana Montalban. Beberapa bulan lagi?" tanya Jeronimo sambil tersenyum. "Baiklah, Jeronimo Sturridge. Sebaiknya tahun depan" jawab Adriana sambil tersenyum. "Baiklah, Adriana Montalban. Sepertinya aku setuju" kata Jeronimo sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka tidur.

Sementara itu di rumah sakit, Christian melihat cucu mereka. "Astaga, Christian Cantu sayang. Carlos memberi cucu perempuan" kata Christina sambil tersenyum dengan lebar. "Benar, Johannah Alvarez. Leonardo memberikan seorang cucu laki-laki" kata Christian. "Astaga, Johannah Alvarez. Tuhan sungguh adil" kata Christian sambil tersenyum. "Benar sekali, Christian Cantu. Tuhan sungguh adil" kata Johannah sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka terharu melihat cucunya.

Sementara itu di sebuah kamar, Carlos sedang telanjang bulat. "Baiklah, Daniela Andrade. Saatnya kita bercinta" kata Carlos sambil tersenyum lebar. "Jangan, Carlos Cantu. Sepertinya tunggu dulu" kata Daniela sambil tersenyum lebar. "Ayolah, Daniela Andrade. Saatnya kita bercinta" kata Carlos sambil tersenyum lebar. "Jangan, Carlos Cantu. Sepertinya tunggu dulu" kata Daniela sambil menolak. "Baiklah, Daniela Andrade. Beberapa bulan lagi?" tanya Carlos sambil tersenyum lebar. "Baiklah, Carlos Cantu. Sebaiknya tahun depan" jawab Daniela sambil tersenyum. "Baiklah, Daniela Andrade. Sepertinya aku setuju" kata Carlos sambil memakai celana. Seketika itu juga, mereka tidur.

Sementara itu di ruangan lain, Leonardo sedang telanjang. "Baiklah, Maria Fernandez. Saatnya kita bercinta" kata Leonardo sambil tersenyum. "Jangan, Leonardo Cantu. Sepertinya tunggu dulu" kata Maria sambil tersenyum lebar. "Ayolah, Maria Fernandez. Saatnya kita bercinta" kata Leonardo sambil tersenyum. "Jangan, Leonardo Cantu. Sepertinya tunggu dulu" kata Maria sambil menolak halus. "Baiklah, Maria Fernandez. Beberapa bulan lagi?" tanya Leonardo sambil tersenyum . "Baiklah, Leonardo Cantu. Sebaiknya tahun depan" jawab Maria sambil tersenyum. "Baiklah, Maria Fernandez. Sepertinya aku setuju" kata Leonardo memakai celana. Seketika itu juga, mereka tidur.

Sementara itu di tempat lainnya, Daniel melihat cucu mereka. "Astaga, Daniel Sturridge sayang. Jeronimo memberi cucu cantik" kata Adeline sambil tersenyum. "Benar, Adeline Castillo. Jeronimo memiliki peran" kata Adeline sambil menggendong. "Baiklah, Adeline Castillo. Apakah yang kau maksud?" tanya Daniel sambil tersenyum. "Baiklah, Daniel Sturridge. Sebaiknya kau lihat ini" jawab Adeline sambil tersenyum lebar. "Baiklah, Adeline Castillo. Sekarang aku tahu" kata Daniel. Seketika itu juga, mereka terharu melihat cucunya.

Sementara itu di sebuah kamar, Jeronimo sedang telanjang bulat. "Baiklah, Adriana Montalban. Saatnya kita bercinta" kata Jeronimo sambil tersenyum. "Jangan, Jeronimo Sturridge. Sepertinya tunggu dulu" kata Adriana sambil tersenyum lebar. "Ayolah, Adriana Montalban. Saatnya kita bercinta" kata Jeronimo sambil tersenyum. "Jangan, Jeronimo Sturridge. Sepertinya tunggu dulu" kata Adriana sambil menolak. "Baiklah, Adriana Montalban. Beberapa bulan lagi?" tanya Jeronimo sambil tersenyum. "Baiklah, Jeronimo Sturridge. Sebaiknya tahun depan" jawab Adriana sambil tersenyum. "Baiklah, Adriana Montalban. Sepertinya aku setuju" kata Jeronimo sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka tidur.

El Mexicano hombreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang