Wendy terpaksa memesan taksi saat tadi tiba-tiba dirinya di hubungi oleh Reno yang mengatakan Renjun kambuh.Dirinya sedang berada di butik tadi, dirinya juga sudah menghubungi suaminya.
"Bi Tia Reno mana?" Gumam Wendy dirinya berlari dari luar.
"Tuan Reno sudah pulang nyonya, tadi setelah menemani tuan muda Renjun yang sedang tertidur" ujar Tia membuat Wendy menghembuskan nafas lega.
Wendy buru buru menuju kamar putra dan benar saja, putranya tertidur sangat nyenyak walaupun masih ada bekas air mata di pipi putranya.
"Anak mama kenapa hm, kok buat mama khawatir nak" gumam Wendy mengusap pelan surai putranya, dirinya tidak berniat mengganggu tidur putranya dan memilih keluar dari kamar Renjun.
Wendy memilih berganti pakaian, suaminya baru bisa pulang nanti siang itupun harus menjemput Chenle dan Jisung terlebih dahulu.
Saat Wendy turun ke bawah hendak pergi ke dapur untuk membuat minuman hangat agar dirinya tenang, namun dirinya melihat Mark dan Jaemin yang berlari dari luar.
"Ma, katanya Renjun kambuh, sekarang baik baik aja kan ma?" Ujar Mark menatap mamanya.
"Kok kalian tau" gumam Wendy dengan heran.
"Tadi om Reno hubungin Mark karena mama susah di hubungin katanya mangkanya kita langsung pulang" ujarnya.
"Kalian kenapa pulang? Emang gak ada kelas lagi" Wendy mengajak kedua putranya menuju dapur sekalian membuatkan mereka berdua minuman juga.
"Mark udah gak ada, dan kebetulan tadi Jaemin cuma praktek aja jadi kita langsung pulang, Jeno sama Haechan nyusul karena mereka masih ada kelas" ujar Mark.
"Om Reno gak jelasin ma, kenapa Renjun tiba-tiba kayak gitu lagi?" Tanya Jaemin membuat Wendy langsung menggelengkan kepalanya.
"Gak ada, cuma bilang Renjun kambuh kayak ketakutan, tapi sekarang udah tidur kok, semoga gak ada apa apa" lirihnya.
Siang harinya di rumah sudah ada Jeno dan Haechan hanya tinggal menunggu sang papa yang masih menjemput adik mereka.
PRANG!!!
BRAK!!mereka semua terdiam bahkan Wendy yang tadi berada di dapur menyiapkan makan siang langsung berlari begitu mendengar suara barang pecah.
"Ada apa" ujar nya menatap ke empat putranya yang sejak tadi berada di ruang tamu.
"Dari atas ma" gumam Jeno.
"RENJUN!" Wendy langsung berlari menaiki tangga begitupun ke empat anaknya yang juga ikut berlari di belakangnya.
"Renjun, Renjun sayang ini mama nak" Wendy berusaha membuka pintu kamar tersebut namun nihil.
"Ma, pintunya di kunci dari dalam" ujar Haechan membuat mereka semua semakin panik.
"AAHHKKK HIKS"
BRAK
PRANGMereka semakin panik apalagi terus mendengar suara benda benda yang mungkin sengaja di lempar di dalam sana.
Jeno dan Jaemin berusaha mendobrak pintu tersebut namun semua usaha mereka sia sia.
Di lantai bawa, Chanyeol baru saja tiba bersama Chenle dan Jisung.
"Bi Tia kemana yang lain" ujar Chanyeol saat melihat bi Tia yang sepertinya gelisah menatap ke arah tangga.
Brak
Brak"Renjun ini mama nak"
Chanyeol terdiam begitupun dengan Chenle dan Jisung yang juga ikut terdiam mendengar suara mamanya yang terus memanggil hyungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stars Behind the Darkness
Fanfictiontidak ada kehidupan sejak balita berusia 3,5 tahun tersebut terkurung dalam sebuah bangunan terbengkalai di belakang mension mewah yang jauh dari pusat kota.... 15 tahun terkurung di tempat yang gelap tanpa ada yang tau bagaimana keadaannya, sebu...