***
Dana Devlin duduk bersandar di kursi pantai sambil terus memikirkan berbagai macam cara membunuh adiknya. Jodi memberinya hadiah liburan di Enchantor Key selama seminggu. Dan ternyata, begitu Dana sampai di lokasi, Dana tak percaya dengan yang ia lihat. Disana terpajang tulisan 'Temukan Pasanganmu' dimana-mana.
Oh, astaga. Dana sudah pernah menikah dan satu kali saja cukup. Thank you so much.
Dan disini! Dana terkejut menyadari resort jenis apa liburan ini. Setidaknya hanya untuk seminggu.
Awalnya, ia pikir tak masalah karena tiap tamu mendapatkan satu kamar pribadi yang tersebar di sekitar gedung utama. Tapi selanjutnya, setelah ia mengeksplor kamar yang akan ia tinggali seminggu ini, ternyata disana tersedia berbagai sex toys, pelumas, dan minyak beraroma terapi. Lalu entah apa lagi. Setelah itu, Dana berhenti mencari tahu lagi.
Apa Jodi pikir tempat seperti ini cocok untuknya?
Dana bukannya tak paham apa gunanya benda-benda itu, ia pernah memakai sekali dua kali untuk memuaskan diri karena Greg sialan itu tak pernah bisa memuaskannya. Tapi memakai mainan itu bersama pria lain?
Jodi, Jodi, Jodi! Seberapa jauh dia ingin memaksaku!?
Dana tersadar dari lamunan saat merasakan percikan air mengenai kakinya. Lalu lebih terkejut lagi saat melihat sosok di depannya. Pria tinggi bertubuh kekar dengan dua gelas minuman beku di kedua tangan. Dan dia adalah Max Hollister, pengacara perceraiannya dengan Greg. Apa yang dilakukan pria sepertinya di tempat liburan seperti ini?
Mendadak bayangan Max memainkan salah satu sex toys pada tubuhnya terlintas, Dana langsung merasakan tubuhnya memanas.
OH, Dana! Kendalikan pikiranmu!
Dana mengangkat kacamatanya dan menatap pria itu. "Max?"
Max menyengir, garis senyum terbentuk di sekitar mulut dan mata birunya.
"Yap, siapa lagi."
Dana tak bisa berhenti menatap Max. Tubuh kekar pria itu berwarna cokelat dan penuh otot, rambut hitamnya menari tertiup angin, lalu kaki kokohnya hanya terbalut celana boxer pendek. Oh. My. God!
Tidak, tidak, tidak. Dana menutup matanya. Yang berada di depannya bukan pria asing. Dia Max. Pria yang mendekap tangannya selama melalui proses perceraian. Mereka bisa dibilang berteman dan Max termasuk pria yang ia percayai. Selain itu, Dana sudah bersumpah tidak akan pernah menjalin hubungan percintaan dengan pria manapun sepanjang hidup. Greg sungguh membuatnya trauma samapi tak tertarik lagi dengan sex dan sebagainya.
"Sungguh tak bisa dipercaya. Kupikir aku salah lihat, tapi ternyata memang klien favoritku yang duduk disini."
"Aku sendiri nyaris tak percaya bisa berada disini." Kata Dana. "Adikku yang merencanakan semua ini."
"Mungkin adikmu berpikir kau butuh motivasi baru agar bisa menikmati hidup lagi.'
Dana tak percaya. "Di tempat dengan motto 'Temukan Pasanganmu', serius? Kupikir aku akan berkeliling dengan membawa garpu." Gerutunya.
Max tertawa, suaranya terdengar hangat dan seksi. "Solusinya mudah. Aku saja yang jadi senjatamu. Aku bisa menakuti siapapun." Lalu Max mengubah ekspresinya menjadi kaku berakting seperti hantu.
Dana langsung tertawa. "Bagus juga. Oke. Ekspresimu bisa menakuti siapapun, jadi hanya kau yang bisa berada didekatku."
"Hanya aku." Max mengangguk, tapi suaranya terdengar ganjil. "Dengan senang hati."