[BL] Bu Wei

BAB 38

Feng Zizhang memeluk Ning Xiu, mengulurkan tangannya untuk mencubit wajah kecilnya, dan berkata kepada Jiang Yizheng: "Mengapa saya selalu merasa tidak nyaman sekarang karena senior sudah tiada?"

Jiang Yizheng sedang duduk bersila di tempat tidur, membersihkan pedangnya, "Jangan sebodoh itu di sini."

"Tidak, bukannya menurutku sesuatu yang buruk akan terjadi." Feng Zizhang bergumam, "Aku hanya berpikir akan terjadi sesuatu yang tidak dapat diselesaikan."

"Senior sedang mencari ibu Xiaoshan." Jiang Yizheng memegang pedangnya dengan ekspresi gosip di wajahnya, "Dan dilihat dari penampilan senior, dia tidak mengenal peri. Mungkinkah dia selalu bingung dan meninggalkan peri itu?"

Mata Feng Zizhang membelalak kaget, "Apakah seniormu seperti orang seperti itu?"

Jiang Yizheng menyentuh hidungnya dan berkata, "Hei, sepertinya tidak seperti itu."

“Tapi melihat betapa tampannya seniornya, dia pasti memiliki banyak  hutang bunga persik .” Jiang Yizheng berkata dengan tegas.

Feng Zizhang bingung, "Kamu tahu lagi?"

"Kalian para kultivator pria tidak memahami isi hati para kultivator wanita kami." Jiang Yizheng berkata: "Jika Penggemar Senior lima ratus tahun lebih muda dan muncul di hadapan saya dengan wajah ini, saya bahkan bersedia untuk melihatnya lagi." jika dia adalah batu roh."

“Tapi senior memiliki wajah yang sama sekarang, kenapa kamu tidak tetap menggunakan batu roh saja?” goda Feng Zizhang.

Jiang Yizheng melambaikan tangannya dan berkata dengan sedih: "Kamu tidak mengerti. Begitu senior berdiri di depanku, dia tampak begitu kuat sehingga aku hanya ingin berlutut dan memanggilnya ayah. Aku berharap dia adalah ayah kandungku." "

Feng Zizhang menggerakkan bibirnya, "Saya benar-benar tidak mengerti."

Mungkin karena dia mendengar seseorang memanggilnya ayah, Ning Xiu yang tertidur perlahan membuka matanya dan melihat Feng Zizhang dengan jelas di depannya. Ketika dia melihat bahwa itu bukan Ning Buwei, dia mengucapkan "Ah" dengan mengantuk.

Dimana ayah?

“Hei, Xiaoshan, apakah kamu sudah bangun?” Feng Zizhang memeluknya dan mengguncangnya, “Apakah kamu ingin makan sereal beras?”

"Ah~" Ning Xiu baru saja bangun dan menatapnya dan Jiang Yizheng dengan tatapan kosong, air mata mengalir di matanya.

Dimana ayah?

“Apakah dia mencari senior?” Jiang Yizheng mengulurkan tangannya untuk mengambilnya dari pelukan Feng Zizhang, “Jika kamu tidak menangis, jangan menangis. Ayahmu telah pergi mencari ibumu.”

Ning Xiu berkedip lagi dan menitikkan air mata lagi, "Ah~ah~"

Dimana ibu mertua berkulit putih?

Aku ingin ayah~

Dia tidak dapat menemukan ayahnya, dia juga tidak dapat menemukan ibunya. Dia hanya merasa bahwa orang tuanya tidak menginginkannya lagi.

Feng Zizhang dan Jiang Yizheng sibuk membujuknya.

"Apakah kamu lapar? Biarkan aku memasakkan dia sereal beras!" Jiang Yizheng mulai menggunakan kekuatan spiritualnya untuk langsung memasak sereal beras untuknya.

Setelah beberapa saat, mereka berdua, yang satu memegang sendok dan yang lainnya memegang mangkuk bunga, mencoba memberi makan sereal beras Ning Xiu.

“Untungnya, senior meninggalkan makanan Xiaoshan.” Feng Zizhang melihat ke arah anjing kuning kecil di sendok dan menemukan bahwa anjing itu sedang menangis.