[Rutinitas Minggu Pagi]

221 46 11
                                    


Miko setengah berlari macam manusia kebelet boker di pagi hari, masuk ke dalam rumah kediaman anak-anak bujang. Kedua tangan kanan dan kirinya membawa kantong kresek berwarna hitam gelap. 


'Sesajen' pagi buat para bujang sebelum menjalankan tugas sebagai budak korporat. 


Dia enggak masuk lewat pintu depan. Tapi menggunakan pintu yang ada di samping, melewati garasi mobil yang langsung menembus ke arah dapur dan meja makan. 


Anak-anak ayam yang butuh makan pasti tengah berkumpul di sana sekarang.


"Besok-besok jangan suruh gue buat beli sarapan lagi!" pekik Miko sambil meletakan sarapan yang dibelinya di atas meja makan dengan kursi berjumlah untuk delapan orang.


"Kan dikasih opsi, lo mau beli apa masak sendiri. Udah tahu di sini yang kerjaanya tukang masak cuman lo doang," sanggah Sasra.


Eros menatapnya sekilas lantas kembali lagi pada layar ponselnya. "Lo mau kalau gue yang masak ini rumah langsung hangus terbakar, Bang?"


"Lagian kenapa sih tinggal beli di depan komplek doang. Gantian dong, jangan gue melulu yang beli," kata Liam. 


Ya karena sejujurnya dia yang sering beli sarapan untuk anak-anak bujang. 


Liam ini selalu jadi korban. 


Korban tukang suruh beli sarapan, atau enggak makan malam. Dan korban yang kerap kali disuruh beli belanjaan bulanan. 


Tapi, ini lebih baik. Kita kenalan terlebih dahulu enggak sih biar makin hapal dan makin sayang sama mereka. 


Geng Bujang dibagi mejadi dua golongan, yaitu para tua-tua keladi, dan para anak muda kurang ajar. 


Bagian tua ada Sasra dan juga Miko. Sedangkan bagian muda, Yohan, Arsena Eros dan juga Liam. Tentu, sosok Langit menjadi yang paling muda di sini, kebetulan dia juga adik kandung dari Yohan. 

Yang pertama ada sosok Sasra, si sadboy ke-dua setelah Yohan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang pertama ada sosok Sasra, si sadboy ke-dua setelah Yohan. Berprofesi sebagai dokter spesialis anak. Mengemban cita-cita ingin mencari sosok ibu dari anak-anaknya. Yang entah kapan sosok tersebut akan datang. 


Kabar terakhir sih, si Sasra ini gamon sama bini orang. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah Para BujangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang