I Became the Young Villain's Sister-In-Law

Ch 18

“Necro… sis?” Mata Olivia membelalak mendengar kata-kataku.

“Ya. Tolong berdandanlah seolah-olah luka di kakiku membusuk!”

Olivia tampak terkejut mendengar permintaanku yang tiba-tiba. Namun, aku tersenyum percaya diri karena aku sudah memikirkan semuanya.

Aku teringat cerita aslinya sejenak.

Dalam cerita aslinya, pemeran utama wanita, Daphne, jatuh sakit karena pasukan Iblis Besar, Mephisto, yang dipanggil oleh Calib.

Pasukan yang dipimpin oleh Mephisto, Raja Penipuan, hanyalah pasukan yang terbuat dari mayat hidup. Mereka adalah orang-orang yang mengutuk semua makhluk hidup dengan gagasan 'Aku mati', tipu daya kuat yang tersisa dari kematian.

Dalam cerita aslinya, Calib ingin membangkitkan Cedric, yang tidak berbeda dengan orang mati karena kutukan yang menyebabkannya tertidur selamanya.

Akhirnya, dia bahkan menyentuh ilmu hitam, dan Calib memiliki bakat.

[Saudara Cedric sudah mati, tetapi semua orang masih hidup. Bagaimana ini bisa terjadi? Selain itu, semua orang tampak baik-baik saja. Ini tipuan!]

Yaitu, bakat untuk mengutuk semua makhluk hidup.

Saat membaca bagian ini, aku bersimpati dengan Calib.

Bahkan jika itu aku, jika orang-orang yang tanpa sengaja membuat Yoonie mati berkata, 'Itu kecelakaan', lupakan kejadian itu dan hiduplah dengan baik sendiri...

Ya, bahkan jika aku mati, aku tidak akan pernah melupakannya.

Bagaimanapun, berkat itu, Calib memanggil Mephisto, Iblis Besar dan Penguasa Tipu Daya, dari masa kecilnya dan membuat kontrak.

[Bagaimana mungkin manusia bisa mengutuk semua makhluk hidup dengan sangat mengerikan? Aku suka itu.]

Mephisto tinggal di bawah tempat tidur Calib, membantunya untuk mengendalikan dirinya sendiri sepenuhnya. Dan dengan kekuatannya, dia mendorong keluarga kekaisaran ke ambang kehancuran.

Ketika pasukan Mephisto menyerang Istana Kekaisaran, mereka menculik Daphne. Dalam ekspedisi ini, mayat hidup itu menangkap Daphne di pergelangan kakinya dan dia jatuh sakit dengan bagian tubuhnya yang perlahan membusuk.

Olivia, yang menyelesaikan riasan tepat pada waktunya, berkata dengan wajah khawatirnya.

“Aku sudah melakukannya untuk saat ini, tapi… Bagaimana jika bertambah parah?”

“Jika aku mencucinya dengan saksama dan mendisinfeksinya dengan baik, aku akan baik-baik saja. Yah, bahkan jika bertambah parah, itu hanya akan sedikit sakit.”

“Nona Ellia, Anda tidak boleh terluka!” Olivia terkejut, tetapi aku hanya terkikik.

Melihatku seperti itu, dia menggelengkan kepalanya seolah-olah dia tahu tetapi tidak, dan dia bertanya.

“Apa yang kamu pikirkan? Dengan berpura-pura mengalami nekrosis, kamu akan memenangkan simpati Sir Cedric?”

Seperti itu.

Yang kuharapkan tidak lain adalah simpati Cedric.

Karena cara Daphne bertahan hidup adalah 'bersandar pada simpati' ini!

Dalam krisis protagonis, selalu ada penolong yang tak terduga.

Daphne mengetahui bahwa adik perempuan prajurit yang menjaga gerbang penjara telah meninggal karena suatu penyakit. Jadi, dia bertindak dengan menatapnya dan mengingatkannya tentang saudara perempuannya yang telah meninggal.

Biarkan dia mengasihaninya dan membantunya melarikan diri!

Tentu saja, akan sangat bagus jika Cedric maju dan mengalahkan Jeryl bahkan jika aku tidak memeras otakku seperti ini, seperti bagaimana Renoir membunuh peri jahat dengan mengatakan, "Beraninya kau menyiksa orang yang kucintai! Kau akan mati!", tetapi tetap saja.