01.

130K 562 29
                                    

Cinta yang Terselubung Sunyi

Kalau kalian tertarik sama cerita ini, berikan vote dan komen. Saya ga suka dengan pembaca ghoib!

oOo

Terlihat seorang gadis yang sedang tidur dengan lelap, Neta Anastasya namanya. Ntah mimpi apa yang sedang ia mimpikan hingga belum terbangun, padahal pukul hampir menunjukkan pukul 7 pagi.

Hingga terdengar suara ketukan pintu yang menggema di kamarnya, "NETA, NETA. CEPET BANGUN" Teriak sang ibu yang membangunkan putrinya.

"Kalau sampai ga bangun-bangun Mamah potong uang saku kamu," ancamnya yang semakin kesal karena putrinya itu sulit dibangunkan.

"IYA, IYAA INI NETA BANGUN," teriaknya, bisa berabe kalau uang sakunya dipotong. Mau jajan pakai apa dia nanti.

Ia pun beranjak dari tempat tidurnya, lalu melangkah menuju kamar mandinya. Ia pun bergegas untuk mandi dengan secepat kilat. Takut juga dia kalau sampai terlambat, malas kena hukuman.

Setelahnya ia pun keluar dari kamar mandi dan bergegas memakai pakaiannya, hingga ia pun memandangi sesuatu di kaca meja riasnya.

"Gila, gila ini tete gue makin gede banget ya," ujarnya dengan memandangi payudaranya yang semakin besar itu. Tetapi itu bukan hal yang buruk, tetapi hal yang bagus. Dengan begitu ia bisa membuat para laki-laki untuk semakin memandangnya dengan penuh damba.

Dengan gemas ia pun mengelus pucuk payudaranya yang terlihat tegang itu, tubuhnya seketika terasa menegang dengan rasa geli. "Shhh..." Desisnya, uh ini terasa benar-benar menyenangkan. Kalau hari ini libur mungkin ia bisa colmek sepuasnya, sayang sekali ia harus menyudahi kegiatannya itu.

Setelah aktivitas gilanya tadi, Neta pun bergegas berpakaian. Tak lupa juga ia memakai skincare juga make up nya untuk menambah kesan cantiknya. Tubuh bagus tapi kalau kurang merawat diri juga kurang oke menurutnya.

"Duh, duh bahenol banget si. Jadi ga sabar sampe sekolahan," ia benar-benar tak sabar untuk melakukan aktivitas rutinnya nanti.

Menuruni tangga dan mengahampiri sang Ibu, "Morning Pah, Mah." Sapanya diiringi mengecup pipi sang Ayah dan tak lupa mengecup pipi sang Ibu.

"Kebiasaan ya kamu, dibangunin susah banget," ujar Sekar, Ibunya dengan nada sinis. Putrinya itu sulit sekali dibangunkan, untung saja ia sayang.

"Hehe. . Maaf Mah, lain kali ga deh, janji!" Jawabnya diiringi cengengesan. Janji palsu kalau kata ibunya.

Mereka pun melakukan sarapan, tak lupa berpamitan kepada sang Ibu. Ia pun berangkat dengan Ayahnya, hingga dipertengahan jalan ia pun memulai aksinya.

NetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang