Chapter 3 : Trainee (pt.1)

910 59 3
                                    

Ini bukan yang kuinginkan. Kenapa aku harus melakukan semua ini? Dan kenapa aku mau saja disuruh melakukan ini? Aish, pabboya..

"Cepat! Kita harus segera mencari orang-orang yang bisa menjadi trainee sepertimu. Kau ini lambat sekali kalau lari. Kau ini namja bukan, sih?" Keluh Halla melihatku berlari sangat lambat dibelakangnya.

"Ya! Tentu saja aku namja. Ini kan bukan mauku, menemanimu mencari mereka. Bos yang suruh." jawabku sedikit kesal

"Aku tidak percaya kau ini namja sungguhan. Lari saja lambat, justru aku yang lebih cepat. Terserah kau mau atau tidak. Yang pasti kau sudah terlanjur." balas Halla

"Mau lihat, agar kau percaya?" tanyaku santai. "Mwo? Lihat? Lihat apa?" tanya Halla bingung lalu melambatkan langkahnya.

"Tentu saja lihat 'ini'." Jawabku sambil menyeringai saat kutunjuk ke arah celana bagian depanku. (U know what I mean :v)

Seketika wajahnya merona merah. Ya, kupastikan dia sedang malu karena percakapan ini. Hmm.. sekali kali menggodanya bukanlah hal yang buruk.

"Y-ya!! Aku tak perlu melihatnya!" ucap Halla kesal karena malu. "Jadi? Kau percaya?" tanyaku menyeringai menang. "Mm... A-ara, ara.. Aku percaya kok. Kau menang." Jawab Halla tetap malu.

Hahaha... Dia lucu juga ternyata. Menyenangkan sekali pagi-pagi menggodanya seperti ini.
.
.
.

"Lagu yang akan kubawakan selanjutnya berjudul 'Sofa'. Terima kasih untuk kalian yang masih setia mendengarkan nyanyianku." Ucap seorang namja menggunakan mic yang kelihatannya akan bernyanyi di pinggir jalan itu.

"Coba kita lihat kesana. Mungkin saja dia berbakat. Karena banyak orang yang masih setia menontonnya." ucapku, dan dibalas Halla dengan anggukan.
.
.
.

Prok prok prok

Semua yang menontonnya bertepuk tangan dengan meriah. Termasuk aku dan Halla. Dugaanku benar. Dia berbakat.

Setelah semua orang pergi dan dia sedang membereskan alat-alatnya, kami menghampirinya.
.
.
.

Normal POV

"Ji-jinjja?" tanya namja itu tak percaya

"Ne. Kau mau?" jawab Halla. "Tentu saja aku mau. Gamsahamnida, gamsahamnida." ucapnya senang.

Lalu, YoonGi menanyakan asal-usulnya. Ternyata baru saja dia lulus dari SOPA tahun ini. Namja tersebut bernama Jeon Jeongguk. Dan biasa dipanggil Jungkook.

Selengkapnya, mereka tanyakan di Gedung Big Dream. Ya, mereka mengajak Jungkook pergi ke Gedung Big Dream. Awalnya dia ragu, takut-takut YoonGi dan Halla hanya menipunya lalu menculiknya.

Lalu Halla menunjukkan ID Cardnya sebagai salah satu manager di Big Dream Ent.

"Hmm.. Baiklah, aku mau." jawab Jungkook.
.
.
.

Jungkook dibawa ke ruangan Taehyung. Wae? Tentu saja untuk di tes. Karena Taehyung lah yang mengetes para trainee di sini.

Kagum

Itulah yang tengah dirasakan Taehyung sekarang. Suara Jungkook sangat merdu. Tidak hanya itu. Jungkook juga bisa melakukan dance dengan lihai.

Jungkook adalah orang yang multi-talent. Dia juga kreatif dalam menggambar. Ya, walaupun itu tidak dibutuhkan disini. Setidaknya itu juga termasuk bakatnya.

"Kau hebat. Aku kagum padamu." ucap Taehyung kagum.

"Gamsahamnida." jawab Jungkook berterima kasih. Dia senang bisa menjadi trainee disini.
.
.
.

Halla dan YoonGi pergi mencari lagi, namun sekarang menggunakan mobilnya Namjoon. Tentu saja, Namjoon yang menyetir. Dia orang yang sangat baik. Dia ingin membantu teman-temannya dengan senang hati.

Beberapa menit kemudian...

Namjoon POV

Hmm... Aroma kue yang sangat nikmat. Tidak terlalu ramai sih, tapi kue disini benar-benar enak. Ini yang ketiga kalinya aku datang kemari.

"Kyaa~ Kuenya enak sekali..." ucap Halla senang. "Ne, enak sekali. Suasananya juga nyaman." tambah YoonGi

"Ini tempat favoritku." ucapku sambil tersenyum ramah

"Pertama kali aku kesini saat SaeRon mengajakku kesini." tambahku

"SaeRon? Nuguya?" tanya Halla

"Adiknya." jawab YoonGi. "Oh..." ucap Halla paham

"Namanya Kim SaeRon. Dia baru saja lulus dari SOPA. Sama seperti Jungkook. Dan.." ucapku. "Oh ya, aku baru ingat. SaeRon memiliki sunbae yang pandai bernyanyi. Namanya Jeon Minju. Minju itu, yeoja yang lucu dan manis." tambahku panjang lebar.

Entah kenapa tiba-tiba Halla dan YoonGi saling bertatapan dan menyeringai.

"Wae?" tanyaku bingung.

"Kau menyukainya ya?" tanya Halla to the point.

"M-mwo?? A-ani. Aniya, jeongmal aniya..." jawabku gugup. Aku yakin, wajahku sedikit merona sekarang. Aissh, jinjja. Memalukan.

"Kau bohong. Kau menyukainya. Wajah dan matamu itu sudah membuktikannya." ucap Yoongi tepat sasaran. "Kau tidak bisa mengelaknya lagi. Akui saja." tambah Halla santai

Akhirnya kuakui aku memang menyukai Minju. Sunbaenya SaeRon yang satu ini telah merampas hatiku.

"Oh, ya. Kau pasti punya nomornya. Atau SaeRon pasti punya. Bisakah kau menghubunginya dan minta dia kemari?" tanya YoonGi

"Hmm.. Oke." jawabku, lalu menghubungi SaeRon

Wah, kebetulan sekali. Ternyata sekarang SaeRon sedang jalan-jalan bersama Minju. Ya, itu karena mereka bersahabat. Entah bagaimana caranya mereka bisa menjadi sahabat.

Deg deg, deg deg

Jantungku berdegup kencang. Karena sudah lama aku tak pernah bertemu dengan Minju selama setahun.

Biasanya jika SaeRon pergi, SaeRonlah yang ke rumah Minju. Jadi aku tak pernah bertemu dengannya lagi. Dan sekarang, aku akan bertemu dengannya lagi. Semoga penampilanku sekarang menarik.

"Kau gugup?" tanya YoonGi

"Kelihatan ya?" ucapku balik tanya, dan dijawab dengan anggukan.

"Tenang saja. Penampilanmu sudah oke kok." Ucap Halla. Seperti bisa membaca pikiranku saja.

Beberapa menit kemudian...

Kling~

"Oppa!" sahut SaeRon

"Eoh? Itu Kim SaeRon?" tanya Halla

"Hn." jawabku singkat.

"Yaepo" ucap Halla sambil tersenyum manis.

Tak lama sosok yeoja berambut pirang dikuncir kuda muncul dari balik pintu.

Glek-

'Semakin yaepo...' batinku setelah menelan ludah terkejut.

"Annyeonghaseyo, Jeon Minju imnida"

Born Singer [FF BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang