Chapter 6 : Broken

649 35 0
                                    

Oppa, kau menyayangiku bukan? Hanya aku? Benar kan? Hanya diriku yang kau sayangi, iya kan? Berjanjilah padaku, meski aku jauh darimu, kau akan tetap menyayangi diriku. Hanya diriku.

Berjanjilah padaku, Oppa!

KRIINGGG

"Oh, astaga!" ucapku kaget, lalu mematikan jam waker yang baru saja membangunkanku.

"Aigoo... Kenapa aku bermimpi seperti itu? Kenapa tiba-tiba saja kata-kata Jaein itu muncul dalam mimpiku?" ucapku bingung. Lalu berjalan ke arah cermin.

Oppa, janjimu takkan pernah kau ingkari bukan?

"Ommo!!" ucapku kaget saat melihat bayangan Jaein di cermin sekilas seperti sedang berbicara padaku.

Astaga, sebaiknya aku mandi saja sekarang.

Kulangkahkan kakiku ke kamar mandi dengan malas.

Krik

Kuputar kran showernya, lalu kuhadapkan wajahku ke atas, ke arah shower.

Segarnya

Krik

Setelah selesai, kuambil handuk di gantungan, dan kulilitkan dipinggangku. Lalu aku keluar dari kamar mandi menuju ke kamarku. Ya, kamar mandiku ada di dalam kamarku. Itu karena rumah yang kutempati ini tidak begitu luas.

Kuambil kaus baseball biruku dan celana pendekku di lemari. Setelah selesai berpakaian, aku pergi keluar.

Aku lapar. Aku pergi ke sebuah kedai makanan lalu makan disana.

Tak sengaja kulihat dua orang yang tidak asing lagi bagiku, sedang makan bersama-sama.

Deg

Entah kenapa hatiku terasa sakit, saat melihat Jin baru saja mengelap bibir Halla karena ada makanan yang menempel di bibir Halla.

Sebenarnya apa yang terjadi padaku?

Jin POV

"Jin, kau tahu. Aku senang sekali bisa makan seperti ini denganmu lagi. Sudah lama bukan, kita tidak makan bersama-sama?" ucap Halla bahagia

"Ne. Aku juga sangat senang. Dan kau tahu. Aku merindukanmu. Sangat merindukanmu." Jawabku senang.

Aku sangat senang bisa kembali bertemu denganmu Halla. Aku senang bisa kembali berduaan denganmu.

Lee Halla, aku takkan pernah melepaskanmu lagi. Kau tidak akan bisa lepas dariku lagi.

Setelah makan, aku dan Halla pergi jalan-jalan ke taman kota.

Kugenggam tangan kanannya lalu kami berjalan bersama. Dia tersenyum senang saat kugandeng tangannya.

Sesampainya di taman...

"Jin, aku ingin itu!" ucap Halla sambil menunjuk ke arah Gulali yang sedang dimakan oleh anak kecil yang baru saja melewati kami.

"Ayo belikan aku gulali~" tambah Halla sambil ber aegyo.

"Hn, baiklah. Aku akan membelikanmu gulali. Tunggu disini, ne!" jawabku lalu mencubit pipinya pelan.

"Jin~ Jangan cubit pipiku~ Aku bukan boneka tahu~" ucap Halla cemberut

Aissh, jika dia cemberut seperti itu, dia jadi semakin imut.

"Ne, ne. Kau semakin imut, jika cemberut." ucapku sambil tersenyum senang

"Imut? Jinjja? Ah, kau bisa saja Jin."

"Benar. Aku tidak berbohong. Kalau begitu, aku belikan gulalinya dulu, ne. Sebelum kehabisan. Tunggu disini, jangan kemana-mana!"

Born Singer [FF BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang