Part 4

110 21 17
                                    

Guyss siapkan hatinya kalian yaaa 😌
.

.

.

.

.

Jiwon terbangun dari tidurnya. Gadis itu mengernyit saat merasakan sakit pada kepalanya. Gadis itu memijat kepalanya sembari menatap langit-langit kamar yang berwarna putih. Sedetik kemudian Jiwon merasa ada yang aneh pada dirinya. Tubuh gadis itu menegang sempurna saat ia menyadari bahwa tubuhnya tidak terbalut sehelai benang pun. Tubuhnya benar-benar polos!

Dengan gugup Jiwon mengintip sedikit kedalam selimut yang menutupi tubuhnya. Jiwon mengigit bibir bawahnya sembari menatap nanar tubuh polosnya. Jiwon menoleh, dan mendapati Sehun yang masih tertidur pulas disebelahnya. Jemari Jiwon mengepal sempurna. Gadis itu menatap penuh amarah pada sosok kekasihnya itu. Jiwon tidak mengingat dengan jelas apa yang terjadi, namun melihat keadaannya sekarang, ia dapat memastikan apa yang telah terjadi.

“Argh.” Rintih Jiwon kala merasakan rasa sakit di daerah kewanitaannya.

Air mata Jiwon menetes turun membasahi pipinya. Mahkota yang selama ini dijaganya, dalam semalam hilang begitu saja akibat lelaki brengsek yang menjabat sebagai kekasihnya itu.

“Bangun!”

Jiwon mengguncang tubuh Sehun dengan kuat. Sayangnya tidak ada pergerakan dari Sehun. Pria berwajah dingin itu masih terlihat pulas dalam alam mimpinya.

“Bangun brengsek!!!”

“BANGUN OH SEHUN!!!”

“Yak, berisik sekali!” Seru Sehun kesal.

Dengan susah payah pria itu membuka kedua matanya. Ia menatap kearah Jiwon sambil merengut kesal.

“Demi Tuhan, ini masih pagi Ji. Tidak bisakah kau membiarkanku tidur sebentar lagi?!”

Dengan membabi buta Jiwon memukul tubuh Sehun, membuat pria itu mengerang kesakitan. “Kau jahat! Kau brengsek! Tega sekali kau padaku!!!” Isak Jiwon histeris. Sehun bangkit dari posisi berbaringnya. Dengan sigap ia menahan pergerakan kedua tangan Jiwon. “Lepas! Aku membenci mu!!!”

“DIAM!” Bentak Sehun.

Kedua tangannya mencengkram kedua tangan Jiwon dengan kasar, tak peduli jika tindakannya itu menyakiti sang kekasih. Sehun menatap Jiwon datar.

“Kenapa harus marah? Ini adalah hal yang wajar dilakukan oleh sepasang kekasih. Kita bahkan akan segera bertunangan dan kemudian menikah. Semua akan sama saja. Toh pada akhirnya kita akan tetap melakukannya.” Nada bicara Sehun terdengar begitu santai, tanpa beban sedikitpun. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan Jiwon.

“Kau gila! Mulai detik ini kita putus!” Ujar Jiwon. Gadis itu menghentak tangan Sehun, dan kemudian bangkit berdiri. Namun, belum sempat ia beranjak pergi, tangannya telah kembali ditarik oleh Sehun. Sehun menatap Jiwon tajam.

“Kau mau mengorbankan kedua orangtuamu? Memutuskan hubungan denganku sama dengan membiarkan kedua orangtuanmu hancur. Kau tega?” Sehun tersenyum sinis.

Jiwon mengerang frustasi. Ia benar-benar mengutuk dirinya sendiri yang dengan mudahnya masuk kedalam perangkap Oh Sehun. Jika sudah begini, dapatkah ia terlepas dari pria ini?

*****

“Ada apa sayang? Mengapa kau menangis?” Nyonya Oh memegang kedua bahu Jiwon sembari menatap gadis itu khawatir.

Jiwon menjawab sambil terisak-isak. “Sehun… dia… dia memasukkan sesuatu kedalam minumanku… saat… saat aku bangun… kami sudah tertidur diatas ranjang tanpa sehelai benang pun. Dia telah…” Jiwon tidak sanggup melanjutkan perkataannya. Terlalu menyakitkan untuk diingat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dark SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang