Oh Sehun tengah repot membuat sebuah sarapan untuk istri dan calon anaknya . Dari tadi pria itu tengah mencoba berbagai macam makanan menggunakan resep yang dia dapat dari internet.
Namun akhirnya gagal dan berakhir di tempat sampah. Sebelum istrinya bangun dia harus sudah menyelesaikan sarapannya.
" Roti dan susu saja " Gumamnya dan mengambil roti di salah satu lemari dapur dan membuatkan istrinya susu untuk ibu hamil.
Memasuki usia 4 bulan kehamilan , Oh Sena kerap kali membuat Sehun pusing akan permintaannya . Demi calon anaknya dan cintanya kepada istrinya Sehun selalu berusaha memenuhi segala keinginan ajaib dari sang istri.
Kemarin istrinya meminta Sehun untuk selalu membuatkan sarapan yang berbeda selama seminggu , padahal Sena tau jika Sehun bisa saja membuat dapurnya meledak .
Setelah berkutat selama 15 menit , sarapan roti dan susupun jadi , Sehun membuka celemek berwarna putih dengan gambar pororo itu dan menggantungkannya di gantungan yang sudah tersedia.
" Hun " suara serak khas bangun tidur . Sena sudah berada dibelakang Sehun yang selesai menyiapkan sarapan di atas meja makan . Pria itu tersenyum dan memberikan kecupan di kening istrinya .
" Kau tidak mandi dulu ? "
" memangnya aku bau?! " Jawab Sena ketus , wajahnya langsung terlihat marah . Hormon kehamilan memang membuatnya menjadi mudah tersinggung.
" Tidak sayang kau selalu harum " Jawab Sehun , memang benar Sena selalu harum dengan wangi khasnya yang berbau strawberry atau buah lainnya.
" Yasudah , ayo sarapan " Sena berjalan dan duduk di kursi .
Dan keduanya memulai sarapan mereka.
" Hari ini aku akan pulang terlambat , jangan tidur terlalu larut karena menungguku " Ucap Sehun , saat pria selesai menghabiskan rotinya.
Sena yang masih mengunyah hanya menatap Sehun dengan pandangan sendu , apalagi sekarang ? .
" Awku iwngin iwkut-uhuk" Sehun dengan cekatan memberikan minum pada Sena yang tersedak.
" Telan dulu yang ada dimulutmu sayang "
Sena menghabiskan rotinya , " Aku akan ikut ke kantormu "
" Tidak " Sehun menolak permintaan istrinya kali ini , dia khawatir jika istrinya nanti kelelahan dan akan berpengaruh pada janinya.
Sena mengerecutkan bibirnya mendengar penolakan Sehun .
" Kau jahat ! Lihat sayang , appamu sudah tidak sayang pada kita " Ucap Sena sambil mengelus perutnya yang mulai membesar itu.
Sehun menatap sendu kearah istrinya , sebenarnya dia merasa sangat senang jika Sena ikut menemaninya bekerja namun kondisi Sena yang tengah hamil membuat Sehun khawatir berlebihan.
" hiks...hiks." Sena terdengar sudah menangis , langsung saja Sehun menghampiri istrinya yang tengah menunduk sambil mengelus perutnya.
" Kau boleh ikut tapi gunakan jaket , oke ? " dan Sena langsung menghujaninya dengan banyak kecupan di wajah Sehun lalu berteriak girang .
Jika hamil membuat Sena tiap hari agresif dan manja seperti ini , Sehun rela membuat Sena hamil setiap tahun.eh.
***
" Hun aku ingin Jjajangmyeon " Ujar Sena sambil memperhatikan suaminya yang masih sibuk menyelesaikan berkas-berkas .
Salah satu tangan Sehun langsung mengambil gagang telefon dan menyuruh sekretarisnya memesankan makanan itu , dan menutup telefonnya kembali.