Deja Vu(1)

252 26 0
                                    

⚠️ D I S C L A I M E R ⚠️
· isi dalam buku ini hanyalah khayalan Author semata karena tidak dapat menerima ending dari FOF.
· gambar yang ada di buku ini hanya untuk menggambarkan tokoh agar pembaca bisa dengan mudah menggambar nya di pikiran mereka!
· gambar tokoh di buku ini bukanlah milik saya, dan adalah milik sutradara dari film aslinya!

Happy reading!

"Mereka bilang setelah persiapan selesai aku bisa pergi besok.." Bai Jiu tertawa kegirangan karena tidak sabar untuk segera berangkat, dia berguling-guling di kasurnya.

Bai Jiu kemudian bangun "hm.. omong-omong aku belum berjalan-jal- maksudku, mengobservasi kediaman ini" Bai Jiu segera berdiri.

"Tapi sebelum itu aku harus rapi agar tidak ada yang curiga" Bai Jiu merapikan hanfu putih dengan corak biru nya, tiba-tiba ia teringat akan Ying Lei, itu membuatnya ingin mengepang rambut nya.

"Pelayan! Tolong ambilkan hiasan rambut lonceng kecil untuk ku, dan pita rambut berwarna biru" Pelayan itu mengangguk, lalu segera menyiapkan semuanya di meja rias.

Bai Jiu tersenyum "terimakasih" dia duduk, lalu mengepang rambut nya dan mengikat nya dengan pita. Tidak lupa untuk mengenakan lonceng kecil sebagai hiasan rambut nya.

"Ying Lei, Xiao Zhou-ge.. kuharap aku bisa bertemu dengan kalian di kehidupan keduaku" gumam Bai Jiu pelan sebelum ia berdiri dan berjalan keluar.

Ia mendengar suara anak panah ditancapkan, itu berasal dari arena latihan. Bai Jiu merasa tertarik untuk melihat, dia berlari ke arah arena latihan, membuat loncengnya berbunyi setiap ia mengambil langkah.

Saat ia sampai di samping arena latihan, langkahnya terhenti saat melihat orang yang sangat familier di depannya, mengenakan hanfu putih yang cantik dan panah di tangannya "p-pei.. pei jiê jie..?"

Yue Liandao yang menyadari kehadiran sang adik langsung memanggil nya "Ah-Zhi! Kemarilah, temani kakak latihan" Yue Liandao segera menghampiri sang adik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yue Liandao yang menyadari kehadiran sang adik langsung memanggil nya "Ah-Zhi! Kemarilah, temani kakak latihan" Yue Liandao segera menghampiri sang adik.

Yue Liandao yang menyadari kehadiran sang adik langsung memanggil nya "Ah-Zhi! Kemarilah, temani kakak latihan" Yue Liandao segera menghampiri sang adik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bai Jiu akhirnya tersadar dari lamunannya "ah? Y-Ya baiklah, J.. Jiê." Bai Jiu tergagap dan segera menghampiri Yue Liandao.

"Kudengar Ah-Zhi ku sudah menerima undangan dari biro penangkap siluman, apakah didi ku akhirnya menerimanya?" Tanya Yue Liandao kepada sang adik.

"Mhm. Aku menerima nya, Jie." Jawab Bai Jiu yang sekarang ada di tubuh Yue Zhi. 

"Begitu, berarti didi kecilku akan segera meninggalkan kediaman ya..?" Tanya Yue Liandao "omong-omong, kau mengubah gaya rambutmu ya? Terlihat cocok untukmu, didi"

"Terimakasih jiê" jawab Bai Jiu.

"Rasanya tidak nyaman bicara di sini, ayo pergi ke taman dan minum teh bersama, aku akan memanggil Yang-jie mu untuk ikut" ajak Yue Liandao.

"Liandao jiê tidak perlu memanggil ku! Aku sudah datang!" Teriak seorang gadis yang berada di belakang Yue Zhi, membuat semuanya menengok ke arahnya.

Bai Jiu tertegun sekali lagi, gadis itu sangatlah mirip dengan orang yang dikenalnya dulu. "Wen Xiao jiê..?" Bai Jiu bergumam pelan.

"Zhi'er! Akhirnya kau keluar dari kamarmu, jiê jie mu ini sangat merindukanmu, lohh" rengek Xing Taiyang kepada sang adik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zhi'er! Akhirnya kau keluar dari kamarmu, jiê jie mu ini sangat merindukanmu, lohh" rengek Xing Taiyang kepada sang adik.

"Baiklah, semuanya sudah berkumpul. Ayo pergi ke taman untuk minum teh bersama." Ajak sang kakak pertama.

Xing Taiyang menggandeng tangan Yue Zhi dan menggeret nya pergi dan diikuti oleh Yue Liandao di belakang mereka. 

"Rasanya.. sangat membuat ku merindukan Pei jie jie dan Wen Xiao jiê.." ucap Bai Jiu di benaknya. 

          — Bersambung

🙇🏻‍♀️ Maaf ya guys kalo pendek, besok Author mau S A S, doain author dapet nilai bagus ya😢

Look for you : in another centuryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang