before Journey

247 36 2
                                    

⚠️ D I S C L A I M E R ⚠️
· isi dalam buku ini hanyalah khayalan Author semata karena tidak dapat menerima ending dari FOF.
· gambar yang ada di buku ini hanya untuk menggambarkan tokoh agar pembaca bisa dengan mudah menggambar nya di pikiran mereka!
· gambar tokoh di buku ini bukanlah milik saya, dan adalah milik sutradara dari film aslinya!

Bai Jiu duduk di samping danau sambil menutup matanya, semua yang ia temui hari itu sangat membekas di benak nya.

        "Apakah semua ini benar-benar nyata?" Ucap Bai Jiu di dalam benak pikiran nya, kali ini dia benar-benar sedang memikirkan banyak hal.

Tabib hua, yang memperhatikan dari jauh perilaku sang pangeran segera berjalan mendekatinya "apa yang sedang anda pikirkan, yang mulia?" Tanya tabib hua pada seorang anak laki-laki di depannya.

Bai Jiu mendongak dan menatap ke arah suara itu berasal, matanya sedikit terbelalak "kau.. kau siapa?" Tanya Bai Jiu dengan suara yang sedikit bergetar.

"Apakah yang mulia melupakan saya? Saya adalah tabib di kediaman ini, nama saya Hua Fengxin" ucap sang tabib dengan wajah bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah yang mulia melupakan saya? Saya adalah tabib di kediaman ini, nama saya Hua Fengxin" ucap sang tabib dengan wajah bingung.

"Hua Fengxin..? Ah, benar. Aku ingat" ucap Bai Jiu. 

            "Bagaimana mungkin aku bisa melupakan nya?! Dia adalah tabib yang membantu Yue Zhi! Dan wajahnya sangat mirip dengan siluman besar!"  Pekik Bai Jiu dalam benaknya.

"Apa yang dilakukan tabib hua disini?" Tanya Bai Jiu penasaran. 

"Saya melihat yang mulia melamun disini, jadi saya mendekat." Jawab sang tabib, "oh ya, saya dengar besok yang mulia sudah akan berangkat ke biro penangkap siluman?" Tanya sang tabib.

"Oh. Benar, besok pagi aku sudah berangkat" jawab Bai Jiu dengan semangat.

"Kenapa anda tiba-tiba menerima undangan mereka? Biasanya anda akan membuangnya " ujar sang tabib bingung.

Bai Jiu terdiam, ya. Memang benar bahwa Yue Zhi selalu menolak dan membuang undangan dari biro penangkap siluman karena tidak tertarik dengan dunia seni beladiri.

Tapi sekarang berbeda, raganya memang Yue Zhi tapi, didalamnya adalah Bai Jiu. Orang yang sangat mendambakan biro penangkap siluman.

"Yah.. aku mulai merasa tertarik dengan dunia seni beladiri dan cukup penasaran dengan siluman, jadi aku menerimanya." Ujar Bai Jiu dan tabib hua hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kalau begitu, saya izin pamit, yang mulia." Pamit sang tabib sambil memberi salam.

Bai Jiu mengangguk sebagai jawaban, dia membiarkan sang tabib pergi.

          — keesokan harinya : di pagi hari

Bai Jiu sudah selesai mengemas barangnya, dan menyuruh pelayan pribadinya untuk memasukkan semuanya ke dalam kereta kuda.

       "Ah.. sebelum berangkat, aku akan memberi salam kepada Yang jie dan Dao jie"

Pikir Bai Jiu, dan dia segera pergi ke taman untuk pamit ke pada kedua kakaknya itu.

"Jiê jie!" Teriak Bai Jiu dari jauh, dia berlari ke arah dua kakaknya itu.

"Ah-Zhi! Jangan berlarian, kau akan terjatuh" teriak Liandao dari samping danau.

"Zhi'er! Kemarilah, jiê jie sudah menyiapkan bekal untuk mu!" Teriak Taiyang dari kursi taman.

"Terimakasih Ah-Yang jiê jie, akun akan memakannya saat dalam perjalanan" jawab sang adik dengan wajah ceria.

"Ah-Zhi, dengar. Kau harus selalu memikirkan kesehatan mu disana, oke? Jiê jie tidak dapat memperhatikan pola makan mu disana, pokoknya, kau harus menjaga pola makan mu dan jangan tidur terlalu larut." Ucap Liandao dengan tegas, namun penuh kasih sayang.

"Baiklah jiê jie, aku akan kembali ketika aku sudah bisa menemukan Zhou-g- maksudku, menemukan jati diriku"  Bai Jiu mengambil bekal yang sudah disiapkan oleh Taiyang dan memberi salam sebelum lari keluar dari kediaman nya dengan penuh tekad di wajahnya.

Bai Jiu berlari menuju kereta kuda, lonceng di rambutnya bendenting merdu bersamaan dengan suara langkah kakinya.

Bai Jiu masuk ke dalam kereta kuda dan melambaikan tangannya kepada kedua kakaknya itu dengan wajah bahagia, hingga kereta kuda mulai berjalan.

"Xiao Zhou-ge, aku pasti akan menemukan mu!" 
Ucap Bai Jiu dengan tekad di wajahnya dan matanya yang berkilap kegirangan.

              — Bersambung —

🙇🏻‍♀️ N O T E : kalian mudeng alurnya ga guys? Maaf banget kalo jadi ga seru + tambah pendek, soalnya author lagi belajar buat S A S😭

Look for you : in another centuryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang