'6' : Amplop Biru

1.5K 120 0
                                    

Pagi sudah menjelang. Sinar matahari  melewati jendelanya yang terbuka. Itu membuatnya terbangun. Ia pun membuka matanya.

"Lisanna ohayou."

"Mira-nee ohayou."

"Aku akan berangkat ke guild sebentar lagi bersama Elfman. Kau bisa bersiap sendiri kan?"

"Mira-nee aku sudah besar jangan manjakan aku."

"Ahaha.. kau benar."

Mira keluar dari kamar Lisanna. Lisanna pun bangun dan bersiap. Setelah itu dia menuju ke meja makan memakan sarapannya.

"Lisanna itekimasu!" pamit Mira dan Elfman.

"Iterasai.." balasnya.

Lisanna segera menyelesaikan makannya dan berangkat menuju rumah yang dulu selalu ia kunjungi setiap pagi.

Tapi baru selangkah dia keluar dari rumahnya, langkahnya terhenti.

Untuk apa aku kesana? Dia pasti membenciku setelah apa yang kukatakan waktu itu. Dia bahkan belum menemuiku sampai sekarang. Batinnya.

Lisanna pun menlanjutkan jalannya. Walau ia memutuskan untuk tidak pergi ke sana, kakinya tidak menurutinya.

Akhirnya ia sampai di depan rumah dengan papan yang bertuliskan 'Natsu&Happy' itu.

"Lisanna?"

Seseorang memanggilnya dari belakang.

Lisanna yang terkejut langsung membalikan badannya. Ternyata Happy yang memanggilnya.

"Happy, ohayou. Ada apa?"

"Huh? Bukannya aku yang seharusnya tanya begitu?"

"Ah, kau benar. Ahaha.."

"Kau sedang mencari Natsu? Natsu ada di rumah Lucy. Lucy sedang sakit."

Setelah mendengar kata 'Lucy' , ia mengertakkan giginya.

"Ah, benarkah. Ya sudah kalau begitu. Aku akan berangkat ke guild sekarang." balasnya dengan senyum palsu.

Lisanna langsung pergi meninggalkan Happy dan pergi menuju rumah Lucy.

Sampai disana, dia pun mengetuk pintu rumahnya. Benar saja, yang membuka pintunya bukanlah Lucy melankan Natsu.

"Sia.. Lisanna?!" kata Natsu saat membuka pintu.

Walaupun dalam hati Lisanna geram dan marah, dia mencoba menahannya.

"Yo, Natsu. Kudengar Lucy sakit.Aku datang menjenguknya."

"Ah, iya. Masuklah."

Lisanna pun masuk dan duduk di sofa ruang tamu. Natsu mengambilkan minum untuknya dan duduk di sampingnya.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Lisanna.

"Demamnya sudah turun. Sekarang dia sedang tidur."

"Oh, begitu. Syukurlah."

Keheningan pun menyelimuti mereka selama beberapa menit. Rasanya mungkin beberapa menit tapi iti sebenarnya sudah hampir satu jam.

Tak ada satupun dari mereka yang berani memulai pembicaraan.

Lisanna pum mengambil napas panjang dan menghembuskannya.

"Ano.. Natsu.."

"Gomen, Lisanna." Lisanna yang baru akan bicara langsung disela oleh Natsu.

"Eh?" Lisanna menatap Natsu yang tengah menunduk dengan wajah bersalah.

"Aku tau aku sudah menyakitimu. Tapi aku ingin kita tetap seperti dulu. " lanjut Natsu.

Love, Summer, MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang