The first meeting
( Pertemuan Pertama )Haruka berlari tergesa-gesa, kegelisahan merayap seperti racun yang menyusup ke dalam tubuhnya. Ia harus menemukan Kael—secepatnya. Tiba-tiba, suara bergema di koridor panjang yang sunyi, memantul-mantul, memenuhi ruangan seperti bisikan yang menyeramkan.
"Kael..."
Ia berhenti sejenak, mengatur napas. Namun, tanpa pikir panjang, Haruka kembali berlari, kali ini lebih kencang, tanpa peduli rasa sakit di kakinya. Suara itu terus memanggilnya, samar namun tegas, menariknya ke arah yang tak pasti.
"KAEL!"
Teriakannya menggema, mencabik-cabik kesunyian koridor. Napasnya terengah-engah ketika akhirnya ia melihat sosok Kael, terduduk di sisi tembok, tampak lemah dan tak berdaya. Tapi sebelum Haruka bisa mendekat, seseorang berdiri menghalanginya.
Pengikut Neo-Pure.
Pria itu menatap Kael dengan sorot mata tajam, penuh kecurigaan, seolah bocah itu adalah ancaman yang nyata. Haruka merasakan ketakutan menyergapnya. Ia tahu siapa mereka. Mereka tak akan segan menghancurkan siapa saja yang mereka anggap berbahaya—termasuk Kael.
"Jangan... Kumohon..." Haruka berlutut, air mata mengalir deras di wajahnya. Suaranya gemetar, tapi dipenuhi ketulusan yang menghujam. "Hentikan... Tolong biarkan dia pergi..."
Pengikut Neo-Pure itu terdiam. Mata tajamnya perlahan melunak, menyiratkan kebingungan. Tidak pernah sebelumnya ia melihat manusia memohon dengan cara seperti ini—demi seorang LYNX, makhluk buatan tanpa hati dan tanpa jiwa.
"Mengapa?" tanyanya, suaranya kini terdengar lebih lembut. "Mengapa kau ingin menyelamatkan dia? Dia bisa saja membahayakanmu kapan saja."
Haruka tidak menjawab. Dia hanya menatap Kael, matanya penuh harapan. Ada sesuatu yang sulit dijelaskan dalam tatapan itu—sesuatu yang lebih besar daripada rasa takut atau keputusasaan.
Kael, yang lemah di sudut ruangan, memanggil Haruka dengan suara serak. "Haruka..."
Haruka segera mendekatinya, tanpa peduli ancaman di sekelilingnya. Ia memeluk Kael erat, air mata membasahi bahunya. "Maafkan aku," bisiknya lirih. "Maaf karena aku tak bisa menjagamu..."
Neo-Pure itu hanya berdiri di sana, memandang mereka dengan tatapan penuh pertanyaan. Ia tidak lagi bergerak, seperti tertahan oleh sesuatu yang tidak dapat ia pahami.
Neo-Pure itu tetap berdiri, menatap Haruka dan Kael dengan sorot mata ragu. Tangan kanannya masih menggenggam senjata yang diselimuti energi, tetapi gerakannya terhenti oleh pemandangan di depannya.
"Haruka," Kael berbisik pelan, suaranya terputus-putus, "aku... tidak seharusnya berada di sini. Aku hanya—"
"Berhenti bicara seperti itu," potong Haruka cepat, menggenggam erat tangan Kael. "Kau bukan hanya sekadar LYNX. Kau lebih dari itu. Kau adalah teman... keluargaku."
Neo-Pure itu mengerutkan kening. "Keluarga? Kau menyebut mesin itu keluargamu? Kau tahu apa yang mereka lakukan pada dunia ini, bukan? Virus Eclipse yang menghancurkan segalanya dimulai dari teknologi seperti dia."
Haruka bangkit berdiri, meski tubuhnya gemetar. Tatapannya mengunci pada pria itu, tak lagi takut. "Aku tahu. Tapi Eclipse bukan Kael. Dia berbeda. Dia memilih untuk melindungi, bukan menghancurkan. Dia lebih manusiawi daripada siapa pun yang memutuskan untuk menyerang tanpa alasan."
Kata-kata Haruka menghantam pria itu seperti badai yang tidak terduga. Ia terdiam, bibirnya bergerak seolah ingin membalas, tetapi tidak ada kata-kata yang keluar.
Namun, sebelum percakapan bisa berlanjut, suara langkah-langkah berat terdengar mendekat dari arah belakang. Haruka segera berbalik, melihat tiga anggota Synth-Merge muncul dengan senjata energi di tangan mereka.
"Sial..." Haruka bergumam, meraih tubuh Kael untuk membantunya berdiri. "Kita harus pergi sekarang."
Neo-Pure itu mengangkat tombaknya, bersiap melindungi wilayahnya dari musuh. Tetapi Haruka dengan cepat berdiri di tengah mereka. "Tunggu!" teriaknya, matanya memancarkan keberanian yang tak pernah ia sadari sebelumnya.
"Kenapa aku harus mendengarkanmu, bocah?" tanya pria Neo-Pure dengan nada datar.
"Karena jika kita terus saling membunuh, Eclipse akan menang," jawab Haruka tajam. "Kalian Neo-Pure dan Synth-Merge hanya sibuk memperdebatkan masa depan, sementara musuh sesungguhnya sedang merusak semuanya tanpa henti."
Neo-Pure itu dan para anggota Synth-Merge saling menatap, kebingungan mulai merayapi mereka. Sementara itu, Kael perlahan berdiri, meskipun tubuhnya terlihat rapuh.
"Aku setuju dengan Haruka," ujar Kael tiba-tiba, suaranya lebih tegas. "Mungkin aku hanya mesin di mata kalian, tetapi aku tahu satu hal: Eclipse tidak peduli siapa yang menang di antara kalian. Yang dia inginkan hanya kehancuran total."
Neo-Pure dan Synth-Merge itu tampak berpikir, tetapi suasana tetap tegang. Haruka, melihat kesempatan ini, melanjutkan dengan nada penuh keyakinan, "Kita harus bekerja sama. Jika tidak, kita semua akan berakhir sama—mati atau lebih buruk, kehilangan segala yang kita perjuangkan."
Setelah hening beberapa saat, pria Neo-Pure itu menurunkan senjata energinya, hatinya luluh dan tak berdaya di hadapan Haruka.
"Kami akan mendengarkan," ujar pria Neo-Pure akhirnya.
"Bekerja sama?, apa apaan itu." ucap salah satu Synth-Merge dengan tatapan dingin menolak ajakan itu.
Haruka menghela napas, tetapi ia tahu ini baru langkah awal. Bersama Kael dan Neo-Pure yang enggan bekerja sama, mereka harus menemukan cara untuk menghadapi Eclipse sebelum terlambat.
What story will they live?
( Eclipse 3125 )
KAMU SEDANG MEMBACA
Eclipse 3125
Science Fiction© MireruSHINT Pada tahun 3125, Terra Nova, kota megah yang bergantung pada teknologi, terguncang oleh kemunculan Eclipse, virus misterius yang menginfeksi sistem global. Virus ini perlahan mengubah teknologi menjadi ancaman mematikan. Haruto, seoran...