Triple R (COMPLETED )

53

Clubbing

Rora ngeliatin banyak wanita kolar-kilir di depannya duduk. Mereka ingin mendekat namun disana ada Yuto yang sepertinya langganan tempat ini, makanya mereka paham pria itu cukup anti wanita penghibur.

" Alkohol?" Tanyanya.

" Aku tidak minum alkohol." Jawab Rora.

" Umurmu?"

" Umurku cukup. Tapi aku benar-benar tidak minum alkohol."

" Ok~~ berikan dia soda biasa." Suruh Yuto pada waiters nya yang mengangguk manut.

Gak butuh waktu lama, soda Rora datang. Dia memegang gelas bening itu lalu di ciumnya dahulu jika ini benar-benar bukan alkohol.

Akhirnya dia teguk sekali untuk merasakan.

Yuto meneguk alkoholnya sambil melirik Rora di kursi sebelah.

" Apa Asa memiliki banyak teman di Seoul?"

" Dia mahasiswa, jelas teman-temannya banyak."

" Berarti dia tidak main dengan anak-anak SMA sepertimu saja."

Rora langsung menatap. Dia merasa tersindir perihal ucapan anak SMA!

" Dia seniorku di SMA. Saat Asa lulus, kami naik kelas 3."

" Ahh begitu rupanya. Wajar saja kalian sangat dekat."

" Kami lebih dari sekedar dekat." Ujar Rora seperti menegaskan jika hubungannya dan Asa cukup indah untuk diceritakan.

Yuto yang dengar itu juga langsung mengangguk pelan sambil meletakkan gelasnya di atas meja.

" Dia tidak banyak bercerita denganku..." Kata Yuto sambil merapatkan tangan di depan.

" Apa Asa memiliki kekasih disana?" Tanya Yuto lagi pada Rora yang terdiam menerima tatapan itu.

" Aku tidak tau." Jawab Rora pelan.

" Dia cantik. Manis dan baik. Tidak mungkin rasanya tak menyukai pria selama hidup bertahun-tahun di Korea." Ujar Yuto dengan perasaan yang mulai gundah.

" Tapi....aku beruntung memilikinya. Dia wanita yang cukup berpengaruh di hidupku."

Rora hanya mendengarkan. Ingin bicara namun terlampau sakit di hatinya.

" Boleh aku jujur. Ini hanya padamu~"

" Hem." Angguk Rora.

" Sebenarnya aku pernah tidur dengannya sebelum melamar."

Rora terbungkam. Dia langsung freeze di tempat sambil tangan kanan yang memegang gelas perlahan mengerat namun dia tahan-tahan.

" Itu malam yang sangat indah karena dia mulai membual perihal mabuk." Lanjutnya sambil buat Rora menoleh ke depan, meneguk sodanya lagi.

" Dia mengatakan masa lalunya, membicarakan hal aneh di depanku. Mengingat nya terlampau sakit makanya dia tinggalkan begitu saja."

" Dia berada di antara wanita pilihan. Saat mendapatkan hatinya, dia mencampakkan karena merasa puas dengan hal yang dia dapatkan setelah itu."

Rora mulai menatap Yuto lagi. Dia ngerut dalam keningnya sambil berfikir, Asa ngomong gitu? Berarti selama ini Dain hanya di permainkan!

" Dia sangat polos. Terlampau polos untuknya. Makanya gampang saat harus di bohongi." Ujar Yuto lagi yang tersenyum kecil kemudian.

" Saat bertemu denganku....dia tidak berani macam-macam seperti sebelumnya." Kata Yuto yang menuangkan alkohol itu lagi sambil Rora meletakkan gelas sodanya.