hai sorry baru update. sedih banget banyak silent riders. emangnya kenapa sih kalo cuma ngeklik tanda vote 1x aja? seberat itukah? aku mau ngelanjutin jadi males. tapi tangan aku juga gatel kalo diem terus, mumpung lagi ada inspirasi. jadi please, bantu vote dan comments dong biar aku semangt buatnya:) kalo kalian mau dihargain loh. oh ya, part 2 ini bahasanya mau aku ubah dikit jadi ga baku-baku banget yah. so, enjoy the story...
________________________
*YN's POV*
"What the hell, Harry! Apa yang kamu lakukan?!" aku kaget ketika wajah Harry hanya beberapa inci saja dengan wajahku.
"A.. aku cum.. cuma mau.... mau nyingkirin nyamuk yang ada di muka kamu tadi." What the hell. Bagus sekali dia pintar mencari alasan.
"Kamu mau mesum yah?!" jawabku asal.
"Hah?! Enggak kok! Enak aja. Ngapain aku mau mesum sama cewek jutek kaya kamu!" jawab Harry.
"Terus kamu mau ngapain?!"
"Tadinya aku mau gendong kamu, mau pindahin kamu ke dalam tenda. Aku nggak tega liat cewe tidur di luar apalagi dengan keadaan dingin kaya gini. Nanti kalo kamu sakit repot juga kan" Astaga, Harry punya sisi perhatian juga ternyata.
"Hey, (y/n) kok bengong?"
"(y/n), aku bisa kok tidur di luar kalo kamu keberatan aku tidur di dalam juga. Kamu tidur di tenda aja, aku di luar gapapa"
"Tapi, Har.." sebenernya aku takut tidur sendirian di dalam tenda. Seharusnya aku tidur bersama Sophia tapi, yah shit dia tidur dengan Liam.
"Kenapa (y/n)?"
"Eh, um... eee gapapa kok, makasih ya"
"Iya sama-sama. Kalo butuh apa-apa kamu tinggal bangunin aku aja okey?" ya ampun seneng banget diperhatiin kaya gini. Terpaksa aku harus tidur sendiri. Masa aku harus bilang kalo aku takut tidur sendiri? Gengsilah.
"Okey" aku langsung masuk ke dalam tenda. Sebelumnya aku meminjamkan Harry selimutku. Kebetulan aku bawa selimut 2. Kasian dia pasti di luar sangat dingin.Setengah jam aku tak bisa tidur, aku takut sendirian di dalam tenda. Tiba-tiba aku ingin buang air kecil. Aku paling tidak bisa menahan buang air. Tapi aku takut ke toilet sendirian apalagi jauh toiletnya. Terpaksa aku bangunin Harry untuk menemaniku.
"Ha.. harry, ba.. bangun. Temani aku buang air kecil. Aku takut Harry" aku membangunkan Harry dengan gugup.
"Apa (y/n)" jawab Harry setengah sadar.
"Temenin aku ke toilet!!!!" tak sengaja aku teriak dan sontak Harry langsung bangun.
"Gausah teriak bisa kali!! Ganggu orang tidur aja" anjir ga jelas banget ni orang. Perasaan dia sendiri yang bilang kalo butuh apapun, bangunin dia aja.
"Kalo gamau temenin yaudah! Aku bisa sendiri" terpaksa aku bilang kaya gini. Yah jujur gengsiku itu besar banget.Akhirnya aku jalan sendirian melewati jalan setapak hutan ini. Hanya senter yang menemaniku saat ini. Aku takut banget sama kegelapan dan kesendirian kaya gini, apalagi ini hutan. Then, suddenly aku denger ada suara entah dari mana asalnya. Aku segera melangkahkan kakiku jauh dari suara itu. Tiba-tiba ada yang menepul pundakku lantas aku terkejut dan ternyata Harry. Aku reflek langsung memeluknya.
"Astaga ya ampun Harry aku takut banget! Kamu bisa ga sih jangan kagetin aku kaya gini?!"
"Hey hey calm down, babe. Aku disini. Aku temanin kamu ke toilet. Sorry tadi masih ngantuk hehe" reflek aku langsung melepas pelukanku. Aku ini bodoh. Sangat bodoh. Apa yang barusan kulakukan? Dasar bodoh. Dan apa Harry bilang? Babe? Shit. Ada perasaan senang tapi aku ga boleh kaya gini! Stupid (y/n). Don't do the stupid thing again!
"Eh, sorry.. Aku reflek. And, i'm not your babe!" aku langsung meninggalkan Harry. Aku malu dan juga sebal.
"Hahaha gausah alesan deh, aku tau kamu tu senang kan di pelukanku? Hahahahaha" ejek Harry. Demi Tuhan dia sangat menyebalkan.
"Shut up! Gausah sok tau. Tadi itu reflek bodoh. Udah buruan temenin aku! Kebelet tau!"
"Iya iya dasar bawel"Butuh 5 menit sampai ke toilet. Toiletnya yah you know sangat jauh.
"Harry, tunggu di depan pintu yah. Jangan ninggal, aku takut. Wait a minute"
"I'm here babe. Kalo bisa aku intip kamu biar kamu ga takut hahahaha"
"Shut the fuck up, Harry! Don't call me babe! I'm not your babe and don't dare you ngintip aku! Awas kamu kalo berani aku bunuh kamu, Harry"
"Hahaha bawel. Buruan banyak nyamuk"Aku kembali ke tenda bersama Harry. Sebenernya aku takut di tenda sendirian. Aku putuskan untuk membuat kopi dan tak tidur hari ini.
"Kamu kok nggak tidur (y/n)?"
"Em, aku gabisa tidur. And then.. em.. aku takut tidur sendiri hehe" jawabku dengan polosnya.
"Dasar penakut! Hahahahaha!" sialan Harry memang orang paling menyebalkan. Aku hanya memutar bola mataku.
"Kalo mau, aku temenin (y/n)"
"No, thanks.. Aku berencana nggak tidur hari ini"
"Kamu harus tidur. Liat deh mata kamu udah berkantung gitu" why orang ini bisa sangat perhatian sama aku?????? Oh God. Jangan sampai aku menyukainya. Aku hanya diam saja tak menjawabnya.
Lama-lama aku ngantuk juga. Aku sudah menguap sedari tadi. Dan akhirnya aku tertidur.*skip*
Mataku terbuka ketika aku menyadari aku tak lagi di luar tenda. Aku di dalam tenda dan di sebelahku ada Harry. What?! Jadi dia beneran nemenin aku dan.... dia yang menggendongku? Okey aku akui dia sangat perhatian. Tapi tiba-tiba perhatiannya bisa hilang menjadi sifat menjengkelkannya.
"Kamu sudah bangun?"
"Em, sudah. Harry, uh makasih ya" jawabku gugup.
"For what?"
"Sudah menemaniku dan memindahku ke tenda. Aku tahu aku pasti sangat berat hahaha" aku berusaha mengalihkan sedikit, untuk menghilangkan rasa gugupku. Entah kenapa aku bisa gugup.
"Emang kamu berat banget. Tadinya mau aku banting aja saking beratnya" what the hell?! Tetap saja dengan sifat menyebalkannya. Aku hanya memutar bola mataku. Tak ingin berlanjut percakapanku dengannya. Aku tinggal dia sendiri di tenda dan aku bergegas mandi.*skip*
Akhirnya malam ini aku tidur dengan Sophia. Sebenarnya aku ingin tidur bersama Emily. Tapi Sophia sadarjuga akhirnya. Dan selama 3 hari ini, aku selalu cekcok dengan Harry. Entah apa saja yang kami ributkan. Yang jelas dia sangat menyebalkan. Kita juga sudah bertukar nomor ponsel. Entah kenapa aku juga mau memberi nomor ponselku.
Malam ini malam terakhirku camping. Dan di malam terakhir ini ada sebuah acara di lapangan bola yang besar, tidak terlalu jauh dari hutan. Dan semua kelompok harus mempertunjukkan pentas seni kecil-kecilan. Yah entah bernyanyi atau menari. Kelompokku memutuskan untuk mempertunjukkan nyanyian dengan diiringi gitar akustik. Liam yang bernyanyi dan Harry yang bermain gitar. Saat mereka tampil, entah kenapa mataku tertuju ke Harry. Dan dia juga melihatku. Entah mataku hanya bisa menatapnya, ingin rasanya menolak tapi tetap saja. Tanpa sadar aku dan Harry berkontak mata dan saling melempar senyuman. Aku sangat suka melihat Harry bermain gitar. Ia nampak calm, dan memukau. Mereka membawakan lagu yang berjudul Truly, Madly, Deeply katanya sih ciptaan mereka sendiri. Sepertinya aku menyukai Harry. Entah Harry menyukaiku atau tidak. Tapi aku tak bisa mengelak perasaan ini....
___________________________
sorry kalo pendek. Besok aku update lagi;) dan TOLONG, kasih feedback ya kalo mau cepet update. Don't forget leave vomments! Itu sangat penting. Enjoy xx
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside You (Imagine or Fanfiction Harry Styles)
RomanceHarry Edward Styles. Diam-diam memiliki rasa pada (Y/F/N). Apakah (Y/N) punya perasaan yang sama?