7. Sweta

67 7 0
                                    

Pov Author

'Mereka ada dimana?' Batin Natasya yang terbang di atas langit dengan syalnya sambil menggendong Nirmala.

'Apa nggak apa-apa aku bawa Nirmala?' Batin Natasya melihat Nirmala dan teringat perkataan Andre.

"Untuk sementara kau bawa aja Nirmala, Nat. Soalnya takut ada musuh lain yang datang." Ucap Andre

'Oh itu Blackgecko kan?' Batin Natasya ketika melihat Blackgecko yang sedang berlari dari pohon satu ke pohon lain.

"Gecko! Ngapain kau di sini?" Tanya Natasya saat berada cukup dekat dengan Blackgecko.

"Oh, hai manis, aku lagi cari antek antek muka bayi" Jawab Blackgecko sambil tersenyum dan Natasya hanya ber-oh-ria.

"Sudah kuduga sih muka bayi juga pada akhirnya akan berusaha menghabisi aku juga. Dalam kondisi terluka seperti ini aku mungkin tidak bisa menang menghadapi mereka sendirian"

"Karena itu ku pikir akan lebih baik jika aku ikut bersama kalian,  Jadi jangan salah paham ya.  Kalian juga butuh tenaga bantuan apabila hal seperti ini terjadi kan? Makanya kau membiarkan ku ikut. Berarti kita impas." Ucap Gecko

"Kalau begitu butuh tumpangan?" Tanya Natasya dan langsung menarik kerah baju Blackgecko dan terbang ke atas.

"Btw kau tunjuk arahnya" Ucap Natasya. "Iya aku tau, kamu kan buta jalan" Ucap Blackgecko kemudian menunjuk arahnya.

"Siapa bilang aku buta jalan, eh bentar kok tau!?" Teriak Natasya Shock

Tempat Tempur

"Kyaa! Ha Ha Ha Ha Ha!" Memang paling mudah menyerang orang-orang yang sudah terluka!" Ucap Gadis badut itu terus menyerang.

Plok

"Aw!" Teriaknya karena sebuah sendal jepit hijau nemplok di wajahnya.

"Bangsat! Kau kira mukaku keset apa, di lempar sendal!? Kucincang kau!! Wajahku-eh Topeng yang mulus jadi kotor!" Ucap gadis badut itu kesal karena sandal terjiplak di topengnya sambil mengayunkan senjatanya.

"Lah? Itu muka toh? Kukira pantat soalnya gak ada bedanya" Ucap Gecko yang mendadak berada di belakang gadis badut itu siap untuk menendang kepala gadis itu.

BUK!!

"Ukk!? Kau! Kau pasti blackgecko! Hukuman untuk pengkhianat adalah mati!" Ucap gadis badut itu karena di tendang oleh Gecko.

"Pengkhianat? Gak salah nih? Pertama, kalian menipuku dengan mengatakan kalau aku hanya harus membunuh seorang gadis. Tapi nyatanya aku harus bertarung sampai babak belur begini" Ucap Gecko tidak terima di tuduh

"Kedua, sejak wanita psikolog jalang itu menggunakan kemampuannya untuk mengontrolku, muka bayi dan komplotannya sudah jadi musuhku. Paham? Jadi siapa disini yang pengkhianat?" Lanjut Gecko melepaskan sendal jepit sebelah kanannya.

"Ci-Cicak!? Apa maumu!?" Ucap Petra kaget karena kehadiran tak terduga Gecko.

"Emm. Kalian tidak lihat badut aneh ini berusaha membunuh kita? Daripada mengomel sebaiknya kalian membantu aku" Ucap Gecko pada Petra dan Kayla. "Siapa juga yang mau kerja sama denganmu!" Ucap Petra menolak.

"Aku juga sebenernya tidak suka sih. Tapi kita tidak punya pilihan lain dalam kondisi terluka begini" Ucap Gecko mengangkat bahunya.

"Gak usah banyak bacot! Kalian semua akan ku jadikan bubur ayam!" Ucap gadis badut itu kemudian menyerang mereka dengan berjalan di dalam roda tajam secara cepat.

"Kyaa! Ha Ha Ha Ha Ha!"

Swoshhh

Roda itu bergerak cepat ke arah Petra dan kawan-kawan, tapi bisa di hindari oleh mereka. "Petra kau masih kuat tidak? Lebih baik kau mundur saja dulu" Ucap Kayla khawatir melihat kondisi Petra.

SYAL KENANGAN - BORN FROM DEATH WEBTOON FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang