Prolog

134 3 0
                                    

Air terus mengalir, bintang tetap bersinar, dan dunia pun masih berputar. Perasaan ini masih melekat di diri ini. Walau sudah berbagai cara kamu mempertahankan semua ini, tetap saja kita takkan bisa bersama.

Mama papa melarang kita untuk bersama, dunia menolak kita untuk di satukan. Sepertinya Tuhan pun tidak merestui kita. Aku dan kamu memang tidak di takdirkan untuk bersama.

******

Hujan turun begitu deras, mengiringi kepedihan hati. Tak pernah kubayangkan hubungan ini pupus begitu saja.
Masih berbekas hangatnya pelukan, lembutnya genggaman tangan, dan merdunya suaramu memanggil namaku.

Masih sama seperti dahulu, perasaan aneh yang bergejolak di dalam hati. Detak jantung yang berdetak dua kali lebih cepat setiapku melihat matamu. Aliran darah yang mengalir lebih deras setiap kau menggenggam erat tanganku.....

Tapi.... Aku harus melupakan semua kenangan itu.
Mencari kebahagian yang telah lama sirna.

Kepedihan Cinta [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang