Voices

421 25 0
                                    

Writer's Story
written July 23, 2015 at 14:22pm

Yeay, kali ini gue nulisnya ngga di malam hari.

Bukan karena takut, tapi karena dapat moodnya ya sekarang ini :D

Jadi, kisah ini gue alamin ketika masih kuliah dulu.
(iyes, duluuu.. gue udah tuwir booo..)

Kamar gue ada di pojokan belakang rumah, bersebelahan dengan lorong samping rumah di bagian barat dan juga bersebelahan dengan tempat jemuran di bagian selatan. Intinya, posisi 'strategis' banget deh :D

Malam itu, seperti biasanya gue duduk-duduk santai di atas kasur tercinta gue sambil (kalo ga salah inget) baca buku dan senderan di tembok. Posisi kasur gue sejajar dan sebelahan sama jendela kamar yang menghadap ke selatan, tapi tirainya gue tutup karena gue penakut :p

Malam itu, tidak seperti biasanya, gue mendengar suara-suara aneh.

Suara itu ngga kenceng banget, tapi juga ngga pelan, cukup terdengar jelas di telinga gue. Rasanya seperti dari jauh, tapi juga seperti dari luar jendela. Pokoknya, suaranya terdengar keras kaya orang lagi ngobrol rame-rame, tapi ngga jelas kata-katanya. Bingung jelasinnya.. Kalo dalam bahasa Jawa sih, seolah tuh suara kaya lagi 'nggremeng' dengan volume suara cukup kenceng.

Karena waktu itu malam hari, dan sudah biasa kalau malam hari suara-suara yang sebenernya jauh bisa kedengeran kaya deket, maka gue cuek aja sama suara itu.

Hari berikutnya, terjadi hal yang sama. Suara-suara itu muncul lagi ketika gue lagi santai di kamar.

Dan setelah beberapa malam terus-terusan kejadian kaya gitu, suatu malam gue iseng pingin tahu, sebenernya pada ngomongin apa sih tuh 'suara'.

Maka pada suatu malam, gue pun menajamkan indra pendengaran gue, berusaha menangkap sepatah dua patah kata dari suara-suara tersebut.

Tapi yang terjadi adalah, suara-suara tersebut seperti menjauh.

Terdengar semakin pelan, tapi masih jelas di telinga gue, dan gue tetap ga bisa menangkap sepatah kata pun dari suara-suara tersebut.

Semakin gue menajamkan indra pendengaran gue, semakin gue berusaha mendengarkan, suara itu semakin menjauh, tapi ngga sampe hilang, seolah suara itu ngga mau gue nguping wkwkwkwk... Tapi kalau gue cuekin, suara itu kembali mendekat. Terdengar cukup keras, tapi ngga jelas omongannya.

Apa sih maunya? -_-

Lama-lama gue merasa merinding juga sama suara-suara itu. Apalagi gue di kamar sendirian. Yah, di rumah ada bokap-nyokap dan kakak-adik sih, tapi tetep aja gue sendirian di kamar.

Akhirnya, untuk meredam suara-suara itu, gue pun pake earphone dan pasang musik fave gue via walkman (tuwir banget kan masih jaman pake walkman).

And you know what happened after that?

SUARA ITU MAKIN KENCENG KEDENGERAN DARI DALAM EARPHONE!!

Sialan!!

Langsung merinding mampus gue gara-gara tuh suara masuk dalam earphone kaya ga mau kalah ama suara musik. Seolah gue HARUS dengerin suara-suara mereka.

Langsung gue lepas dan lempar tuh earphone ke kasur dan gue kabur keluar kamar.

Sejak saat itu, gue ga berani pakai earphone dalam kamar ketika suara-suara itu muncul.

Ha? Jadi suara-suara itu masih muncul?

Ya, setelah tragedi earphone itu, suara-suara itu masih terdengar setiap malam sampai beberapa bulan kemudian.

Sampai akhirnya gue udah kebal, udah ga peduli, udah ga dengerin, dan akhirnya (entah kapan) suara-suara itu hilang dan ga pernah kedengeran lagi sampai sekarang.

Horror StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang