Andrew Hellman adalah seorang pembunuh gila pertama di Ohio, Amerika Serikat. Dia juga terkenal dengan sebutan Manusia Kampak.
Julukan Manusia Kampak ini lalu menjadi sebuah legenda di Ohio yang mengatakan bahwa arwah pembunuh ini masih menghantui sebuah pemakaman yang berada di sana. Pada malam hari yang pekat, di sekitar api unggun dan pesta kemah, orang-orang biasa menceritakan sejarah tentang pembunuh terkenal bernama Andrew Hellman. Mereka juga mengatakan bahwa arwah penasarannya masih mengintai jalanan di sana, mencari mangsa untuk menebas mereka dengan kapak andalannya.
Legenda Manusia Kampak ini mulai pada tahu 1830an. Di masa itu, Andrew Hellman adalah seorang penjahit yang sukses dan tinggal di Ohio bersama istrinya, Mary. Mereka memiliki tiga orang anak, Louisa, Henry dan John. Orang-orang yang mengenal Hellman selalu mengatakan bahwa dia orang yang sangat kasar dan kejam seperti iblis. Tidak seperti keluarga yang bahagia, istri dan anak-anaknya malah hidup dalam ketakutan terhadap suami dan ayah mereka.
Mereka bilang Hellman menyimpan kebencian yang teramat gila kepada wanita. Dia yakin bahwa semua wanita harusnya diperlakukan seperti budak dan apa yang baik dari seorang wanita hanyalah membersihkan rumah, memasak makanan dan mengatur kaos kakinya.
Dia memukul istrinya tanpa ampun dan memperlakukan anak-anaknya seperti kotoran, sering meninggalkan mereka kelaparan dan tidak memberikan mereka apapun kecuali kebutuhan hidup yang hampa. Dia bahkan semakin menjadi-jadi ketika Henry kecil lahir. Dia bilang bahwa anak itu bukan anaknya yang sebenarnya. Dia yakin istrinya telah selingkuh darinya. Setelah John kecil lahir, Hellman bersumpah jika istrinya memberinya bayi lagi, dia akan langsung membunuhnya.
Musim semi di tahun 1893, kegilaan Hellman berbuah pembunuhan keji. Muak dan lelah dengan keluarganya, dia memutuskan untuk menghabisi semua anggota keluarganya dengan tangannya sendiri.
Pertama, dia mencoba membunuh istrinya dengan memberi racun pada susu sarapannya. Rencana ini gagal ketika istrinya menyadari bubuk putih yang tergenang di atas susu dan membuangnya langsung. Berikutnya, Hellman berniat meracuni anak-anaknya. Suatu hari, ketiga anak kecil ini tiba-tiba jatuh sakit dan menghabiskan dua hari di atas ranjangnya, menderita sakit yang tak diketahui penyebabnya.
Louisa dan John akhirnya meninggal karena tak tahan menahan sakit yang luar biasa, tapi syukurlah dengan usaha tak kenal lelah dari ibu mereka, Henry kecil masih dapat terselamatkan. Tentu saja, ketika istri Hellman menuduh suaminya yang meracuni anak-anak mereka, dia menyangkal semuanya. Untuk berhemat, Louisa dan John dikuburkan dalam lubang yang sama. Dari semenjak hari itu, istri dan putranya hidup ketakutan pada Andrew Hellman - gemetar dan cemas ketika dia berada bersama mereka.
Lima bulan kemudian, Henry bekerja di ladang pamannya, meninggalkan ibunya sendiri bersama ayahnya. Setelah pertengkaran yang kasar, Hellman sepenuhnya menggila dan mengamuk luar biasa. Dia kalap dengan mengambil sebuah kapak, mengejar istrinya dalam rumah, dan menebasnya berkali-kali.
Ketika dia tersadar atas apa yang telah diperbuatnya, dia tahu dia harus menyembunyikan hasil kejahatannya. Rumahnya sudah dipenuhi dengan percikan darah dan dia tidak bisa membersihkannya begitu saja, jadi dia membuatnya seolah-olah telah terjadi sebuah perampokan. Dia berjalan ke seluruh ruangan, mengosongkan barang-barang dan segala perabotan. Lalu, melumuri tangannya dengan darah istrinya dan menggosok seluruh tubuhnya dengan itu.
Ketika polisi tiba, mereka terperanjat menemukan potongan-potongan tubuh istri Hellman yang malang tersebar di seluruh kamar tidur mereka. Kepalanya sudah hampir terpisah dari lehernya. Sedang Andrew Hellman berbaring di ranjang, menangis dan merintih serta mengaku bahwa mereka baru saja diserang oleh segerombolan perampok.
Bagaimanapun, polisi tetap curiga dan ketika mereka mencuci noda darah di tubuhnya, mereka tidak menemukan luka sebanyak itu pada kulitnya. Dia langsung ditahan dan dikirim ke dalam penjara. Namun, jeruji besi tidak dapat menahan Manusia Kampak itu berlama-lama.
Setahun kemudian, dia melarikan diri. Ketika penjaga penjara tidak melihatnya, dia menyelip keluar dari rantai besi yang diikatkan di kakinya. Mencuri seekor kuda dan memacunya ke kegelapan malam sebelum penjaga mengetahui bahwa dia sudah tidak ada. Tenaga pencarian dikerahkan dan mereka menelusuri jalanan siang dan malam mencari tawanan yang melarikan diri itu, namun setelah menyisir beberapa daerah, mereka tidak menemukan sedikitpun jejak darinya.
Andrew Hellman melarikan diri ke Baltimore, Maryland, di mana dia membuka sebuah kedai jahit kecil dan memulai lembaran baru dari hidupnya yang gila, dan sakit jiwa. Menyebut dirinya sendiri "Adam Horn", dia menikahi seorang wanita lain bernama Malinda Hinkle dan pindah ke sebuah rumah baru dengannya. Namun, bulan madu itu tidak bertahan lama.
Penjara tidak mengubah karakter jahat dari Andrew Hellman beserta temperamen kasarnya. Tak membutuhkan waktu yang lama, Hellman terlibat pertikaian dengan istri barunya. Dia mengatakan kepada tetangganya bahwa istrinya masih terlalu muda untuknya dan curiga istrinya telah berselingkuh darinya dengan pria lain. Akhirnya, dia muak dan bosan dengan usahanya dan ketika menemukan istrinya tengah hamil, di situlah ambang kesabarannya.
Sekali lagi, dia mengambil sebuah kapak dan mencincang istrinya hingga menjadi beberapa bagian. Setelah selesai, dia mengumpulkan potongan-potongan tubuh itu dan menyebarkannya di seluruh bagian di rumahnya. Lengan dan kakinya disembunyikan dalam kamar tidur dan mengubur sekantong potongan pinggangnya di kebun buah. Kepalanya tidak pernah ditemukan sama sekali.
Ketika kejahatannya terkuak, polisi akhirnya mencocokkan ciri-ciri dan menyadari bahwa dialah Manusia Kampak yang sama. Hellman diadili di pengadilan dan hakim memutuskan bahwa dia bersalah atas pembunuhan tingkat atas. Dia akhirnya digantung hingga tewas di tiang pancung dan mayatnya dikubur di sebelah makam istri pertama dan kedua anaknya.
Menurut legendanya, arwah Andrew Hellman masih menghantui pemakaman di mana dia dikuburkan. Rumah tempat dia membantai istri dan anak-anaknya juga sangat dekat dari sana. Penduduk setempat menyebutnya dengan Pemakaman Manusia Kampak dan batu nisannya konon bersinar dengan cahaya yang menakutkan.
Laporan tentang suara-suara misterius serta langkah-langkah kaki sudah biasa terdengar di antara orang-orang yang mencari rumahnya. Ada yang mengatakan, lewat tengah malam, mereka bisa mendengar sebuah kapak tertancap berulang-ulang pada batu nisannya. Beberapa orang yang berani mengatakan bekas tancapan kapak itu memang terlihat di atas batu nisannya.
Beberapa tahun yang lalu, penjaga makam itu tengah melakukan jaga malam ketika dia di serang sesosok misterius yang membawa sebuah kapak. Penjaga itu ditebas berkali-kali meninggalkan genangan darah dan pembunuhnya menghilang dalam gelap malam - tanpa pernah dilihat lagi.
Bahkan ada cerita yang mengisahkan pembunuh maniak kapak itu menewaskan tiga mahasiswa pemberani yang berkemah di dalam pemakaman itu. Ketika mahasiswa itu tiba di sana, mereka dilaporkan melakukan tindakan merusak beberapa batu nisan dan diketahui mencari keberadaan rumah Manusia Kampak tersebut. Walau di tengah musim dingin, dinding rumah itu masih panas. Mahasiswa yang masuk ke dalamnya hingga ketakutan setelah melihat bayangan seorang pria berdiri di atapnya, menggenggam sebuah kapak. Legenda mengatakan bahwa dia membunuh semua mahasiswa itu dan menyembunyikan mayatnya. Namun bagaimanapun, mereka tidak pernah terlihat sama sekali. Konon jika kau pergi ke sana dan dinding rumah itu masih panas, itu berarti Manusia Kampak siap memangsa dan mencari korban barunya.
Beberapa orang mengaku telah melihat arwah penasaran mengendap-endap di antara batu-batu nisan di sana dan berjalan menuju jalanan yang melewati pemakaman. Katanya dia suka muncul di malam hari, menakut-nakuti para pengemudi - biasanya yang wanita, atau siapapun yang kendaraannya mogok di sekitar sana. Dia sangat membenci wanita, jadi jika kau kurang beruntung harus melewati daerah ini pada malam hari, hati-hati. Kau mungkin bisa saja melihat sosok Manusia Kampak itu, berjalan turun ke jalan, dengan kapak yang sudah siap di tangannya, dan tak sabar melampiaskan nafsu membunuhnya terhadap wanita lain.