Pagi itu, suasana sekolah lebih riuh dari biasanya. Para siswa berkumpul di lapangan, saling bercerita dengan suara antusias. Namun, suara deru motor besar yang menggema di udara membuat semua kepala serempak menoleh ke arah gerbang.
Tujuh motor Ninja melaju masuk dengan gaya penuh percaya diri. Kalix memimpin iring-iringan, diikuti Xelix, Dax, Alka, Alex, Aiden, Peter, dan Nero. Geng Tretex, yang selalu menjadi pusat perhatian, kembali menunjukkan dominasi mereka.
"Anjirr, geng Tretex datang lagi! Gila, keren banget!" seru seorang siswa sambil merekam dengan ponselnya.
"Ya ampun, mereka makin ganteng aja anjirr "ujar siswi lain dengan tatapan penuh kekaguman.
Namun, sorakan itu mendadak terhenti. Suara mesin mobil sport dan motor sport lainnya mulai terdengar mendekat. Semua mata tertuju ke gerbang.
Sebuah Tesla putih berhenti dengan anggun, diikuti oleh Lamborghini hitam dan delapan motor sport yang melaju dengan gaya mencolok.
Dari Tesla, Azel keluar lebih dulu, melambaikan tangan sambil tersenyum ceria. "Pagi semuanya! Rindu nggak sama gue?" teriaknya dengan nada riang, membuat beberapa siswa ada yang memuji ada yang sinis memandang azel
Renzo turun dari sisi kemudi dengan ekspresi dingin, berjalan santai tanpa berkata apa-apa. Tatapannya yang tajam membuat beberapa siswi langsung saling berbisik.
"Gila, Renzo ganteng banget! Tapi sayang kek patung es ?" bisik seorang siswi.
Azura melangkah keluar dari Lamborghini dengan ekspresi datar namun memukau, diikuti oleh Felix yang datar dan berwibawa. Vei, yang mengendarai motor sport, turun sambil melepas helmnya, diikuti enam anak baru yang juga menaiki motor sport.
Kerumunan siswa semakin gaduh.
"Wah, siapa lagi tuh anak-anak baru? Cakep-cakep banget semua!"
"Astaga, Azel sekarang dikelilingi cogan dan cewek keren. Nikmat mana yang kau dustakan, Tuhan!"
Namun, suara keramaian berubah menjadi keheningan ketika deru motor lain menggema keras. Sebuah motor sport hitam melaju cepat, berhenti tepat di tengah lapangan. Sosok Raven turun, membuka helm, dan menatap sekeliling dengan ekspresi dingin.
"RAVEN? Itu kan Raven!" seru seorang siswa dengan nada tidak percaya.
"Anjir, dia akhirnya muncul lagi! Lama banget nggak kelihatan," tambah siswa lain, masih terkejut.
Para siswa mulai berbisik-bisik, tak percaya Raven, akhirnya kembali setelah sekian lama menghilang.
Sementara itu, di sudut lain, Hania, yang sejak tadi memperhatikan, mulai melontarkan komentar ke azel dan teman temannya
"Kak, Azel tuh caper banget ya . Anak baru itu pasti dibayar mahal sama dia biar ikut-ikutan. Aku yakin Azel sengaja pamer buat kelihatan keren. Padahal gak boleh kek gitu " ujar Hania dengan nada lembut kek babi kejepit
Xelix, yang mendengar ucapan itu, langsung menoleh tajam ke arah Hania. "Lo ngomong apa barusan?" tanyanya dengan nada dingin.
"Kan Emang bener kak Si Azel itu nggak lebih dari cewek yang cuma cari perhatian!" balas Hania sambil mata berkaca kaca
Namun, sebelum Xelix sempat membalas, Kalix mengangkat tangan, menghentikannya. "Udah, nggak usah diladenin. Kita masuk kelas," katanya dengan tenang tapi tegas.
~o0o~
Bel sekolah berbunyi, menandakan dimulainya jam pelajaran. Azel, Renzo, Azura, Vei, dan Felix tidak langsung masuk kelas. Mereka bergerak menuju ruang kepala sekolah, membawa keenam anak baru untuk mengurus administrasi.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI 3 GIRL's
Novela JuvenilALUNA MORGAN ATARAH Seorang gadis sma yang bersifat dingin , irit berbicara ia ketua dari geng BLACKGHOST dan permata keluarga atarah ,keluarga atarah terkaya no 2 di dunia ,luna berumur 18 th berblasteran Korea - indonesia . Siapa sangka seorang g...