[BL](end) Mad For Love

Bab 096

Bab 096: Yang Mulia tidak bisa dibuat mabuk cinta

　　Lin Yan tertegun, melihat sekeliling berulang kali, memegang erat tangan Qi Zhen, menatapnya seolah-olah dia adalah harta karun yang aneh, "Beraninya kamu menggodaku di luar?"

　　Tumbuh dewasa!

　　Dulu, kami hanya saling menggoda secara pribadi.

　　Tidak apa-apa jika Lin Yan tidak mengatakan apa-apa. Semakin dia membicarakannya, semakin Qi Zhen merasa malu dan mendorongnya semakin menjauh.

　　"Mereka yang dekat dengan tinta berkulit hitam."

　　Lin Yanqi berkata: "Apa yang hitam? Mari kita lupakan saja. Saya belum mengatakan apakah saya menginginkannya atau tidak, tetapi Anda mendorong saya menjauh? Saya menginginkannya, tolong segera berteriak."

　　Mata Qi Zhen mengelak, agak sulit untuk mengatakannya.

　　Semakin dia bersikap seperti ini, semakin Lin Yan ingin menggodanya, menatapnya dengan penuh semangat dan mendesaknya dengan matanya. Qi Zhen melihat sekeliling dan bergerak sedikit lebih dekat, "Tuan.

　　Wajah Lin Yan tiba-tiba memerah, merasa malu.

　　Tapi matanya cerah dan bersemangat.

　　"Sayang, kamu manis sekali."

　　Qi Zhen tidak mengerti, "Istri?"

　　Apa maksud wanita tua itu?

　　"Maksudnya Bu, Menantu, begitulah keluargaku memanggilku. Kamu memanggilku suami."

　　Qi Zhen mengerti maksud istrinya, jadi tidak sulit untuk memahami apa yang dimaksud dengan "suami".

　　Suamiku sudah memanggilku "suami", jadi wajar saja tidak ada yang sulit untuk dikatakan.

　　"suami."

　　Lin Yan tampak puas.

　　Sangat memuaskan.

　　Qi Zhen tertawa.

　　Di malam hari, Qi Zhen terus memanggil Lin Yan "suami".

　　Lin Yan tidak tahan sama sekali.

　　Qi Zhen juga menggodanya,

　　"Suamiku, kenapa kamu begitu cepat?"

　　"Mengapa suamiku tidak berkata apa-apa?"

　　Lin Yan menutupi wajahnya dan berkata, "Tolong, bantu aku."

　　Qi Zhen tidak bisa menahan tawa, dan memeluk pria lemas itu secara langsung, "Istriku, selamatkan kamu."

　　Lin Yan, tewas dalam pertempuran.

　　-

　　Pada hari keenam bulan lunar pertama, masalah Bei Yan dan Ye Qin sedang ramai dibicarakan di restoran tempat para sastrawan senang berkumpul. Tiba-tiba seseorang berkata: "Saya selalu berpikir bahwa Yang Mulia adalah orang yang kejam dan sulit bergaul. Tetapi setelah banyak hal, saya menyadari bahwa hanya Yang Mulia yang memiliki kita di dalam hatinya! Mengesampingkan hal-hal sepele, dalam pertempuran dengan orang Uighur, Yang Mulia lah yang peduli pada kami." Semua orang tahu bahwa memimpin tentara, tinggal, tidur dan makan bersama tentara. Tahun lalu, Yang Mulia mendirikan akademi sehingga anak-anak yang tidak mampu belajar atau bersekolah dapat membaca dan menulis. Apa maksudnya ini?

　　Seseorang berdiri dan berkata dengan penuh semangat, "Artinya, kami, anak-anak dari keluarga miskin, memiliki lebih banyak kesempatan untuk maju!"